“Mau gendong~ Sudah kan menyusunya?”
Dengan penuh harap Yeonjun mengulurkan kedua lengannya, meminta Rion dari gendongan istrinya.
Karina mengeceknya terlebih dahulu. Walaupun mulut itu masih mengulum putingnya tapi hisapannya sudah tidak terasa. Bayi mungilnya ini sudah terlelap rupanya.
“Sebentar, Mas.”
Pelan-pelan ia menarik putingnya keluar. Rion yang merasa sedikit terusik pun bergerak kecil, tapi untungnya kembali anteng saat sudah berpindah ke dalam dekapan ayahnya.
Karina memasukkan kembali payudaranya ke dalam bra. Sungguh pemandangan yang luar biasa indah melihat Yeonjun menimang Rion dengan hanya bercelana kolor tanpa baju.
Lelaki memang selalu terlihat berkali-kali lipat lebih seksi ketika sedang menggendong bayi. Apalagi bayi itu adalah darah dagingnya sendiri.
“Mas, kamu mau makan apa hari ini? Biar nanti aku masak spesial buat kamu.” tawar Karina sambil mengancingkan bajunya lagi.
“Pesan online sajalah, Yang. Aku tidak mau kamu repot.”
“Tidak repot kok. Kalau siang-siang kan Rion anteng bobo, jadi aku bisa beraktivitas.”
Dari wajah cantik sang istri, tatapan Yeonjun kini beralih pada wajah tampan sang bayi.
Rion ini kalau siang memang nyenyak sekali tidurnya. Mendengar bapaknya bersin seperti suara petasan juga dia hanya terperanjat kecil lalu lanjut merem lagi seolah tak terjadi apa-apa.
Yang ada malah Karina mengoceh tak kelar-kelar karena Yeonjun bersin tak tahu tempat.
Tapi kalau sudah tengah malam beda lagi ceritanya. Bayi lucu itu akan keluar sifat manjanya, maunya dikeloni terus sama orangtuanya. Mata jernihnya melek segar dan baru mau tidur lagi jika digendong sambil terus ditimang. Ketika kembali dibaringkan pasti dia akan menangis kencang.
Mengurus bayi itu memang nano-nano rasanya. Bahagianya tak terhingga tapi lelahnya juga tak perlu ditanya.
“Ya sudah, apa saja yang menurut kamu enak. Pasti nanti aku makan.”
“Serius?”
“Iya, Sayang.”
“Baiklah. Sekarang aku mau dandan dulu habis itu baru ke dapur.”
Suaminya mengangguk, dan Karina pun membalasnya dengan senyuman manja serta ciuman singkat di pipinya. Setelahnya ia beranjak dari sofa dan membuka lemari mencari celana denim sepaha.
“Mas, pilih dong. Lebih seksi yang mana kira-kira?” tanyanya sambil mengangkat dua potong hotpants berwarna serupa kepada Yeonjun.
Walaupun sudah jadi emak-emak tapi penampilan tetap harus dijaga. Apalagi ini di rumah. Jangan sampai Yeonjun bosan melihatnya.
“Lebih seksi celana dalam berenda warna ungu yang sedang kamu pakai sekarang.”
Karina menunduk melihatnya sebentar. “Aish, kau ini! Celana segitiga itu bagian dari seragam dinasku kalau di kamar. Aku tidak mau memakainya keluar.”
Pria itu tergelak mendengar kata seragam dinas. Karina bisa saja, pikirnya. Pada akhirnya ia memilih hotpants warna biru pudar, katanya biar senada dengan warna kemejanya.
Kini di depan kaca rias, Karina mulai sibuk dengan peralatan dandannya. Dia memakai bedak tabur tipis-tipis lalu memoles lipstik sambil monyong sedikit. Rambut panjangnya dibiarkan tergerai, dan terakhir ia menyemprotkan parfum biar tambah segar.
Namun semua aura positif itu harus ambyar ketika matanya mendapati ada handuk basah di atas ranjang.
“Mas!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamil || YeonRina [END]
Romance[COMPLETE] [YEONJUN x KARINA] Serba-serbi kelakuan si pasutri anyar alias Yeonjun dan Karina, dari awal masa kehamilan hingga melahirkan jagoan kecilnya. highest rank : [24/05/24] - #1 taennie [27/10/23] - #1 couplegoals [25/10/23] - #1 yeonjuntxt [...