🌹O1.

228 40 0
                                    



~𝕻𝖊𝖗𝖙𝖊𝖒𝖚𝖆𝖓~





🌹

Lokasi pengintaian beralih ke penthouse tempat idola itu tinggal. Jeff entah kenapa merasa seperti seorang sasaeng yang menguntit idola dan menerobos privasinya. Jujur keberadaan Jeff disini karena masih satu area dengan tempat tinggalnya jadi sambil menyelam minum air.

Van hitam milik Rosanna lewat dan berhenti di lobby penthouse mewah. Sosok wanita itu terlihat keluar tanpa didampingi managernya. Rosanna tampak membungkuk hormat ke mobil yang melaju meninggalkannya. Jeff yang sedang nongkrong di taman air mancur depan lobby membuang permen karet mint yang sedari tadi dikunyah lalu bergegas berjalan masuk ke lobby penthouse dengan santai dan sangat percaya diri.

"Malam" sapa penjaga

"Malam" Jeff melangkah ke lift mendekat ke Rosanna yang tampak sedang menunggu. Vampir itu menoleh ke Jeff bersamaan dengan pintu lift yang terbuka. Jeff menarik Rosanna seperti kilat menuju ke pintu darurat dimana ada area yang tak tercover cctv.

"What the hell?!"

Dipojokannya tubuh Rosanna ke tembok "Apa maumu?!" Rosanna jelas kaget dan marah ditambah ia sedang kelelahan selepas konser.

"Ini peringatan sebelum perintah pemusnahan dirimu diberikan" ancam Jeff.

"Hahaha kenapa kau harus menunggu? kau bisa membunuhku sekarang... atau kau takut melanggar perintah...?" ejeknya.

Wanita itu meledek sambil mengendus mendekat seolah-olah ingin mengigit leher Jeff.

"Aku tak takut pada apapun, apalagi mahluk sepertimu" Jeff tersenyum sinis memandangi Rosanna dari atas sampai bawah dengan jijik

"Kenapa dengan mahluk sepertiku hah, bukankah aku sangat cantik dan sexy"

"Cih, aku penasaran bagaimana reaksi para fansmu jika tahu idolanya adalah mahluk penghisap darah"


Rosanna cemberut lalu mengelus leher Jeff menggoda" Ayolah handsome cukup kau dan pengawas mu saja  yang tahu oke deal? " bisiknya hampir mendekat ke telinga Jeff yang langsung mengambil jarak.

"Jangan bertingkah! asal kau tahu aku membawa senjata yang bisa menusuk dan membuatmu terluka" Jeff jelas berdebar. Ia tak bisa bermain-main dengan bahaya apalagi menghadapi vampir murni seperti didepannya.

"Oh ya? apakah aku harus takut?" suara Rosanna jelas bernada meremehkan"Hmmh aku jadi penasaran, apakah senjata itu selain menusuk juga bisa membuatku mendesah nikmat?" senyumnya terlihat nakal.

Jeff melotot "Singkirkan pikiran kotor mu...vampir sialan!"

"Come on darling aku jadi tak sabaran...aahh babe" rayunya sambil pura-pura mendesah tak tahu malu "Aku akan senang menyedot darahmu yang harum"

Jeff terdiam.

"Belum saatnya nona... belum saatnya. Jika waktu itu tiba ku pastikan kau akan berteriak panjang"

"Hmmm aku menantikannya babe...." Rosanna lalu berdiri tegak tatapannya berubah tajam "Aku tak menyakiti manusia dan bahkan menghibur mereka. Kenapa para pemburu itu ingin sekali memusnahkan ku?" protesnya kemudian. 

"Jangan berlagak bodoh!...Ramalan itu bukan sembarang ramalan, kau akan membuat kekacauan diantara dunia manusia dan mahluk mu"

"Wuahaha si peramal tua bodoh itu! Apa yang dia katakan, coba beritahu aku" Rosanna menekankan kuku jari telunjuknya yang panjang dan tajam ke leher Jeff. Kuku tajam itu hampir membuat goresan. Ketika diam-diam dengan kecepatan yang terlatih Jeff mengeluarkan senjata kayu yang selalu dibawa dan menggores punggung jemari itu yang kemudian menimbulkan desis daging terbakar. Kayu itu sudah direndam air suci dan ramuan yang beresiko bagi vampir.

Rosanna menjerit kecil dan menarik kukunya cepat yang menimbulkan sayatan kecil di leher Jeff. Luka itu mengeluarkan darah.

"Sialan" maki Rosanna sambil menjilat darah yang terbawa ke kukunya. Perlahan luka bakar di punggung lengan Rosanna mengering.

"Ku peringatkan, hentikan apapun yang sedang kau rencanakan, maka kami akan membiarkanmu" ancam Jeff.

"Hahaha apa kau beneran tega menusukan benda itu padaku... aku bisa membaca pikiranmu, kau sebenarnya ragu iya kan?" Rosanna mendekat dan menempelkan tubuhnya ke Jeff "Kau ragu karena kau diam-diam mengagumi ku Jefferdi Joelander" Jeff membeku, wanita ini bahkan tahu nama lengkap Jeff. 

Dan benarkah vampir ini bisa membaca pikiran nya?


"Tampan kau pasti bosan mengintai ku terus? Bagaimana kalau kita melakukan sesuatu yang menyenangkan. Ayolah aku memberikan kesempatan padamu untuk menyentuh tubuh idola terkenal ini" tangan nakalnya mengelus dada Jeff membuat jantung Jeff mendadak tak bisa tenang . "....kita saling berbagi kehangatan, tubuhmu sepertinya memanas?" sesaat Jeff menegang tapi untunglah akal sehat Jeff masih jalan. Ia segera menyingkirkan tangan Rosanna yang hampir meraba pahanya.

"Hahaha lebih baik aku mati daripada menyentuh tubuh 500 tahun mu. Cih, sama sekali tak membangkitkan apapun" cemooh Jeff membuat Rosanna tersinggung berat

"Brengsek dasar pengecut!" ditendangnya tulang kering Jeff "Kau akan menjilat perkataan mu sendiri. Lihat saja nanti kau akan jatuh tak berkutik terhadapku" Rosanna menyumpahinya lalu mundur dan secepat kilat keluar dari pintu tangga darurat. Jeff mengejar tapi sosoknya menghilang bagaikan angin.

Jeff mengaduh mengusap kakinya yang sakit sambil menatap pintu lift yang terbuka.

"Sialan!!" Ia mengeram karena tersadar. Sesaat lalu ia seperti terbujuk oleh rayuan vampir cantik itu, usapan tangan lembut Rosanna membuatnya panas dingin. Jeff mengumpat kasar lalu segera masuk ke lift dan menempelkan kartu menuju lantai penthouse-nya





🌹

~𝔱𝔟𝔠~

MYSTERIOUS COURIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang