November 2009
A new friend (+1)"Halo haechan, aku jihoon boleh tidak aku ikut bergabung?"
Suapan bekal makan siang hari ini harus tertunda saat seorang anak laki-laki dari kelas sebelah menunjukkan atensinya pada mereka.
"Halo jihoon, kamu tau namaku ya?"
"Tentu saja semua anak-anak juga tau"
Anak yang bernama jihoon itu duduk di depan mereka kemudian membuka kotak bekalnya dengan santai walau ditatap begitu lekat.
"Ey aku hanya bermain dengan Jeno bagaimana mereka tau aku?"
"Kenapa kamu tidak mau bermain dengan yang lain?"
Jihoon anak itu bertanya sambil menyumpitkan sushi kedalam mulutnya, gerak-gerik nya tak luput dari penglihatan jeno.
"Ah itu, Jeno bilang tidak boleh bermain dengan sembarang anak"
"Pasti temanmu hanya Jeno ya?"
"Tidak juga! Aku punya shinchan, buldi emm dan siapa lagi ya?"
Haechan meletakkan telunjuknya pada dagu mencoba berfikir keras siapa lagi ya temannya. Jeno semakin lekat menatap bocah laki-laki di hadapan nya, sepertinya semua orang yang melihat juga tau, Jeno mengibarkan bendera ketidaksukaannya pada si jihoon ini.
Padahal mereka masih kanak-kanak seharusnya banyak berteman dan bermain, setidaknya itu yang haechan coba lakukan tapi sampai elementary school tinggal beberapa tahun lagi jangankan punya banyak teman, haechan mencoba kenalan saja jeno selalu berkata yang tidak-tidak padanya!.
"Haechan ayo berteman dengan ku, nanti aku akan kenalkan dengan teman yang lain bagaimana?"
Seketika haechan menunjukkan wajah cerahnya dengan tersenyum senang ia berkata.
"Tidak, tidak boleh". Ucap jeno menyela
"Kenapa?"
Haechan terlihat tidak percaya sambil merenggutkan wajahnya. Jengkel sudah perasaannya.
"Karena tidak boleh bermain dengan sembarang anak"
Jeno berbicara masih dengan wajah tidak terbaca milik nya, tidak tau ekpresi seperti apa yang pasti hanya terdiam tenang sambil memakan bekal miliknya.
"Hahaha Jeno kamu seperti seorang ayah ya"
Jihoon tertawa dia tidak menyangka Jeno bisa selucu ini, semua orang tua juga mengatakan hal yang sama tapi ini disekolah elite tentu saja tidak ada anak sembarang. Bahkan ayahnya saja menyuruh nya agar mempunyai banyak teman.
"Tidak ada anak sembarang disini Jeno". Lanjutnya.
Seperti menumpahkan bahan bakar pada percikan api, jihoon tidak mengerti persaan anak laki-laki yang terus menatap nya penuh ketidaksukaan ini. Jihoon pun membalas tatapan anak di depannya, agak bingung kenapa ada anak seusia nya yang tidak mau punya banyak teman.
"Jeno pokok nya haechan mau berteman dengan jihoon! Sekali ini saja ya"
"Lakukan saja apa yang kamu mau"
Ujarnya kemudian pergi meninggalkan mereka yang masih menghabiskan bekalnya.
"Jeno mau kemana?"
Tetap pergi menuju kelas tanpa terusik panggilan haechan, jeno selalu begitu ketika marah. Haechan menatap kepergian punggung Jeno dengan sedih
"Tidak papa nanti kita ajak bermain, jadi sore nanti bertemu di taman komplek okey"
Sore hari sesuai janji mereka disini, haechan, jihoon dan Jeno tentu saja. Di atas sepeda mereka masing-masing menunggu beberapa teman baru yang jihoon katakan pada haechan.Kring kring
Dua anak seumuran mereka baru saja datang dengan sepeda nya, satu anak punya sesuatu yang unik di wajahnya walaupun agak samar, seingat haechan freckles namanya dan satu lagi dia sangat tampan sekali.
"Hyunjin felix!"
"Hey jihoon dimana anak baru itu?"
"Ini haechan dan dia jeno"
Mereka berasal dari sekolah yang berbeda jaraknya sekitar dua kilometer lagi dari sekolah haechan dan jeno. Mereka tinggal di komplek yang sama hanya saja bloknya yang berbeda. Ah iya haechan baru tau jihoon ternyata bertetangga dengan kakek hans.
Banyak yang haechan tidak tau tentang sekitar nya, mungkin akibat dari dirinya yang jarang bermain diluar.
"Hey kita berlima, bagaimana kalau bermain sepak bola?"
Usulan felix tampak menggiurkan anak-anak ini terkecuali jeno tentu saja, ia dengan terpaksa mengikuti haechan yang menarik nya untuk pergi.
"Bermain diaman?" Tanya hyunjin.
"Ah bagaimana kalau di lapangan rumput diluar". Jihoon memberi masukan
"Setuju! Kalau begitu ayo berangkat!"
Felix dengan semangat membimbing mereka untuk mengikutinya, ia mengayuhkan sepeda nya penuh semangat membawa anak-anak itu keluar komplek.
Jeno agak khawatir karena demi apapun ini pertama kali dirinya pergi bermain sejauh ini! Tapi dia lebih mengkhawatirkan haechan. Dia pasti kelelahan mengayuh sepeda sejauh ini untung dirinya membawa sebotol air mineral.
"Haechan ayo pulang saja"
"Ini terlalu jauh jeno, haechan lelah"
Jeno dan haechan menghentikan sepedanya bersampingan. Hyunjin felix dan jihoon ikut berhenti di depan tampaknya tidak kelelahan sama sekali, mungkin mereka sering ke sana.
Jeno meraih tas di punggung nya kemudian membuka resleting dan mengambil botol minum di dalamnya.
"Ahh untung jeno membawa minum"
Salah satu bentuk syukur haechan hari ini, dia janji akan berdoa sebelum tidur malam ini.
Jeno membukakan tutup pada botol kemudian menyerahkan nya pada haechan dengan rakus ia menenggak airnya.
"Haechan aku juga ingin minum"
Jihoon yang melihat haechan minum dengan rakus itu lama kelamaan juga merasa haus, ia meraih botol di genggaman haechan.
"Tidak".
Tapi jeno berhasil merebutnya duluan, hey ini punya jeno seharusnya jihoon meminta padanya.
"Jeno ingat ya kata bubu kita itu harus saling berbagi sharing is caring"
Jeno yang sudah diceramahi seperti itu mau tak mau memberikan botol minuman nya pada jihoon walupun menyodorkan dengan ekspresi kesal tetapi tetap saja jihoon tidak peduli dia itu haus.
"Ayo pulang saja"
Jeno mengajak haechan untuk pulang lagian hari sudah semakin sore jika kelamaan maka orang tua dirumah pasti mencari mereka.
"Dasar payah begitu saja sudah mau pulang".
"Iya, haechan jika kau pulang berarti kau itu payah"
"Kalian anak rumahan yang tidak seru ya"
Hyunjin dan felix pun ikut menyuarakan pendapat nya, seperti kanak-kanak pada umumnya tidak tau mana yang baik atau buruk, menurut mereka itu keren.
"Ayo pulang"
Tetapi haechan tidak peduli, ia tidak takut dikatakan anak payah atau pecundang karena yang paling ia takutkan adalah kemarahan mae nya karena pulang terlambat!.
———
Tbc
220923
KAMU SEDANG MEMBACA
(Discontinued) We Grow Together
Fanfictionhanya cerita tentang dua sahabat bertetangga Haechan dan Jeno. . . . Be Smart Reader this story contains lgbt! do not copy! (bxb) pic :Pinterest begins : 180923