3

595 59 0
                                    


Arla sudah berada di rumah sakit sekitar 4 hari
Sekarang tubuhnya telah pulih kembali

Setiap malam Gara datang untuk mengecek keadaannya dan diwaktu saat Arla tidur

Sekarang Arla tengah diperiksa oleh dokter yang bertugas merawatnya

"Sekarang tubuh Arla sudah sehat , jadi udah boleh pulang " ucap dokter itu
Arla yang mendengarnya tersenyum lebar membuat dokter yang melihatnya menjadi gemas sendiri
"Terima kasih dokter " ucap Arla
"Sama sama " dokter

Arla menjadi teringat dengan apa yang dipikirkannya dari kemarin
Yaitu  rencana kabur dari rumah
'Sepertinya seru' di dalam hati Arla

Namun dirinya tak tau jika Gara mengetahui rencananya yang ingin keluar dari rumah
Namun entah Gara nanti seperti apa

Arla menggerakkan tangannya yang sudah terbebas dari infus
Menggenggam udara yang tepat di depan matanya
Dan helaan napas juga terdengar Arla kembali menurunkan tangannya

Cklek

Suara pintu dibuka
Pintu itu dibuka oleh Gara

Gara melihat Arla yang masih terbaring dengan memejamkan matanya

Gara berjalan ke arah Arla dan Arla yang merasakan ada seseorang yang mendekatinya kembali membuka matanya

"Kenapa anda kemari " tanya Arla dengan bahasa formal
Kini dirinya memutuskan untuk menggunakan bahasa formal saja

Karena itu adalah bentuk dari perkataan orang yang dulu selalu mencercanya  dan sayangnya itu adalah ayahnya

Ayahnya pernah berkata ' sadari posisimu , disini kau hanya menumpang nama dan tempat untuk tinggal '

Gara yang diajui pertanyaan hanya sedikit menghela napas
"Aku kesini tentu untuk menjemputmu pulang " ucap Gara

"Tanpa anda kemari , saya juga bisa pulang sendiri , karena setidaknya saya masih mengingat dimana letak rumah serasa neraka yang saya tempati" ucap Arla
Membuat Gara menatap sendu pada Arla
Sedangkan Arla hanya mengabaikannya saja dan mengambil posisi duduk

Arla turun dari bangkar dan mengambil satu set baju dan celana yang akan ia gunakan
Kemudian Arla berlalu pergi tanpa menghiraukan keberadaan Gara

Arla pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya yang awalnya adalah pakaian pasien rumah sakit

Beberapa saat setelahnya
Arla keluar dengan menggunakan kaos putih biasa dengan celana jins yang berwarna biru pudar

Arla terlihat menawan  dan sangat menggemaskan
Namun jangan kira baju yang digunakan itu dari ayah atau abangnya
Semua itu murni hasil kerja Arla sendiri dari kecil yang akhirnya bisa mencukupi kebutuhannya meski hanya bekerja serabutan

Arla sudah mengemas barangnya
Gara langsung mengangkat tas Arla lalu menggenggam tangan Arla
Dan menarik Arla perlahan

Arla hanya mengikuti dengan diam
Sedangkan Gara sesekali melihat ke arah Arla

Setibanya mereka di tempat parkir rumah sakit 
Mereka berdua langsung masuk ke dalam
Kali ini Gara lah yang mengendarai mobil tanpa sopir atau bodyguard yang menjadi sopirnya

Sedangkan Arla duduk tepat di jok  dibelakang
Gara sesekali melihat kebelakang melihat Arla yang melihat ke arah luar jendela yang  hanya termenung dengan apa yang entah berada dalam pikirannya

Perjalanan mereka hanya diisi dengan keheningan tanpa ada percakapan yang terjadi bahkan hanya helaan napas yang terdengar di antara mereka

Beberapa saat setelahnya mereka sampai di rumah yang cukup besar yang bisa di sebut dengan mension

Transmigrasi Agra or Arla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang