Bab10. Kecelakaan.

1.8K 10 0
                                    

Karina, dan Zergan, berjalan di antara banyaknya pedagang, dan banyaknya orang-orang, untung saja walaupun hari minggu, pasar swalayan tidak begitu padat atau ramai orang.

"Karina, kamu ingin beli apa?" tanya Zergan, sambil melihat-lihat area sekelilingnya.

Karina, tidak langsung menjawab, sambil terus berjalan santai gadis itu tampak berpikir, ingin membeli apa, dan matanya menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya.

"Kucing." jawabannya menunjukan seekor kucing berwarna oren, berekor panjang, dengan bola mata biru.

"Hah? Kau ingin membeli kucing, emang kamu sanggup mengurusnya?" tanya Zergan, dengan seksama memastikan gadis itu apa benar menginginkannya sekor kucing.

"Aku sanggup mengurusnya." jawab Karina, dengan pasti.

Zergan, menatap Karina, dengan tatapan menyelidiki, lelaki itu berjalan mendekat membuat Karina, berjalan mundur.

"A-ada apa?" tanya Karina, terbata-bata sambil terus berjalan mundur.

Zergan, tidak menjawab dia terus menatap Karina, sambil mendekat, membuat gadis itu gugup di tatap seperti itu.

Bugh.

"Akhh" teriak Karina, kakinya tersandung membuat tubuh nya terjatuh ke belakang, dengan cepat dan sigap, tangan Zergan, menangkap pinggang Karina, membuat kedua tangan gadis itu mengait di leher Zergan.

Keduanya bertatapan cukup lama, seolah dunia milik berdua, semua orang yang melihat adegan itu ada yang terkagum, dan ada juga yang memotret.

"Kak Zergan, kenapa berjalan seolah ingin menghadang tubuhku oleh tubuhmu," tanya Karina, setelah mereka selesai bertatap.

"Kamu bilang ingin kucing? Padahal dirimu saja sudah seperti kucing, untuk apa lagi membeli kucing." jelas Zergan, membuat Karina, tersipu malu, namun seperdetik kemudian otak Karina, berpikir maksudnya apa dirinya seperti kucing?

"Maksudnya apa aku seperti kucing? Aku gadis imut, dan cantik, yang akan memenangkan kejuaraan esport opl." tanya Karina, dengan lantangnya.

"Iya, karena kamu imut dan cantik, maka kamu saja sudah seperti kucing, mungkin kamu anak kucing." puji Zergan, sekaligus mengejek.

"Apanya yang anak kucing?" kesal Karina.

"Karena kamu pendek, dan gadis kecil, itu sebabnya kamu setara dengan anak kucing imut." jawab Zergan, tersenyum manis, sambil mencolek hidung Karina, dengan gemasnya.

"Bukan gadi kecil, aku sudah dewasa, kenapa kalian selalu jahat padaku, mengataiku pendek, gadis kecil, dan semacamnya." gerutuk Karina, rasanya kesal mendengar ucapa-ucapan itu.

"Sudah, Mari kita liat dulu kucing yang kau mau." ucap Zergan, memegangi tangan Karina, menghampiri pedagang kucing tersebut, dengan bibir tersenyum manis dan hangat.

"Tangan gue, di pegang kaya gini aja udah dag-dig-dug, hari ini dia tampan sekali." guma Karina, dalam hatinya terus menatap punggung Zergan. "Tapi kok orangnya mikin nyebelin yah? Tapi gak papa lah, yang penting gue, nempel mulu dengannya." girang Karina.

"Kucing mana yang akan kamu beli?" tanya Zergan, menatap Karina, setelah sampai di depan pedagang kucing.

"Yang oren, matanya biru." jawab Karina, cepat sambil menunjuk kucing yang berada di dalam kandang kucing.

"Bayar yang ini." ucap Zergan, menyerahkan kartu card nya pada pedagang tersebut.

"Biar aku saja yang bayar." panik Karina, melihat Zergan, menyerahkan kartu card nya.

"Tidak papa, sekali sekali." jawab Zergan, tersenyum manis sambil mengelus puncak kepala Karina.

"Perasaa kak Zergan, Seneng banget ngelus kepala gue? tapi gue, juga seneng banget, berasa sudah jadi pacar." gerutuk Karina, dalam hatinya.

🌚ADEK MESUM🌚💦 (Selesai)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang