doin while sleep

1.1K 54 2
                                    


Jisoo kini duduk mengemasi berkas-berkas yang berantakan. sedari pagi buta tadi ia sibuk menulis laporan keuangan dan membereskan berkas yang berserakan.hal ini terjadi karena Jennie mengamuk dan memporak-poranda kantornya sendiri saat mendengar ia pulang, kabar ini ia dapatkan dari ajudan Jennie sendiri yang memanggilnya di apertemen.

Jisoo berkali-kali menghela nafas melihat banyaknya kertas kertas yang seakan tidak ada habisnya itu. tugasnya menumpuk sekali. bahkan rasa kantuknya yang menjadi-jadi karena terhitung ia hanya tidur selama 2 jam saja malam ini. sangat melelahkan baginya, meski ada secuil harapan yang menghibur dari dirinya saat membereskan ini, ia bisa mendapat informasi yang penting dan sekiranya bisa membuat dirinya cepat selesai dari misi ini.

Jisoo menekan tombol tersembunyi di balik kerah kemejanya. menandakan sudah kesekian kalinya ia mengambil tangkapan layar yang menunjukkan isi berkas di tangannya, foto itu kemudian yang langsung terhubung ke kantor pusat dan bisa di tangani dengan cepat oleh mereka. ada beberapa foto berkas yang ia rasa penting dan mengirimnya langsung.

ceklek...

"kembalilah kesini. aku sudah membuatkan kopi untukmu," Jennie masuk ke dalam ruangan sambil membawa 2 cangkir di atas nampan. ia baru saja dari dapur pribadi miliknya yang tidak jauh dari sini.

Jisoo mematuhi perintah Jennie, ia memberhentikan kegiatannya dan berjalan menuju sofa tak jauh dari situ. ia duduk berhadapan dengan Jennie. wanita itu menyodorkan secangkir kopi itu padanya.

Jisoo menatap kopi pekat itu yang masih hangat, ia menghirup aroma kopi dengan tenang. namun tidak dengan pikirannya, benak Jisoo yang dilatih selau waspada itu merasakan kejanggalan pada kopi ini.

biasanya orang akan melakukan sesuatu jahat dengan cara termudah ialah dengan menuangkan Racun pada minuman yang pahit. dan mereka sering menunggunakan kopi seagai pilihan yang tepat. penyamaran kopi yang terasa pahit dapat menutupi bau dari racun yang aktif didalamnya. semakin pekat kopi tersebut, maka semakin kuat bau kopi dalam menutupi racun di dalamnya. hal ini berlaki pada kopi yang disajikan Jennie yang terlihat sangat pekat meski harum dari kopi tersebut terlihat meyakinkan.

Jisoo terdiam menatap kopi di tangannya dengan perasaan was-was meski ia Nampak tenang di luar. gadis itu hanya menghirup bau kopinya saja karena keraguan dalma diri gadis itu terasa kuat untuk melarangnya meminum kopi. hal itu tidak luput dari pandangan Jennie yang sedari tadi memperhatikannya. Jennie meliriknya sedari tadi yang membuat Jisoo cukup terganggu.

"apa anda ingin mengatakan sesuatu nona?," tanya Jisoo.

"kau ... tampak was-was dengan minuman itu ya," ucap Jennie tepat sasaran. Jisoo terdiam sesaat sebelum akhirnya ia menangguk.

hal ini membuat Jennie tertawa sambil berkata "kau masih dibutuhkan disini. aku takkan membunuhmu juga. lagipula buat apa aku menuangkan racun pada minuman asistenku yang baru saja 1 hari bekerja?."

Jisoo menggaruk tekuknya yang tidak gatal, ucapan Jennie terkadang benar adanya. Ia kembali menatap kopi di tangannya, ditepisnya segala kecurigaan pada Jennie yang memberinya kopi ini.

'lagipula teman pena seperti Jennie tidak mungkin meracuni diriku bukan? tadi pagi saja dia memelukku,' batin Jisoo. Gadis itupun tanpa pikir panjang menengak kopinya hingga habis hanya dengan 7 kali sesapan. terbukti bahwasanya Jisoo sangat kehausan.

Jennie yang melihat itu menyeringai kecil, ia kemudian menyeruput kopi miliknya sesat sebelum bertanya,"meski kantung matamu tidak terlihat, tapi rasa kantukmu tidak bisa disembunyikan ya? selelah itukah dirimu?."

pertanyaan tadi membuat Jisoo mengeriyit, ucapannya tadi mengapa tepat sasaran dengan keadaan dirinya sekarang. ia memang mengantuk, tapi mengapa setelah meminum kopi wanita ini kepalanya semakin berat.

OBEY ME PUPPY (OMP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang