7

649 71 4
                                        


Malam sudah berganti menjadi pagi
Arla menggeliat dalam tidurnya Arla merasa sesuatu yang berat menimpa tubuhnya dan membuatnya cukup sulit bernapas

Arla segera membuka matanya
Dirinya mengerjapkan matanya beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya

Arla melihat ternyata ada tangan yang menimpanya ,lebih tepatnya sedang memeluknya
Arla melihat ke samping
Itu Candra yang tengah memeluknya
Arla segera bangkit dan menyingkirkan tangan Candra

Candra yang merasakan pergerakan juga membuka matanya perlahan
Melihat siapa yang membuat bangun
Saat ingin marah entah kenapa amarahnya seketika hilang tak tersisa
Perasaan itu seketika berubah menjadi rasa bahagia akan kegemasan di depannya

Sedikit kepastian tentang diri Candra
Adalah

Candra memiliki emosi yang sedikit susah dikendalikan dan Candra sangat mudah untuk terpancing emosi

Kesabarannya bagaikan 1 lembar tisu yang di bagi menjadi 7 lembar tisu

"Hey kau kenapa menatapku seperti itu " tanya Arla  yang seketika membuyarkan lamunan Candra

"Ah tidak , kau kenapa sudah bangun " ucap Candra bertanya kembali

"Ini sudah pagi kau tau " ucap Arla sambil menunjuk ke arah jendela di sampingnya

"Tapi ini masih sangat pagi" ucap Candra

"Ini sudah siang , kau saja yang terlalu malas"ucap Arla lalu bangkit dari duduknya dan pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri
Tidak lupa dirinya juga membawa baju ganti dan handuk ke dalam

Beberapa menit bersiap
Arla kembali keluar dari kamar mandi
Arla langsung melihat Candra yang masih merebahkan dirinya dengan mata tertutup yang artinya dia kembali tidur

Arla merasa kesal sekarang
Jika digambarkan mungkin sudah ada lekukan empat sisi di sebelah dahinya
Tapi Arla tak akan membuat orang di depannya ini tidur dengan tenang tentunya

Arla mengambil air dan menuangkannya ke gelas yang memang ditaruhnya di kamar
Arla membasahi tangannya itu dan mengibas ngibaskannya di depan muka Candra dan jadilah mukanya basah terkena cipratan air

Itu membuat Candra menjadi terganggu
Candra langsung saja bangun dan membuka matanya dan melihat siapa yang telah mengganggu tidurnya
Awal nya memang berekspresi marah dan dirinya lupa lagi sekarang masih di kosan Arla
Ekspresi marah tadi berubah menjadi wajah yang kesal saja

"Gitu amat dah dek , abangkan masih mau tidur " ucap Candra
Arla mengernyit , sejak kapan dirinya menjadi adek Candra dalam hati
"Maap saya ini bukan adekmu ya , lagian udah dibangunin malah balik molor , sana cuci muka aku mau masak dulu " ucap Arla yang sedikit dengan nada sewot

"Sejak dari tadi malam kali dek masa lupa , dan lagi kamu itu wajib panggil abang " ucap Candra

"Ih suka suka gua lah , orang kenal aja baru semalam udah jadi abang adek aja lucu amat " ucap Arla yang sambil berjalan keluar dan akhirnya tak terlihat lagi di depan pintu kamar

Candra hanya mendengus pelan namun setelahnya tersenyum simpul
Setelahnya Candra bangkit dan langsung menuju kamar mandi Arla

Arla sekarang tengah sibuk dengan peralatan dapurnya
Pagi ini menunya seperti biasa saja
Nasi dengan sayuran dan lauknya kemarin Arla membeli nuget
Jadi tinggal goreng

Beberapa menit setelahnya Arla sudah selesai dengan masakannya Dan tengah memindahkannya ke meja makan
Bertepatan saat itu juga Candra keluar dari kamar Arla

"Udah cukup, lama banget perasaan " ucap Arla
"Ya kan ngumpulin tenaga dulu dek " ucap Candra
Arla hanya diam lalu duduk di kursi
Candra juga mengikuti Arla
Dan mereka mulai sarapan pagi mereka

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Transmigrasi Agra or Arla Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang