Chapter 1

869 57 0
                                    

Pria tampan yang menggunakan seragam polisi berdiri di depan cermin. Berkaca dan memastikan bahwa penampilannya rapi dan siap untuk bertugas.

"Hari yang menyenangkan untuk menangkap penjahat" ujar pria tersebut sembari tersenyum.

"Oiiii, Jam. Cepat pergi ke kantor jika kau tak ingin dimarahi oleh komandanmu. Kau tak lihat sudah pukul berapa ini." teriak seorang perempuan yang merupakan ibunya Jam.

"Iya, aku segera berangkat"

**

Tibalah Jam di kantor polisi tempat ia bekerja. Rutinitas seperti biasa, menghadapi penjahat yang tertangkap, meminta keterangan mengenai kasusnya.

"hufftt.. padahal sudah semangat di pagi ini, kupikir akan pergi ke lapangan untuk mengejar penjahat, ternyata hanya meminta keterangan di kantor. Tak ada kasus, tak ada kegiatan" Jam bermonolog sambil cemberut

"Sudahlah Jam, mungkin ini bukan hari keberuntunganmu. Lagipula bagus, itu artinya tidak ada kejahatan di luar sana" timpal Tre, rekan kerja Jam di kepolisian.

"Iya iya, benar sih" Jam hanya lesu.

Setelah beberapa waktu berlalu, keadaan kantor polisi yang tadinya ribut oleh perdebatan antara kepolisian dan pelaku kejahatan, kini mulai tenang karena pelaku sudah ditangani.

Kringg....

Kringg...

Bunyi telepon di kantor polisi memecah suasana tenang di sana.

"Selamat siang, dengan Kantor Polisi Phaya" jawab Tre yang menjawab panggilan tersebut

Kantor hening seketika pada saat penelepon menjelaskan keadaan yang dialaminya.

"Baik, kami akan segera kesana" Setelah mendengar jawaban dari penelepon itu, Tre berdiri dan menutup panggilan

"Ada apa?" tanya Pearl yang juga satu tim kepolisian.

"Kita dapat laporan bahwa terjadi perampokan di gedung dekat tempat olahraga. Tempat olahraga di sekitar wilayah ini. Korbannya berusaha melawan tapi dilukai oleh pelaku. Dugaan ku, pelakunya pasti belum jauh perginya. Ayo berangkat"

Tre dan tim nya segera bersiap pergi untuk menangkap pelaku dan beberapa orang lainnya mengecek korban, termasuk Jam yang dari pagi menanti tugas lapangan.

Jam tentu saja mengajukan diri untuk menangkap pelaku yang telah disebutkan ciri-cirinya oleh korban. Jam bersama Pearl dan beberapa teman lainnya. Saat mencari pelaku, mereka berpencar dan berkomunikasi lewat walkie talkie.

"Menggunakan jaket hitam, topi berwarna abu-abu, laki-laki, cukup tinggi" gumam Jam sambil berjalan sendiri dan melihat keadaan sekitar, jika saja ia melihat orang yang ciri-cirinya seperti yang disebutkan korban.

"Kemana perginya kau tikus nakal. Tunggu saja hingga aku menangkapmu" Jam bermonolog lagi dengan smirk yang terpancar jelas di wajahnya.

**

Beberapa menit telah berlalu, namun polisi yang berpencar belum juga mendapatkan orang dengan ciri-ciri yang dimaksud.

Namun setitik harapan mulai muncul ketika Jam melihat dari jarak beberapa meter di depannya terdapat orang yang memiliki ciri yang sama. Orang itu membelakangi Jam.

"Jaket hitam, topinya abu-abu, dan laki-laki. Akhirnya, pencarian ini berakhir" Jam segera mempercepat langkah kaki nya untuk menggapai orang tersebut.

Akh..

Rintih orang yang Jam pegang pergelangan tangannya. Tanpa sadar, Jam memegang pergelangan tangan orang itu dengan sangat kuat.

Belum sempat Jam melihat siapa orang yang dia duga pelaku itu, tiba-tiba terdengar suara rekannya yang komunikasi lewat walkie talkie.

"Perhatian untuk para rekan polisi, pelaku dari perampokan di gedung dekat tempat olahraga telah diamankan. Sekarang pelaku sedang dibawa ke kantor polisi" ujar Pearl yang terdengar dari walkie talkie.

Jam memejamkan matanya sebentar dan berkata dalam hatinya 'matilah sudah, malah cari masalah dengan orang yang salah'

Seketika Jam memberanikan diri untuk melihat orang yang ia genggam erat pergelangan tangannya itu.

"Film..." Jam terdiam setelah menyebutkan nama tersebut. Rasanya dunia berhenti, mulutnya tidak bisa berbicara apapun.

Pria yang dipanggil Film itu hanya menatap Jam dengan wajah datar. Memaksa agar tangannya lepas dari genggaman Jam.

Tanpa berbicara sepatah katapun, Film pergi dari hadapan Jam dan berharap agar ia tidak pernah ketemu lagi dengan Jam, menganggap bahwa ini adalah hari sial bagi Film.

**

Bersambung ...

Our Promise (JamFilm) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang