Half >> Kyuhwan

10

📌Thu., Sep 21, 2023.

.

Junkyu menatap bulan yang begitu terang dari jendela kamarnya. Apa yang sedang Junghwan lakukan sekarang? Sudah dua bulan mereka tidak bertemu. Jika diperkirakan, bayi mereka mungkin telah memasuki bulan ke tujuh.

"Kangen banget sama kalian.." Sekarang ia telah memiliki uang. Tidak terlalu banyak, namun sekiranya cukup untuk membayar biaya persalinan.

Masih ingat dengan pasangan Asahyuk? Nah, Jaehyuk terkagum-kagum melihat kue pernikahan buatan Junkyu. Hingga pemuda manis itu meminta dibuatkan juga untuk pernikahannya dengan Asahi. Tentu saja tidak secara cuma-cuma. Karena pernikahan mereka sangat mewah, Jaehyuk tak segan membayar lebih dari harga aslinya.

Sekarang Junkyu telah menjadi langganan keluarga serta kolega Jaehyuk dan Asahi. Baik itu untuk kue pernikahan, maupun kue lain yang masih bisa Junkyu buat sendiri.

Seperti kemarin, ia baru saja mengirim beberapa kue untuk acara ulang tahun salah satu putra dari teman Jaehyuk. Dan beberapa saat lalu, uang kembali masuk ke dalam rekeningnya. Jumlah uang itu bahkan lebih banyak dari yang mereka sepakati. Alasannya karena mereka menyukai rasa dan penampilan kue buatan Junkyu.

"Lama-lama gue buka toko kue." Gumamnya.

Rasanya hampa. Selama ini ia bekerja keras untuk menafkahi suami dan anaknya. Tapi setelah uang berada ditangannya, mereka berdua hilang entah kemana. Tuhan seperti memainkan takdirnya.

.

Bohong.

Tidak ada yang namanya menghubungi Junkyu. Nomor pria itu telah dihapus oleh Tuan So dari hp istri serta putranya. Hal ini membuat Junghwan semakin stress dan kembali menolak makanan.

Tentu saja berdampak sangat buruk pada sang janin. Ukuran perutnya tidak jauh berubah. Bahkan sang janin sepertinya tidak bisa tumbuh dengan baik di dalam sana.

Nyonya So merasa curiga. Sedari tadi Junghwan tidak menunjukkan tanda-tanda pergerakan.

"Nak?"

Tidak ada sahutan.

"Junghwan sayang?"

Tangan rapuh itu sedikit mendorong tubuh putranya. Namun seketika Nyonya So menjerit. Junghwan pingsan.

"Sayang! Junghwan!"

Perasaan panik mendominasi mereka. Nyonya So terus berdoa agar tidak terjadi apapun pada keduanya.

Perjalanan mereka dilanda keheningan. Hingga nyonya So mencoba untuk membuka suara.

"Lihat hasil perbuatanmu. Ini kan yang kau mau?" Tuan So tak menyahut.

"Sekarang kau lihat dengan jelas. Apakah dengan memisahkan mereka, kondisi Junghwan membaik? Tidak! Mereka semakin memburuk." Ucapannya tertahan karena sebuah isakan.

"Jika terjadi sesuatu pada cucuku, aku tidak akan memaafkanmu." Tepat setelah mengucapkan itu, mobil mereka sampai di depan rumah sakit.

Nyonya So pun keluar dan memanggil siapapun yang ada disana. Meninggalkan Tuan So yang merenung di kursi kemudi. Bahkan Tuan So tak sadar jika putranya telah dibawa keluar.

.

"Asa~ Jaejae mau makan eskrim ikan."

Asahi memejamkan matanya. Baru saja mereka melangkah keluar dari ruang dokter kandungan, Jaehyuk sudah memintanya yang aneh-aneh.

"Baby Hikun ngidam aneh lagi, ya? Baby gak kasihan sama Cici? Yang normal aja ya?" Pria tampan itu berjongkok menyetarakan tingginya pada perut Jaehyuk.

"Cici ngga mau nurut sama baby?" Oh, tidak. Jangan sampai air mata itu menetes.

"Aku mau turutin. Tapi memangnya ada yang jual eskrim ikan, sayang?"

Demi kerang ajaib, membayangkan bentuk dan rasanya saja sudah membuat Asahi mual. "Huek!"

"Ih? Kok kamu yang mual?" Protes Jaehyuk.

"Mana aku tahu?"

"Ck! Semua aja semua! Ambil aja semua dari baby Hikun. Mungkin nanti mukanya juga mirip kamu. Aku kebagian hikmahnya aja, huh." Jaehyuk membelakangi tubuh Asahi.

Seseorang tolong untuk memberikan Asahi buku panduan cara mengatasi orang hamil. Ia sangat frustasi sekarang.

Dari jauh, Jaehyuk melihat seseorang yang dibawa menggunakan ranjang. Tunggu, wajah itu sepertinya tidak asing.

"Asa, coba liat. Itu bukannya Junghwan, suami Junkyu?"

Asahi melirik ke arah yang ditunjuk Jaehyuk. Alisnya mengerut. "Iya, itu Junghwan. Cepat hubungi Junkyu!"

.

Tubikontinyu.