Keesokan harinya......
Hari ini Nisa tidak memiliki jadwal apapun diluar. Karena merasa tidak sibuk,Nisa pun memutuskan untuk beres beres kamarnya.
Nisa merapikan semua isi di dalam kamarnya. Mengganti seprai tempat tidurnya,mengganti gorden jendelanya,serta mengganti pengharum kamarnya.
Tok......tok....tok.....
"Masuk!."ucap Nisa.
Ternyata yang mengetuk pintu kamar Nisa adalah ibunya.
Ibunya pun masuk kedalam kamar Nisa."Udah selesai beberesnya?."tanya ibunya.
"Bentar lagi mau selesai nih buk. Emangnya kenapa buk?."tanya Nisa balik.
"Sini dulu duduk!."ujar ibunya menyuruh Nisa duduk.
Nisa pun menuruti perintah ibunya.
"Apa kamu sudah memutuskan soal perjodohan itu nak?."tanya ibunya.
Nisa terdiam....
"Kok diam nak. Apa kamu ngak mau ya?."tebak ibunya.
"Bukan begitu buk. Cuma Nisa takut buk."ucap Nisa.
"Takut kenapa nak?."tanya ibunya.
"Nisa takut kalok ternyata kak Rizal ngak setuju sama perjodohan ini. Nisa takut kak Rizal ngak suka sama Nisa."jawab Nisa.
"Trus apa kamu suka Rizal?."tanya ibunya.
Nisa mengangguk.....
"Berarti kamu nerima perjodohan ini kan?."tanya ibunya lagi.
"Iya buk insya allah Nisa mau buk."jawab Nisa.
"Alhamdulillah nak. Ibu senang deh dengarnya."ujar ibunya.
Nisa tersenyum.....
"Ibu senang banget lihat kamu bahagia seperti ini. Ibu tau kalok dari awal kamu pasti setuju sama perjodohan ini Karna kamu udah suka sama Rizal. Cuma kamu masih malu malu aja."ucap ibunya.
"Iya buk,Nisa udah suka sama kak Rizal. Nisa juga ingin imam seperti kak Rizal. Cuma Nisa pikir kak Rizal ngak merasakan hal yang sama dengan Nisa."ucap Nisa.
"Kamu ngak usah pikirin itu. Insya Allah Rizal itu jodoh yang sudah dipilih oleh Allah untuk kamu. Ibu juga jadi tenang kalok Rizal yang jadi calon suami kamu nantinya."ujar ibunya.
"Aminnn ya buk. Semoga semuanya dilancarkan sama Allah."sahut Nisa.
"Iya aminnn. Nanti siang kita ke Rumah Sakit ya. Jadwal kamu cek up sore ini."ujar ibunya.
"Owh iya ya buk. Astagfirullah Al adzim Nisa hampir aja lupa."ucap Nisa.
"Yaudah cepetan selesain kerjaan kamu. Ibu keluar dulu ya."ucap ibunya dan keluar dari kamar Nisa.
"Iya buk."sahut Nisa.
Setelah ibunya keluar,Nisa pun melanjutkan beres beres nya yang tinggal sedikit lagi.
Beberapa menit kemudian,Nisa pun telah selesai membereskan kamarnya.
Setelah itu,Nisa memutuskan untuk mandi.Setelah mandi,Nisa pun berpakaian dan bersiap siap untuk pergi.
Saat Nisa bersiap siap tiba tiba ponselnya masuk notif pesan.
Notif pesan itu dari Amelia."Assalamualaikum.
Nisa aku udah dipesawat nih. Insya Allah besok pagi aku udah landing di Indonesia.
Wasssalam."Nisa yang membaca pesannya pun tersenyum melihatnya.
Tanpa membalas pesannya,Nisa pun memasukkan ponselnya kedalam tas dan langsung keluar dari kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Insya Allah Jodoh
General FictionApakah bisa kita mengharapkan sesuatu yang melebihi dari takdir kita? Keikhlasan dan kerelaan kita melepaskan sesuatu untuk kebaikan,akan menjadi sesuatu yang indah dikemudian hari. Aku tidak tahu bagaimana rasanya mencintai dan dicintai. Tetapi set...