Di depan kantor polisi, Jam dan Film masih dalam suasana bahagia karena baru saja menyandang status sebagai pacar.
'Phi Pearl, nanti saat pulang kerja, jangan lupa jemput aku ya'
Suara yang tidak asing bagi Film terdengar oleh telinganya dari dalam kantor polisi
"See?" gumam Film yang mendengar suara itu
Film cukup bingung karena tiba-tiba mendengar suara See. Akhirnya Film masuk ke kantor polisi untuk memastikan suara yang ia dengar lalu diikuti oleh Jam.
"See? Kenapa kamu bisa di sini?" tanya Film yang melihat See bermanja dengan Pearl
"Tentu saja menemui pacarku Phi. Memangnya Phi pikir aku datang ke sini menemui pacarnya Phi Film?" jawab See dengan nada mengejek.
Film cukup terkejut mendengar perkataan See, "Kenapa kamu tau bahwa aku dan Jam sudah pacaran?"
Dengan sebuah kalimat yang diucapkan Film, semua orang yang ada di kantor polisi pun memandang mereka. Rekan-rekan Jam mulai berbisik. Berita ini bisa menjadi perbincangan hangat di sana.
Tre menghentakan tangannya ke meja dan berdiri sambil tersenyum, "Wah, akhirnya Jam sudah tidak bodoh lagi. Kalian benar-benar berpacaran sekarang. Selamat untuk kalian"
See yang pada awalnya hanya menggoda Film seakan-akan Jam adalah pacarnya juga ikut terkejut, "Ternyata kalian resmi berpacaran, aku hanya berbicara sembarangan tadi. Selamat Phi Film, selamat untuk Phi Jam juga"
"Terima kasih" ucap Jam dan Film bersamaan.
Beberapa saat kemudian, raut wajah See menjadi murung.
"Ada apa See? Kenapa tiba-tiba cemberut begitu?" tanya Film
See bercerita mengenai keresahannya, "Phi, sebenarnya aku ke sini, selain karena mau bertemu dengan Phi Pearl, aku juga sedang menghindar dari ayahku"
"Paman Not?" tanya Film dengan heran karena selama ini ayahnya See yang juga pamannya Film selama ini baik-baik saja.
"Iya Phi. Ayahku sering menelepon dalam keadaan marah dan berkata kepada orang yang ia telepon bahwa orang itu tidak becus, hanya merugikannya saja"
Film berpikir sebentar, "Mungkin itu karyawan di Kawila Corp, bisa saja paman Not menemukan bahwa karyawan itu melakukan kesalahan dalam bekerja. See, paman Not pasti memiliki maksud yang baik meskipun caranya kurang baik"
See mengangguk mendengar kalimat itu. Karena sudah waktu untuk bekerja bagi mereka semua, Jam dan Pearl juga harus melanjutkan tugasnya sebagai polisi, akhirnya Film dan See pamit untuk pulang dari sana.
**
Suatu hari, Jam mengajak Film untuk jalan-jalan ke mall. Jam menjemput Film dengan motornya. Saat menaiki motor itu, Film memeluk Jam dengan sangat erat bahkan sebelum motor itu melaju.
"Film, jangan memeluk dengan seerat ini" ucap Jam yang hampir tak bisa bernapas karena Film memeluk dengan erat
"Ini karena aku takut"
"Oke, kalau begitu lepaskan sedikit." ucap Jam
Film sedikit merenggangkan pelukannya. Mereka berkendara sambil menikmati angin yang berhembus, menikmati momen kebersamaan mereka yang selama ini mereka lewatkan.
'Terima kasih Jam karena sudah kembali padaku' batin Film sambil bersandar di punggung Jam.
**
Sesampainya di mall, mereka memutuskan untuk menonton di bioskop.
Setelah membeli popcorn dan minuman, Film bertanya pada Jam, "Sekarang, kita mau nonton yang mana? Genre komedi? Horror? Action?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Our Promise (JamFilm)
Fiksi PenggemarBagi Jam, sosok Film adalah orang yang harus ia lindungi. Namun bagi Film, sosok Jam adalah orang yang sangat ia benci. "Film, apakah kamu tidak ingat janji kita pada saat dulu?" "Janji? Janji itu telah kau ingkari duluan, Jam"