50

10 1 0
                                    

6 Tahun kemudian......

"Semuanya silahkan berkumpul di ruang rapat. Sekitar 2 menit lagi kita akan meeting." Ucap Rio.

Semua staf karyawan langsung berlari menuju ruangan rapat.
Setelah semua berkumpul di ruang rapat,lalu masuklah CEO sekaligus pemimpin rapat.

"Selamat siang semuanya. Terima kasih atas ketepatan waktu kalian. Hari ini saya mengadakan rapat mendadak. Rapat hari ini akan membahas tentang pemilihan karyawan yang akan ikut membantu atau menjadi sukarelawan di salah satu panti asuhan yang ada di puncak. Disana kalian akan membantu para penjaga panti untuk sama sama bergotong royong membersihkan panti asuhan. Perusahaan kita sebagai salah satu pemberi bantuan,ada baiknya kita juga memberi bantuan berupa tenaga kita. Bagi kalian yang berminat silahkan angkat tangan dan ini hanya untuk 5 orang saja."ucap CEO.

5 staf mengangkat tangan mereka.

"Ok baiklah. Rio silahkan catat nama nama yang angkat tangan tadi dan segera selesaikan semua persiapanya. Dan untuk kalian semua terima kasih atas kerja samanya,permisi."ucap CEO.

Rapat pun berakhir cepat.
Setelah sang CEO meninggalkan ruangan,para staf kantor juga mulai meninggalkan ruang rapat.

Sementara diruangannya,sang CEO tengah sibuk dengan berkas berkasnya.

Tok...tok...tok...

Masuk!.

"Maaf boss ini dia data para karyawan yang akan ikut menjadi sukarelawan di panti asuhan nanti."ucap Rio.

"Rio sudah berapa kali aku bilang,kalok hanya kita berdua kau jangan terlalu formal gini,panggil saja namaku seperti biasa Rizal."ujar Rizal.

Yah,sang CEO perusahaan tersebut adalah Rizal.
Rizal akhirnya berhasil membangun perusahaanya beberapa tahun ini. Bahkan Rizal juga merekrut sahabatnya yaitu Rio,untuk menjadi sekretarisnya.

Akhirnya apa yang di cita citakan Rizal selama ini tercapai juga.
Rizal akhirnya bisa menjadi CEO di umur yang hampir memasuki 30 Tahun.

"Yah gue gak mau lancang aja sama lo Zal."ucap Rio.

"Santai aja bro."ucap Rizal.

"Ok ini berkasnya gue ambil ya. Yaudah kamu pulang sana,kasian istri kamu sepertinya udah mau lahiran. Lagian kamu juga udah dibilangi ajuin cuti,tapi kamu ngak mau."ucap Rizal.

"Gue mikirin lo. Gue takut nanti jadwal lo pada keteteran semua."ujar Rio.

"Insya Allah aku bisa. Mending sekarang kamu pulang trus ajuin surat cuti buat kamu. Emang kamu ngak mau apa melihat istri kamu melahirkan apalagi ini anak pertama kalian."ujar Rizal.

"Iya iya bawel. Yaudah kalok gitu aku pulang ya. Ingat jangan lembur lagi. Pikirkan kondisi kesehatanmu. Orang yang dirumah juga mau kau sehat."ucap Rio.

"Iya aku ngak lembur lagi."jawab Rizal.

"Yaudah assalamualaikum."ucap Rio.

"Waalaikum salam."jawab Rizal.

Rio pun meninggalkan ruangan Rizal dan pulang ke rumahnya.
Sementara Rizal melanjutkan pekerjaanya yang belum selesai.

Tring....Tring...Tring...

Telepon Rizal berdering.

"Halo?."

"Harus hari ini ya?."

"Baiklah. Tapi habis Maghrib ya. Nanti chat aja lokasinya dimana."

"Oke."

Telepon ditutup.

Insya Allah JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang