6

467 48 2
                                    

February 2010
Kue jahe


"Aku tidak jadi pergi saja"

"Tidak boleh, jangan sampai absen di rapat sepenting itu".

"Mana bisa aku pergi saat kamu sakit begini"

"Aku tidak sakit lihat, aku baik-baik saja hanya flu"

Mereka bertiga duduk di ruang keluarga sambil menikmati acara TV malam ini.

Jeno tau semenjak siang bubu nya ini terlihat pucat dan bermata sayu, namun engga memperlihatkan ketidaknyamanannya, tubuh nya pasti lelah namun tetap dipaksa bekerja, seharusnya ia menemani bubu saja dirumah, sekarang ia agak menyesal.

"Tenang saja papa Jeno akan jaga bubu dirumah"

"Nah lihatkan jadi tidak perlu khawatir"

Jaehyun menatap istri dan anaknya pasrah, kalau sudah bersikeras begini mana bisa ia melawan, minta di undur jadwal keberangkatan pun tidak diperbolehkan. Jaehyun harus segera berangkat ke Jerman besok.

"Hah ya sudahlah, Jeno aku percayakan istriku pada mu"

"Ya ya ya istri papa kan ibu ku"

Jeno menautkan alisnya heran, papa nya ini kalau menyangkut bubu nya pasti selalu berlebihan, tidak pernah sepertinya kalau ia yang sakit papa nya kelimpungan seperti ini.

"Apa aku telfon mama saja ya suruh menemani". Ucap jaehyun pelan.

"Heyyy jangan berlebihan, kasihan mama tubuh nya mudah lelah perjalanan nya pun jauh, sudah kubilang aku baik-baik saja"

"Yahh baiklah aku akan sering telfon"

Malam itu mereka tutup dengan pelukan sayang satu sama lain, Jeno berpamitan untuk tidur lebih dulu.

"MAEE"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"MAEE"

"hey jangan teriak! Ini bukan hutan"

Teriakan nyaring anak kecil itu mengagetkan ibunya yang sedang masak-masak, anak manis nya ini datang dengan wajah cemberut.

"Hehe sowlyy mae, kenapa rumah Jeno sepi sekali?"

"Jeno tidak beritahu? Hari ini bubu dan Jeno antar uncle jae ke bandara"

"Hanya antar saja? Bubu dan Jeno tidak ikut ya Mae?". Tanya haechan bingung.

"Bubu bilang pada Mae si tidak ikut, soalnya bubu sedang tidak enak badan". Ucapnya, tangannya masih sibuk mengaduk adonan yang ada di mangkuk beling ditangannya.

"Iiiish Jeno kenapa tidak bilang, haechan kan lelah teriak terus"

"Bantu Mae saja membuat kue"

"Memang Mae sedang membuat apa?". Kemudian menarik kursi jongkok kecil disamping untuk dirinya berdiri agar mensejajarkan tubuh nya dengan tinggi nya meja dapur.

(Discontinued) We Grow TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang