Assalamualaikum
****
17 AGUSTUS adalah tanggal yang ditunggu-tunggu oleh semua orang indonesia. Pada setiap tanggal itu, seluruh kampung setiap RT di seluruh indonesia mengadakan berbagai perlombaan sebagai bentuk merayakan nya.
UPACARA DETIK2× PROKLAMASI & PENGIBARAN SANG BENDERA MERAH PUTIH diwajibkan selalu ada di setiap tanggal tersebut. Setiap siswa dan siswi sekolah di seluruh indonesia wajib mengikutinya. Di SMK SatuNusa, Kalau tidak mengikutinya nanti diberi label sebagai siswa yang tidak cinta tanah air dan siap menerima hukuman dari para guru. Bukan cuma itu, nanti nilai yang diperoleh selama belajar di sekolah tidak akan dimasukkan ke raport katanya. Karena takut dengan ancaman-ancaman tersebut, semua murid hadir semua pada tanggal itu dan mengikuti upacara. Siapa yang mau dihukum dan siapa yang rela jika nilainya kosong begitu saja?
Dan yang paling di tunggu-tunggu oleh semua siswa-siswi SMK SatuNusa yaitu ketika pulang dari upacara, untuk mengikuti dan juga melihat perlombaan yang diadakan di sekolahnya. Berbagai macam perlombaan seru-seruan diadakan seperti;
1. Lomba makan kerupuk
2. Lomba balap karung
3. Memukul plastik berisi air sampai pecah dengan mata tertutup diikat dengan kain.
4. Berbagai macam lomba estafet.
Dan Masih banyak lagi....Semua Osis tampaknya tengah sibuk sedang mempersiapkan peralatan untuk lomba di tengah lapangan sekolahnya. mereka baru saja pulang panas-panasan habis upacara di lapangan-kecamatan bersama semua murid lainnya.
"Rakal-kal, bantuin gue sini."
"Bentar, Yul. satu lagi kerupuk nya belum di gantung."
Dari kejauhan terlihat dua orang cewek berjalan ke arah mereka. Salahsatu dari dua cewek itu terlihat murung, sedikit menunduk sambil mengikuti orang di depan nya. Kedua cewek tersebut adalah Luna dan Sarah.
"Kita mau ke mana, Sar?" Luna menoleh ke rambut Sarah, terus berhenti dan memandang Sarah yang masih berjalan maju. "Sar?"
Sarah langsung berbalik dan mendekati Luna, "Mau daftar lomba, kita ikutan, supaya lo jangan sedih terus, " jawab Sarah berhadapan dengan Luna.
Mendengar itu, Luna langsung menggeleng. "Gak, gue gak mau Sar," Tolak nya.
Sarah meraih tangan Luna lalu menggenggam nya. "Ayo dong, Lun. Ini hiburan buat kita terutama buat Lo yang murung terus tiap hari, Mau sampai kapan lo kayak gitu terus. gue bosen liat nya juga. Sekarang saat nya lo lupain kakak lo, Lun. Dia udah tenang disisi tuhan. Ikhlasin aja, Lun." Seloroh Sarah.
Luna langsung membanting tangan nya di udara hingga genggaman tangan Sarah di tangan nya lepas. Dia terdiam menahan amarah yang akan keluar Namun dia memilih untuk pergi meninggalkan Sarah.
Saat Luna sedang melangkah, tiba-tiba Sarah berteriak memanggil nama.
"Luna!," pekik Sarah, "Gue tau lo,-"
Luna yang rada jauh dari Sarah berbalik dan menoleh lalu langsung memangkas omongan Sarah, "Tau apa!" Air mata Luna menetes di satu matanya tidak terasa, "Lo gak akan pernah tau dan lo gak akan pernah ngerti, Sar!" Balas Luna. Setelah itu Luna lanjut pergi menjauh.
Sedangkan Sarah terdiam di tempat nya, masih mencerna perkataan Luna. "Mungkin lo bener. Gue gak akan pernah ngerti apa yang lo rasain, Luna." Gumam Sarah sambil melihat punggung Luna yang semakin menjauh. Dia pikir Luna butuh waktu untuk menyendiri dulu untuk menenangkan pikiran.
***
Luna sangat kecewa pada Sarah yang berani berkata seenaknya tentang Melupakan. Sarah tidak akan mengerti padanya kalau dia belum jadi dirinya saat ini. Betapa berat nya kenangan itu menekan otaknya untuk terus teringat.
Sekarang Luna sedang di Toilet untuk menenangkan dirinya di dalam sana. Dia tidak mau orang orang mengetahui kalau dia sedang menangis, "Luna sayang banget sama kamu kak, tapi kenapa kakak malah ninggalin, kenapa?" Lirih Luna, "Ya tuhan kenapa kakak ku kau ambil cepat?" Lanjut luna. Lalu dia memukul kapalnya dengan dua tangan nya. Siapa yang bisa Rela begitu saja ketika tau orang yang berarti pergi meninggalkan tanpa pamit. Nyatanya Rela itu tidak semudah kata.
"Kenapaa?" Luna terus melirih bertanya.
Tok tok!
"Di dalam ada siapa ya? Gue kebelet nih."
"Bentar," jawab Luna sesudah membasuh wajahnya dengan air bersih supaya dikira habis cuci muka, padahal untuk menyamarkan kalo dirinya abis nangis. Kemudian Luna langsung keluar dan pergi dari sana.
Luna mencari tempat sepi yang jauh dari keramaian, karena di lapang banyak orang, semua murid berkumpul disana. Ada yang daptar lomba dan ada yang siap untuk lihat saja. Sedangkan Luna, dia butuh ketenangan tanpa banyak bising. Semenjak kakak nya meninggal, dia jadi suka menyendiri, melamun dan kesunyian entah kenapa.
Luna terus berjalan-jalan pelan tidak tau mau kemana. Dia mengikuti panjang koridor. Tanpa Luna sadari, dari belakangnya ada seseorang yang berjalan menuju dirinya.
Tiba-tiba orang itu berhenti di hadapan Luna. "Aduh," desis Luna setelah menabrak cowok di depan nya itu.
"Eh, sory-sory." Cowok itu memiringkan kepalanya untuk melihat muka Luna dengan jelas.
"Kak rekal?" Gumam Luna. Dia pikir Rakal tidak mendengarnya.
"Iya," balas Rakal yang mendengar namanya disebut.
Luna langsung mendongak, "E-enggak papa ka. aku kesana ya." Kemudian dia mau pergi.
"Mau kemana?" Rakal menghalangi Luna, mengikuti tubuh kecil Luna yang hendak pergi dengan menerobos dirinya, tapi tidak bisa-bisa. Rakal sebenarnya tau, diliat dari ekspresi wajah cewek itu, sepertinya lagi tidak-baik saja, kusam. Sepertinya dia penasaran.
"Ada apa emangnya ka?" Luna menanya balik, apa maksud cowok di depan nya itu menghalangi dia pergi. Mau ngelawan dia tidak bisa. Dia kan cewek, dan cowok di depan nya merupakan wakil ketua osis dan kakak kelasnya. Sepertinya cowok ini agak.....
"Ini, ee. Boleh pinjem Dasi nya," ujar Rakal.
"Buat apa ka?" Lagi dan lagi Luna selalu bertanya, karena cowok di depan nya ini Cukup mencurigakan. Buat apa kan pinjam dasi kepadanya?
"Buat Lomba nanti, buat nutupin mata," Jawab Rakal kemudian.
Luna mengangguk habis denger jawabannya, tapi.... "Kenapa ke Luna ka?" Tanya Luna. Kenapa pinjem punya dia, orang-orang kan ada banyak, nanti bisa cari dasi yang Lebih panjang.
"Disini cuma ada Lo," Jelas Rakal, "Sini, gak bakal diapa-apain, gak bakal hilang dan saya janji bakal dikembaliin lagi," Jelas Rakal dengan jawaban nya.
Bahu Luna merosot lemah, dia mengalah, "Iya deh," ucap nya, kemudian melepas dasi dari lehernya. Tanpa pikir panjang Luna langsung pergi setelah itu, dia akhirnya berhasil menerobos cowok di depan nya.
"Hem." Gumam Rakal dengan senyuman tipis nya sambil memegang dasi milik Luna.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKALUNA, izinkan Cinta Tuk Bertamu Kembali [On Going]
General Fictionketika Cinta dipisahkan oleh kematian mencoba untuk kembali. U : 13+ ✓SINOPSIS : Semanjak ditinggal selamanya oleh orang tersayangnya dengan bertubi menghancurkan perasaanya, Membuat hidup Luna penuh dengan kemurungan dan penyesalan. Tap...