Rumah memang tempat untuk pulang dan berteduh. Tapi, tidak semua orang memiliki rumah untuk pulang atau bahkan sekedar berteduh sebentar.
~Nona Bulan
Happy Reading...
🌼🌼🌼
"Assalamualaikum, papa Alisya pulang ..." seru Alisya sambil membuka pintu rumah dan melangkah masuk. Pemandangan pertama yang Alisya lihat saat memasuki rumah adalah papanya yang sedang duduk di sofa dengan laptop dipangkuan nya.
"Waalaikumussalam warahmatullah," Kenzo mengalihkan padangan dari laptop kearah putrinya. "Pulang sama siapa, nak?" tanya Kenzo.
Alisya mendekat kearah papanya, mencium punggung tangan papanya dan duduk disampingnya. "Em, sendiri naik ojek" jawab Alisya jujur.
"Azka sama Cakra?"
"Abang ada latihan basket pa, awalnya Abang Azka mau nganterin Alisya dulu tapi Alisya tidak mau soalnya mau jalan-jalan dulu tadi hehe ..." ujar Alisya menjelaskan.
"Oh, ya sudah sana mandi!" ujar Kenzo sambil berlagak menutup hidungnya.
"Alisya gak bau pa," ujar Alisya mengerucutkan bibirnya sambil menarik tangan Kenzo yang digunakan untuk menutup hidung. "Katanya papa ada sesuatu buat Alisya, mana pa?" tanya Alisya sambil celingukan mencari sesuatu itu.
"Ada deh, sudah sana mandi dulu!" ujar Kenzo.
"Papa mah gitu," rajuk Alisya, namun tak urung juga dirinya beranjak pergi memasuki kamar untuk mandi dan bersih-bersih. "Papi juga bau! Pasti gak mandi seminggu. Huu ..." ledek Alisya sambil berlari menaiki tangga.
"Sembarangan kamu." ujar Kenzo tidak terima. "Padahal ganteng gini," lanjutnya bergumam.
Selang beberapa lama, Alisya kembali turun dengan pakaian santai, juga tidak lupa hijab sport yang menutupi rambutnya.
"Papa ..." panggil Alisya seraya memeluk Kenzo yang sedang fokus pada laptop dari belakang, mengalungkan kedua tangannya di leher dan mencium pipi Kenzo.
"Hm," gumam Kenzo yang masih saja fokus dengan pekerjaannya.
"Ish, papa udah dulu dong kerja nya." ujar Alisya tidak terima dicuekin papanya. "Katanya papa ada something buat Alisya, mana?" tagihnya kepada Kenzo.
"Aaaa ... Alisya tau! papa pasti udah beliin Alisya motor 'kan?" tebak Alisya dengan sangat antusias.
Kenzo menutup laptop dan meletakkannya di atas meja. "Kok tau? Kamu udah ngintip ya?" ujar Kenzo sambil meraih tangan Alisya menuntunnya untuk duduk disampingnya.
"Enggak si, kan kemarin Alisya bilang mau motor terus papa mau beliin buat Alisya." ujar Alisya.
"Iya deh, putri kesayangan papa yang cantiknya Maa Syaa Allah." ujar Kenzo sambil mencubit gemas hidung Alisya.
"Yeaayy ... ayo papa, Alisya mau lihat motornya!" seru Alisya sangat antusias menarik tangan papanya menuju garasi.
"Sabar dong," protes Kenzo.
Mereka berdua berjalan keluar rumah menuju garasi, disana sudah terparkir motor Scoopy berwarna putih begitu cantik dan mengkilap.
"Aaaaa ... motor baru! Alisya suka ..." teriak Alisya heboh hingga melompat-lompat kecil.
Alisya berlari mendekati motor barunya, ia mencoba untuk duduk di atas motornya. "Wih, keren. Terima kasih, papa!"
"Sama-sama, Sayang" ujar Kenzo tersenyum seraya mengusap kepala putrinya. "Mau mencobanya?" tanya Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Rose
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Gadis cantik dengan penuh keceriaan yang ada didalam dirinya. Gadis berhijab, lemah-lembut, penyayang, penuh perhatian dan pandai beladiri. Dan ... Laki-laki tampan penuh pesona, berdarah dingin, namun menyimpan berbagai luka...