5

546 66 4
                                    


Jam sudah menunjukkan pukul 5 pagi
Hari ini Arla mengganti  pakaiannya tidak menggunakan seragamnya
Namun hanya menggunakan hoodie oversize dengan celana putih di sertai sepatu berwarna hitam putih

Hari ini Arla benar benar bangun pagi untuk menjalankan rencananya
Arla membawa tasnya keluar rumah
Setelahnya Arla berjalan sedikit jauh dari depan mension itu agar tak ditangkap

Untunglah hari ini tepat hari sabtu
Dan tidak ada penjaga yang bertugas di pagi itu

Arla tepat berada di halte
Bukan untuk menunggu bus namun dirinya menunggu taksi pesanannya
Setelah tiba di halte Arla langsung memesan taksi lewat ponselnya

Beberapa saat setelah menunggu
Taksi yang dipesannya datang

"Atas nama den Arla " tanya sopir itu

"Oh iya pak , bapak pak sugeng ya " tanya Arla kembali

Nama sopir itu adalah pak sugeng
"Iya den ayo " ucap pak sugeng

"Iya pak "

Arla memasukkan barang barangnya ke bagasi mobil
Kemudian Arla masuk ke dalam mobil

Pak sugeng menjalankan mobilnya dengan perlahan
"Jadi mau ke mana den " tanya pak sugeng

"Ke jl . ××××××  pak , saya mau cari kos yang murah " ucap Arla
Dirinya sudah melihat dari map ponselnya jika tempat yang akan ditujunya dekat dengan alamat sekolahnya yang terkenal populer

Tanpa banyak bicara pak sugeng menjalankan mobil taksinya ke tempat yang disebutkan Arla

"O iya bapak tau tempat itu gak  , bapak punya rekomendasi buat kos yang murah juga  " tanya Arla

"Seingat saya disana gak terlalu banyak kos yang murah , tapi saya juga punya kenalan yang punya kos kosan murah , emang aden mau , disana tempatnya cuman sederhana lo" ucap pak sugeng mananyakan pendapat Arla

"Gapapa pak saya udah ok asalkan tempatnya nyaman " ucap Arla

"Maaf den , kalo boleh tau emang aden kenapa harus cari kosan sendiri , keluarga aden dimana" tanya pak sugeng

Arla tersenyum tipis namun senyuman itu dapat menyayat hati orang yang melihatnya

"Keluarga saya gak nerima saya pak " ucap Arla yang seketika membuat pak sugeng sedikit tersentak kaget
Sepertinya dirinya menanyakan hal yang sangat sensitif pada anak ini

"Maksud aden , eh maaf ya den , saya gak bermaksud ikut campur , maafin bapak ya " ucap pak sugeng

"Iya pak gak papa , bapak mau dengar cerita saya gak tentang keluarga saya " ucap Arla

Pak sugeng mengangguk sebagai jawaban dan Arla pun memulai ceritanya dari saat dirinya dilahirkan dan mommynya meninggal
Dan keluarganya mengangkat Melisa sebagai putri mereka dan berlanjut mengabaikan Arla hingga sekarang

Itulah yang diceritakan oleh Arla
Dan pak sugeng termenung diam membayangkan nasip bocah yang ada di belakangnya

"Masya allah , aden kuat banget , aden yang semangat ya pasti  mommy nya aden nyemangatin aden dari atas sana " ucap pak sugeng memberikan semangat pada Arla

Arla tersenyum senang dengan hal yang diucapkan oleh supir taksinya ini

Tanpa sadar mereka ternyata sudah sampai di tempat yang ingin dituju oleh Arla

"Ini tempatnya den ayo saya tunjukin ke tempat pemilik kosnya " ucap pak sugeng

Arla hanya mengangguk dan turun dari mobil dan mengangkat barang barangnya di bagasi mobil

Transmigrasi Agra or Arla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang