"UDAH DIBILANGIN GUE GAK SUKA SAMA LO!"
"Iya. Tapi kata Junkyu, lo suka sama gue?"
"Haaiisss..."
Jeongwoo rasanya ingin guling-guling ditanah. Ia sudah sangat lelah dengan segala pertanyaan Haruto dari bulan lalu, yang menyatakan bahwa 'Apakah benar Jeongwoo menyukai Haruto?' itu membuatnya hampir gila beberapa minggu ini.
Tidakkah Haruto muak dengan rumor itu sebulan penuh ini―maksudnya DARIMANA TEMAN-TEMANNYA MENDAPATKAN RUMOR SAMPAH ITU. Mereka bahkan tak segan-segan mengadukannya kepada Haruto sendiri. Jeongwoo yakin sepertinya semua temannya bersekongkol untuk mengerjainya.
"Huft... Gini deh, sumpah gue mau nanya dulu. Lo tau gak atas dasar apa para bab―maksudnya temen-temen gue ngadu-ngadu ke elo tentang semua ini?" Jeongwoo mencoba tetap tenang, kedua tangannya meraih kedua bahu milik Haruto dan dengan tatapan menuntut.
Haruto tampak berpikir. Setelahnya ia mengeluarkan ponselnya dan sedang sibuk mencari sesuatu di sana, sampai ia membalikkannya untuk memperlihatkan sebuah foto blur. Disana tampak potret side profile Jeongwoo sambil menempelkan ponsel ke telinganya terlihat sedang menelepon.
Jeongwoo yang bingung apa maksudnya mengangkat alisnya untuk Haruto, dan tampaknya pemuda itu paham.
"Lo liat itu gantungan tali case hp lo?"
Jeongwoo mengangguk. Detik selanjutnya ia melotot menyada―
"Itu nama gue"
Jeongwoo terlihat shock, lalu dengan terburu-buru mengeluarkan ponsel dari saku celananya "Shit maksud lo yang ini?!" dan memperlihatkan hiasan tali di case hpnya yang sudah usang.
Haruto mengangguk mantap dan itu membuat Jeongwoo ingin menangis sekencangnya.
"AAAKKKHHHHH BUKAN GITU ASTAGA.... Nih nih lo liat! Gantungan tulisannya udah patah DAN INI SEBENERNYA NARUTO BUKAN HARUTO" teriak Jeongwoo kesetanan sambil memperlihatkan gantungan papan kecil bertuliskan 'ruto🧡' yang memang sampingnya terlihat tidak rapi khas patahan kayu.
Haruto hanya memasang wajah bodoh dan berkata "Hmm iyakah?"
"Yaiyalah nyet! Sumpah gue cuma fans Uzumaki Naruto bukan sesuatu yang lain"
"Tapi itu nama gue, ada lope-lope nya juga"
"Bodo amat ya bjir, ngeyel banget lo dibilangin jugak. Lope lope...fucking that shit!"
Jeongwoo yang ingin pergi tiba-tiba di tahan oleh Haruto lalu membawanya ke salah satu bilik kamar kecil pria dan menguncinya. Ia bahkan melempar badan Jeongwoo untuk menempel dibelakang pintu dan menghalangi dengan kedua tangannya.
"Anjing lo mau ngapain bangsat?!!"
Haruto mentup mulut Jeongwoo dengan tangannya "Kasar banget mulut lo"
Jeongwoo tak memedulikannya dan berusaha melepaskan tangan Haruto dari wajahnya "Lepasin gak?! Gue teriak neh!"
"Try it, babe"
'Anak anjing' batin Jeongwoo kaget. Jeongwoo seketika bungkam, kenapa tiba-tiba Haruto tampak begitu menyeramkan. Sesaat ia merasa kecil saat Haruto menatapnya begitu dalam.
Setelahnya Jeongwoo hanya mematung menatap Haruto yang tertawa kecil dengan sendirinya. Apa yang lucu coba.
"Denger, kalo lo beneran gak suka sama gue malam ini gue jemput lo, jam delapan udah siap"
"... Maksud?"
"Our first date, I guess?"
"Ogah! Ajak aja para babu yang ngintilin elo tiap hari tuh. Mereka pasti sujud syukur kalo lo ajakin"
Haruto tertawa lagi "Ck ck, jadi lo cemburu nih?"
"Sumpah lo minta di pukul deh kayaknya"
Lagi-lagi Haruto tertawa, Jeongwoo sampai heran mungkin Haruto melihatnya seperti pelawak.
"Okeylah, kalo lo gamau kencan gue rasa ciuman 5 menit bukan masalah"
"LO―"
"Apa? Itu cuma hal biasa kalo emang lo gak punya perasaan sama gue"
Jeongwoo melotot saat Haruto mendekatkan wajahnya "Udah gila lo"
"Because of you" tanpa membiarkan Jeongwoo kembali memberontak, Haruto menempelkan bibirnya kepada bibir Jeongwoo. Hanya menempel beberapa saat, sampai Haruto menarik dirinya sekejab untuk melihat wajah pemuda Park ini. Dahi berkerut, matanya tertutup rapat, dan bibir yang enggan membuka itu membuat Haruto gemas sendiri.
"Hey"
Jeongwoo membuka mata, dihadapannya wajah Haruto yang sangat dekat sedang terkikik. "Santai aja bjir, awokaowk"
Ditatapnya sinis "Ketawa lo yang gak santai" ujar Jeongwoo lalu mengalihkan wajahnya kesamping. Haruto semakin menyeringai, di raihnya pipi sebelah kiri Jeongwoo agar menatapnya dan memberikan elusan lembut di sana. Jeongwoo yang sudah kepalang merinding semakin dibuat lemas saat Haruto berhasil menciumnya kembali. Kali ini dengan lumatan kecil.
Dirasa tak ada perlawanan dari Jeongwoo, Haruto semakin memperdalam ciumannya. Bahkan ia rasakan perutnya begitu geli saat Jeongwoo juga membalas lumatan Haruto. Kini jantungnya begitu berdebar, terlalu senang karna selama ini Haruto memang menyukai Jeongwoo dari beberapa bulan yang lalu.
Haruto bersumpah ia tak akan melepaskan Jeongwoo setelah semua ini, janjinya dalam kenikmatan cumbuan yang bahkan lebih dari 5 menit ini.
🔖🔖🔖
KAMU SEDANG MEMBACA
°You, me, heaven and earth
FanfictionHajeongwoo oneshot Saat mata ini lihat lirikanmu, saat telinga ini dengar lantunan damaimu, saat bibir ini melengkung karnamu, duniaku berhenti sejenak. Dengan tangan yang kotor ini, diantara hamparan langit dan bentangan bumi, kutulis kisah sebuah...