🌹O4.

245 43 0
                                    


~𝕻𝖊𝖒𝖎𝖒𝖕𝖎~




🌹

Rosanna melihat ke luka bakar di punggung tangannya beruntung tak lagi terlihat bekasnya "Dasar pemburu amatir" Rosanna tertawa "Tapi dia cute"

Dia menjilat bibirnya sendiri "Darah pria itu harum memabukkan, sepertinya satu hisapan tak akan membuat pria malang itu mati" gumamnya tersenyum jahat. 

Usai konser dua hari Rosanna diberi jadwal untuk rehat dan sekarang sedang bersiap untuk menghadiri acara peluncuran produk baru dari salah satu label perhiasan yang mesponsori.

Ia harus memakai dress hitam dengan punggung terbuka. Ah untunglah acaranya menjelang sore, Rosanna tak ingin kulitnya terbakar, meskipun generasinya sudah kebal dengan sengatan sinar matahari tapi tetap saja akan terasa perih jika berlama lama tersorot. 

Vampir cantik itu membuka pintu rahasia ruangan khusus untuk meditasi. Ia bersimpuh dan memejamkan mata sambil mengepalkan tangan dan memusatkan pikiran. Tak lama dari tangan itu keluar cahaya kuning yang mulai membelit tubuhnya dan membungkus keberadaan Rosanna. Cahaya itu adalah energi yang dikumpulkan dari keriuhan fans yang mencintainya.

Level kultivasi yang dijalaninya untuk memperkuat energi yang bisa menghangatkan tubuh sudah semakin tinggi. Jika ia tak menggunakan energi itu secara sembarangan maka sebentar lagi levelnya akan mencapai puncak.

Sekarang tujuan kedua untuk menyempurnakan tujuan pertama adalah mencari pasangan sejati. Rosanna mengakhiri meditasi dan hanya memakai jubah melenggang berjalan ke ruangan tengah. 

Ia meminum air putih dan meraih telpon mencoba menghubungi seseorang. 

"Kak Cheil" panggilnya saat terdengar sahutan dari seberang. 

"Hallo Rosanna apa kabar? bagaimana levelmu?"

"Sudah di tahap akhir kak,  karena aku kini merasakan hangat di perutku"

"Baguslah kau adalah harapan satu-satunya dari keberadaan kita"

"Ada yang ingin ku tanyakan kak?" ia sedikit ragu mengatakannya. 

"Tentang apa?"

"Emm bagaimana aku tahu dia pasangan yang tepat untuk rahim ku" sunyi tanpa suara dari sebrang

"Kak?"

"Pasanganmu itu akan datang dengan sendirinya Rosanna"

"Maksudnya?"

"Jika level energi mu sudah sempurna aroma mu mungkin menyebar dan menarik perhatian para pemilik darah murni dan mereka yang terpilih dan cocok akan mulai memimpikan atau mendapat penglihatan tentangmu...dan kamu sendiri pun akan secara naluri terpikat oleh pasangan yang terpilih itu"

"Mimpi dan penglihatan seperti apa kak?"

"Well aku tak bisa mengatakannya jika suatu saat ada yang mengatakan tentang itu maka mungkin dialah salah satu yang kau cari"

"Tapi...tapi  apa maksudnya salah satu?"

"Rosanna, apa kau berpikir klan superior seperti kita hanya akan memiliki satu soulmate? jika itu yang terjadi klan murni mungkin sudah punah beberapa ratus tahun lalu." ucapan Cheil membuatnya terdiam "Sorry Rosanna aku ada tamu kita sambung nanti" telponnya terputus dan Rosanna hanya termenung bingung.

'Lebih dari satu soulmate. Apa itu mungkin?'





🌹

'Handsome ayo bangun kau tak mungkin mati kan? aku hanya menghisap sedikit saja dari darahmu'  Jeff menggeliat mendengar suara serak sexy di telinganya dan sentuhan tangan lembut dingin di pipi. Jeff membuka mata dan melotot. 

'You!!'

Jeff beneran meloncat bangun dan langsung misuh-misuh merasa tubuhnya tidak baik baik saja. Ia bukan orang mesum tapi mimpi hal yang sama tiga kali berturut-turut membuatnya mempertanyakan apakah ia segitu frustasi dengan kehidupan romantisnya yang kering-kerontang sampai mimpi seperti itu.

Tapi kenapa harus si vampir itu yang muncul dalam mimpi erotisnya dan kenapa dia selalu pasrah dalam mimpi itu atas godaan vampir Rosanna.

Ia duduk terheran-heran karena berada di kamar yang pasti rumah kakeknya. Dekorasi kamar yang serba antik jelas terlihat berbeda dengan kamarnya yang simple modern di penthouse. 

"Sial" ia teringat kalo semalam pingsan saat di pinggir sungai Han dan pengawal kakek datang menghampiri. 

Jeff garuk-garuk kepala pasti kakek ingin menyidangnya sekarang karena pesan pengunduran diri yang dia kirim.  Belum lagi soal mimpi tadi ia curiga jangan-jangan vampir perempuan itu menyusupkan ilusi erotik ke pikirannya. 

"Aaargh" ia menggeram kesal. 

 Jeff berdiri sambil bersiap-siap pergi ia berharap tak bertemu kakek di rumah ini dan diam-diam keluar kamar ingin langsung ke tempat kerjanya.

Jeff sangat bangga dengan pekerjaan terhormat ini. Sebagai kurir yang mengirimkan paket ia harus tepat waktu agar bisa membawa kebahagiaan bagi penerimanya. 

Walaupun ia lulusan universitas di London tapi entah kenapa kakak malah menyuruh Jeff bekerja di cabang kantor logistik area pinggir Seoul. Jeff tak protes dan tak mau ambil pusing ia sedang mencari pengalaman kerja dan menjadi kurir ternyata sangat menantang.

Sambil memasang hoodie ke kepala Jeff mengendap-endap meninggalkan rumah besar kediaman kakek. 





🌹

~𝔱𝔟𝔠~

~𝔱𝔟𝔠~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Notes:

Oke terimakasih sudah mampir baca. 


Liz

MYSTERIOUS COURIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang