32

7 1 0
                                    

Setelah kembali dari rumah Nisa,sekarang Amel sedang menangis dikamarnya sendiri.

Walaupun Amel memiliki sifat yang keras,tetapi sesungguhnya Amel memiliki hati yang lemah.
Bahkan sedikit kata yang menyinggung dihatinya,itu akan membuatnya menangis.

Hiks.....hiks....hiks.....

Lalu papanya Amel masuk kedalam kamar Amel dan melihat Amel yang menangis tersedu sedu.

"Kamu kenapa sayang?."tanya papanya.

"Papaaaaaa...."Amel langsung memeluk papanya dan menangis di pelukan papanya.

"Sudah 2 kali papa mendapati kamu menangis seperti ini. Sebenarnya apa yang terjadi kepada kamu nak?."tanya papanya.

"Apa Amel sejahat itu ya pa selama ini. Sehingga Amel harus mendapat balasannya secepat ini."ucap Amel sambil menangis.

"Enggak sayang. Semua orang itu pasti pernah melakukan kesalahan."ujar papanya.

"Tapi Amel sudah mencoba berubah pa. Tapi kenapa Amel tetap dihukum."ucapnya.

"Apa ini ada hubungannya dengan Ustad Rizal itu?."tanya papanya.

Amel pun menceritakan semua kejadian yang terjadi dirumah Nisa tadi.
Dimulai dari percakapan antara ibunya Rizal sampai ke pembahasan antara Nisa dengan ibunya.

"Udah ngak papa sayang. Mereka sudah salah paham sama kamu nak. Kamu yang sabar ya. Jadi orang sabar itu tidak rugi lo."ujar papanya.

"Iya pa. Amel juga berusaha mencoba melupakan semuanya."sahut Amel.

"Untuk sementara waktu kamu jangan dulu bertemu dengan mereka. Bukan maksud papa melarang kamu. Cuma papa mau kamu tenangin diri kamu dulu agar kedepanya tidak akan ada lagi salah paham diantara kalian."ujar papanya.

"Iya pa. Terima kasih ya pa. Owh ya pa,sementara ini Amel pengen sendiri dulu. Nanti jika ada yang datang mencari Amel papa bilang aja Amel pergi ya. Amel ngak mau ketemu mereka dulu."ucap Amel.

"Iya sayang papa ngerti kok. Yaudah kamu tidur gih,istirahat. Jangan terlalu difikirkan hal yang tidak perlu."ujar papanya.

"Iya pa."jawab Amel.

Papanya pun meninggalkan kamar Amel.
Amel pun mulai memejamkan matanya dan tertidur.

Keesokan harinya.......

Tok...tok...tok....tok....

"Assalamualaikum"ucap Nisa.

Lalu pintu rumah Amel pun terbuka.

"Waalaikum salam. Eh ada Nisa rupanya. Ada apa ya Nisa?."tanya papa Amel.

"Amel nya ada om? Soalnya ditelpon gak aktif."tanya Nisa.

"Waduhh Amel nya ngak ada dirumah. Tadi katanya mau pergi ke kota mau cari sesuatu."bohong papa Amel.

"Gitu ya om. Kira kira Amel kapan baliknya ya om?."tanya Nisa.

"Kalok itu om juga kurang tau."jawab papa Amel.

"Yaudah deh om. Kalok gitu Nisa pamit pulang dulu ya assalamualaikum."ucap Nisa lalu pergi.

"Waalaikum salam."

Nisa pun pergi meninggalkan rumah Amel.
Sementara Amel dikamarnya sedang tidur panjang seperti putri salju.

Pantas saja Nisa tidak bisa menghubungi Amel,karena tadi malam sebelum tidur Amel sudah mematikan ponselnya untuk sementara waktu karena tidak mau diganggu oleh siapapun.

Beberapa hari kemudian.....

Hari demi hari telah berganti.
Hari ini adalah hari dimana Kampus Amel dan Nisa akan mengadakan wisuda.

Insya Allah JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang