"Pak Haruto, mau kah kau bergabung bersama kami malam ini?"
Haruto yang awalnya sibuk membereskan mejanya kemudian menoleh saat Junghwan―salah satu anggota di divisinya menawarkan untuk acara makan-makan di sebuah kedai kecil.
"Eum maaf Junghwan, sepertinya saya tidak bisa untuk malam ini" ucap Haruto kemudian kembali membereskan map-map yang belum tersusun.
"Oh ayolah pak bos kau selalu melewatkannya, biarkan hanya malam ini kau bergabung. Saya yakin acara kecil-kecilan ini tak akan mempengaruhi jadwal kerja kita pak"
"Hei! Ku dengar kedai di samping kantor menyediakan menu rahasia dengan kata sandi rahasia, kedengarannya sangat menarik bukan?"
"Wow! Apakah itu seperti memecahkan teka-teki untuk mendapatkan lotre?"
"Great! Sangat di sayangkan jika kau melewatkan yang satu ini pak bos"
Terlihat berpikir, Haruto kemudian menggosok-gosok telapak tangannya "...Entahlah Junghwan, apa kalian akan menetap sampai tengah malam?"
"OH TIDAK! Tentu saja tidak. Masih ada tiga setengah jam sebelum tengah malam, itu akan cukup untuk acara kecil-kecilan kita"
"Tak perlu memaksa pak Haruto jika dia tidak menginginkannya"
Semua mata kini tertuju pada Jeongwoo. Wakil ketua sekaligus asisten Haruto itu melangkah mendekati Junghwan yang kini tertunduk, menghindari tatapan milik pemuda berpundak lebar didepannya.
"Saya tau jika kalian semua ingin merayakan keberhasilan projek yang kita selesaikan minggu ini. Tapi saya juga tau kalau pak Haruto sedang kelelahan dan harus cukup istirahat. Lagipula pak Haruto punya pekerjaan yang lebih penting untuk divisi kita di masa depan"
Haruto awalnya hanya diam melihat Jeongwoo yang mengambil alih perhatian. Ia memang agak setuju dengannya karna saat ini badannya seperti akan runtuh. Tapi saat melihat Junghwan dan anggota lainnya yang meminta maaf dengan menyesal, rasa kasihan menyerang dirinya. Jujur sekarang ia memang lelah dan mengantuk, tapi dirinya juga sedikit merasa lapar dan berpikir menerima tawaran Junghwan tak akan membuatnya mati kelelahan.
"Mungkin saya bisa bergabung untuk setengah jam ke depan"
"Eh! T-tidak perlu memaksakannya pak! Saya sangat menyesal karna tidak memikirkan kesehatan pak bos" ucap Junghwan sambil membungkuk ke arah Haruto.
"Astaga Junghwan santai saja... Saya tidak bermaksud membuatmu merasa bersalah begini, hanya saja saya perlu waktu untuk berpikir". Kini semua orang menatap Jeongwoo yang melirik Haruto jengah. Takut akan mendapat ceramah menggetarkan jiwa raga dari kepercayaan ketua divisi itu.
Haruto yang paham akan situasi segera merangkul pundak Jeongwoo dan tersenyum lebar, mencoba untuk menghibur anggota yang nampak tak yakin.
"Jadi... Bisa kita pergi sekarang? Jeongwoo juga akan ikut bergabung bersama kita"
"Apa?"
"Hei kau tampak bersemangat"
"S-saya tidak!"
Nampaknya usaha Haruto berhasil, terlihat beberapa anggota menertawakan perilaku keakraban antar ketua dan wakil yang tak pernah mereka lakukan sebelumnya. Karna antara keduanya, tak pernah ada obrolan yang berbau casual. Semua hanya seputar pembicaraan formal tentang segala pekerjaan di kantor. Dan Haruto cukup bersyukur karna dengan begini, dirinya bisa tunjukkan sisi santainya tanpa harus menggunakan tittle 'Ketua Divisi'.
Di sisi lain, Jeongwoo nampak menghela nafas lelah. Terlalu tak habis pikir dengan Haruto yang malah ikut bergabung dan membuatnya juga ikut terseret dalam drama membuang waktu ini. Walau begitu dirinya tak bisa mengundurkan diri karna sifat reflek yang patuh pada atasan sudah melekat dalam dirinya. Membuatnya ogah-ogahan mengikuti acara makan-makan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
°You, me, heaven and earth
أدب الهواةHajeongwoo oneshot Saat mata ini lihat lirikanmu, saat telinga ini dengar lantunan damaimu, saat bibir ini melengkung karnamu, duniaku berhenti sejenak. Dengan tangan yang kotor ini, diantara hamparan langit dan bentangan bumi, kutulis kisah sebuah...