🦊 Bulan ke-7 💙 : Syahara

1.9K 43 3
                                    

Yeonjun mendorong troli belanjaan mengekori ke manapun istrinya pergi. Agenda mereka hari ini adalah membeli perlengkapan bayi.

Karina kalap melihat benda-benda kecil nan imut yang dijual di Baby Shop itu. Baju, topi, sepatu, semuanya lucu-lucu. Hasrat untuk menguras isi dompet suami jadinya semakin menggebu-gebu.

Ia mengambil sepasang kaos kaki dan sarung tangan warna biru dengan karakter kartun Tom & Jerry lalu menunjukkannya kepada Yeonjun. “Mas, beli ini ya?”

Si tampan tersenyum, ia sudah membayangkan bagaimana gemasnya bayi mereka kelak memakai itu. “Beli, Sayang. Jangan hanya sepasang, kaos kaki dan sarung tangan pasti nanti akan banyak dibutuhkan.”

“Beli berapa sih harusnya?”

“Selusin.”

“Kebanyakan!”

“Ya sudah, setengahnya.”

Karina mengacungkan jempol dan mulai pilih-pilih motif lucu lainnya. Baju, celana, kain bedong, selimut, handuk, kasur kecil portable beserta seperangkat bantal gulingnya yang imut, perlengkapan mandi, semuanya sudah.

Kini keduanya saling melempar tanya kira-kira apa lagi kurang, dan keduanya kompak pula malah planga-plongo kebingungan. Maklum, calon orangtua baru. Belum berpengalaman.

“Padahal tadi aku ajak saja Mamah Jennie ke sini.” ucap Karina sambil kacak pinggang.

“Kenapa memang?”

“Ya kan Mamah Jennie sudah ada pengalaman hamil kamu sama Ningning, Mas. Pasti tahulah apa saja yang dibutuhkan.”

“Ya sudah, sekarang kita beli seingatnya saja. Kalau kurang nanti ke sini lagi, gampang. Asal punya uang.”

“Baiklah. Oh iya, gendongan kangguru sama stroller butuh tidak?”

Stroller itu apa?”

“Kereta dorong bayi itu lho, Mas. Buat jalan-jalan.”

“Oh...” Yeonjun cengengesan dulu karena merasa norak. “Kalau kataku jangan dulu deh, Yang. Mending fokus sama perlengkapan newborn dulu saja. Kalau mau beli gendongan juga mending yang biasa, yang posisinya menyamping itu lho! Apa sih itu namanya aku tidak tahu, jangan yang kangguru.”

Karina paham maksud suaminya. “Oke, ayo kita cari.” mereka lanjut keliling dan setelah dapat malah ngang ngong ngang ngong lagi. “Apa ya yang belum?”

“Oh, itu... Botol susu sama dotnya!”

“Nah, iya!”

Lantas kini pasutri itu menuju rak di sebelah kanan. Yeonjun memiringkan kepalanya melihat Karina nampak membolak-balik sebuah kotak yang isi barangnya terlihat seperti terompet.

“Itu apa, Yang?” tanyanya penasaran.

“Ini pompa ASI, Mas.”

“Kamu mau beli? Buat apa sih?”

“Yang namanya pompa ASI ya pasti buat memerah ASI, Mas.”

Sadar akan pertanyaan konyolnya, Yeonjun jadi malu sendiri. Ya iya untuk memerah ASI, masa iya untuk menyedot bibirnya? Itu kan kerjaan istrinya setiap mau tidur.

Karina memasukkannya ke dalam troli lalu menjelaskan. “ASI yang tidak dikeluarkan itu bisa menyebabkan payudara bengkak terus sakit. Terus bisa menyumbat aliran susu juga. Kalau nanti Baby sudah kenyang menyusunya tapi ASI-ku masih banyak, ya alternatifnya aku keluarkan pakai ini.”

Yeonjun mengangguk paham, lalu bergumam pelan. “Padahal kalau Baby sudah kenyang kan masih ada bapaknya.”

“Kau bilang apa?”

Hamil || YeonRina [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang