Lalu tiba tiba polisi datang ke rumah tersebut.
"Angkat tangan semua!."teriak polisi.
Fandi beserta teman temannya hanya bisa pasrah dan mengangkat tangan mereka.
Para polisi pun memborgol tangan Fandi dan temannya. Fandi bersama temannya dibawa oleh para polisi.
Sementara Amel yang tidak sadarkan diri,dibawa menuju Rumah Sakit.
Rizal dan Rio menemani Amel didalam ambulan.
Rizal menangis melihat kondisi Amel."Seharusnya aku bisa lindungi kamu,tapi kenapa kamu malah lindungi aku dan membahayakan diri kamu sendiri."ucap Rizal dalam hati.
Rizal begitu sedih melihat kondisi Amel sekarang.
"Sabar Zal,mudah mudahan kondisi Amel baik baik saja."ucap Rio menenangkan.
Ambulan tersebut pun sampai di Rumah Sakit.
Langsung saja Amel dibawa kedalam ruangan untuk mendapatkan perawatan intensif.Selama Amel didalam ruangan,Rizal dan Rio selalu berada diluar ruangan tersebut.
Beberapa menit kemudian,dokter pun keluar dari ruangan."Bagaimana dok kondisi Amel?."tanya Rizal.
"Syukurnya tidak ada tulang patah atau retak dipunggungnya. Hanya saja pasien butuh istirahat total untuk memulihkan kondisinya. Kalok begitu saya tinggal ya."ucap dokter tersebut lalu pergi.
"Terima kasih dok."jawab mereka serempak.
Setelah dokter pergi,Rizal dan Rio pun masuk kedalam ruangan tersebut.
Mereka melihat Amel yang terbaring tidak sadarkan diri.
"Kasian ya Amel,padahal baru aja keluar dari Rumah Sakit sekarang harus masuk lagi."ujar Rio.
"Kalok aja Amel ngak lindungi aku tadi,pasti ini semua gak bakalan terjadi. Dan mungkin aku yang akan terbaring disini."ucap Rizal.
"Udahlah,kita harus ikhlas. Apapun yang sudah terjadi itu semua sudah takdir dari Allah swt. Kita tidak perlu menyalahkan diri kita sendiri ataupun orang lain."ujar Rio menenangkan Rizal.
Tiba tiba Amel sadar.
"Kak Rio,kak Rizal kalian berdua baik baik aja kan?."tanya Amel begitu sadar.
"Seharusnya kami yang nanya itu sama kamu. Apa kamu merasa baik baik aja?."ucap Rio.
"Alhamdulillah Amel baik kok kak."jawab Amel
"Maafin kakak ya Mel,karna nolongin kakak kamu jadi begini."ucap Rizal.
"Ya ampun kak santai aja sih. Justru aku mau bilang makasih sama kalian berdua karna udah nolongin aku tadi. Kalok kalian gak ada,mungkin sekarang aku udah di dunia lain deh hehehehe."ujar Amel.
"Kamu ya masih bisa bercanda dalam kondisi seperti ini."ucap Rizal.
"Hehehehe iya iya maaf kak."sahut Amel.
"Eh btw Fandi sama temannya gimana kak?."tanya Amel.
"Mereka semua udah ditangkap sama polisi."sahut Rio.
"Polisi?. Siapa yang manggil polisi?."tanya Amel bingung.
"Kakak juga ngak tau. Tiba tiba polisi udah datang aja ke lokasi."jawab Rio.
"Gue yang manggil polisi." Ujar Tio.
Tiba tiba Tio masuk ke dalam ruangan.
"Elo?."kaget Amel.
"Iya gue yang udah manggil polisi buat datang ke lokasi tersebut."ucap Tio.
"Kok lo bisa tau gue kesana?."tanya Amel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Insya Allah Jodoh
Ficción GeneralApakah bisa kita mengharapkan sesuatu yang melebihi dari takdir kita? Keikhlasan dan kerelaan kita melepaskan sesuatu untuk kebaikan,akan menjadi sesuatu yang indah dikemudian hari. Aku tidak tahu bagaimana rasanya mencintai dan dicintai. Tetapi set...