Bab9. Kamu menggoda!

3.2K 12 0
                                    

Karina, bangun di jam 9.30, hari ini dia bangun agak siang, karena dia pikir ini hari minggu jadinya tidak ada kegiatan apapun.

Satu hari penuh waktu untuk bersantai, mengistirahatkan otaknya, meregangkan tangannya, merilekskan otot-otot, serta matanya.

"Hari ini, tidak ada latihan, tidak ada kegiatan apapun. Rasanya mataku lelah menatap terus layar komputer." ucapannya turun dari ranjang, kemudian mandi dan berganti baju.

Setelah selesai bersiap diri gadis itu keluar dari kamar, membuka pintu kemudian menutupinya kembali, pemandangan pertama yang Karina, lihat adalah Zergan, yang sedang berdiri di dekat penyangga tangga.

"Sumpah Demi apa? Dia orang pertama yang aku liat, ketika aku bangun." girang Karina.

Karina, melihat punggung Zergan, yang terlihat sangat santai, dengan kedua tangan dia taruh di atas penyangga tangga, sambil menyeruput kopi panas.

"Kak Zergan," panggil Karina, menepuk pelan pundak lelaki itu.

Zergan, yang mendengar namanya di panggil dia membalikkan tubuhnya, menghadap pada Karina, lalu menyenderkan kembali pinggangnya di besi tangga.

"Ada apa gadis cantik?" tanya Zergan, sambil mengelus kepala Karina.

Apa Zergan, bilang 'gadis cantik' di siang bolong seperti ini lagi-lagi hati dan jantung Karina, meledak, ini bukan mimpikan? Jika ini mimpi, Karina, harap jangan pernah bangun dari mimpi ini.

"Aww, Ternyata ini bukan mimpi." ringis Karina, setelah mencubit tangannya sendiri.

"Kenapa?" tanya Zergan, melihat Karina, yang mencubit tangannya sendiri.

"Gak papa." jawab Karina, dengan cengiran khasnya.

"Inikan hari minggu, bagai mana kalo kita keluar?" ajak Zergan.

Senang bukan kepalang Karina, saat ini. Baru saja dia akan mengajak Zergan, keluar eh malah lelaki itu yang lebih dulu mengajaknya.

"Mau banget. Ta-tapi cuma kita berdua ajakan?" tanya Karina, hati-hati.

"Iya kita berdua saja." jawab Zergan, tersenyum manis sambil mengelus puncak kepala Karina.

"Ok. Aku siap-siap." girang Karina, berlalu pergi masuk kedalam kamarnya.

"Menggemaskan." puji Zergan, melihat tingkah Karina, barusan.

30mnit lamanya kedua human itu bersiap Karina, turun lebih awal ke bawah di sambut tatapan curiga dari teman-temannya di bawah.

Melihat Karina, memakai rok mini berwarna coklat, make-up natural, baju warna putih, rambut yang di ikat setengah, tas selempang kecil, sepatu berwarna coklat.

"Karina, kau hari ini berdandan cantik sekali, kau mau kemana?" kepok Raka.

"Mau pergi." jawab Karina, berdiri di dekat tangga menunggu seseorang.

"Aku jamin Zergan, turun dengan pakaian rapih." sambung Drian, setelah melihat sang adik rapih, dan kini semua mata tertuju pada atas tangga.

Dan ternyata benar Zergan, turun dengan rapihnya, memakai celana panjang warna hitam, kemeja putih bagian dada kancingnya terbuka, menampakkan kalung di dadanya, rambut warna hitam dengan poni terbelah dua memperlihatkan jidat paripurna Zergan.

"Wah Kak Drian, bagaimana kamu tau?" kagum Anandra, menatap Drian, kaget.

"Kalian mau kemana? Sudah rapih saja." tanya Regan.

"Melihat tampilan kalian seperti ingin ke KUA," tebak Aska.

"Kak Aska, jangan menebak-nebak sembarangan." elak Karina, walaupun dalam hatinya senang bukan kepalang.

"Kami ingin berjalan-jalan keluar, sepertinya Karina, suntuk di dalam club terus." jawab Zergan, menatap Karina, sebentar lalu kembali menatap orang-orang di depannya.

"Oh.." ucap Raka dan Anandra, secara bersamaan.

"Jaga adik gue, baik-baik." selidik Drian, sambil menunjuk wajah Zergan.

"Siap." jawab Zergan.

***

Di perjalanan di dalam mobil Karina, sepertinya terus saja curi-curi pandang kepada Zergan, dan Zergan, bukan berarti tidak mengatahui hal itu.

Lelaki itu tau, bahkan dia tersenyum kala terlihat di ujung mata jika Karina, terus saja curi pandang padanya.

"Kenapa gadis kecil?" tanya Zergan, meririk sebentar kepada Karina, lalu kembali pokus kedepan.

"Kenapa apanya?" bingung Karina.

"Kau pikir aku tidak tau? Dari tadi kamu terus saja curi pandang." goda Zergan.

"Pada siapa aku curi pandang?" tanya Karina, seolah idiot, dan polos.

"Emang di mobil ini selain kita berdua ada siapa lagi? Jelas kamu curi padang padaku, masih mengelak." jelas Zergan, membuat Karina, kalah telak.

Karina, bingung sekarang harus seperti apa? Harus berbuat apa? Karena ketauan oleh Zergan, gadis itu tidak bisa duduk dengan benar karena kaku.

"Jangan gugup, biasa saja." ucap Zergan, yang tau jika Karina, saat ini gugup.

"Kak Zergan," panggil Karina.

"Eumh." jawab Zergan.

"Kalo aku boleh tau, apa kakak, sudah punya pacar?" tanya Karina, secara hati-hati sambil meremas roknya.

"Pacarku mungkin kakakmu, sehari-harinya aku, bersama kakakmu, dan sekarang aku masuk lagi Esport, bersama kakakmu, juga." jawab Zergan, dengan candaan.

"Eumh. Jadi kakak, belum punya wanita?" penasaran Karina, menatap Zergan, lekat.

"Kalo wanita, belum. Mungkin gadis kecil di sampingku saat ini, akan jadi gadisku nanti." jawab Zergan, membuat Karina, seakan tersedak ludahnya sendiri.

"Aku bukan gadis kecil. Aku sudah besar, dan satu lagi aku, gini-gini punya sisi sexy dan feminim," jelas Karina, kesal rasanya di sebuah dengan gadis kecil terus.

"Apa iya kamu, punya sisi sexy dan feminim? Coba tunjukan," ucap Zergan, menantang.

"Apa yang perlu aku tunjukan? Lihat dadaku sampai pinggang, sangat sexy, dan lihat rok yang aku pakai, ini sisi feminim nya, dan paha mulus ku ini, ini juga sisi sexy nya." jelas Karina.

Zergan, yang melihat Karina, mengetatkan bajunya sehingga memperlihatkan dada serta pinggang, membuat lelaki itu menelan ludahnya, apa lagi ketika Karina, menumpangkan kakinya memperlihatkan pahanya, hampir saja Zergan, membelokan setir mobil.

"Tak kusangka, gadis kecil ini ternyata liar." gerutu Zergan.

"Bagaimana? Kakak, tetap tidak mau mengakui kalo aku sexy dan feminim?" tanya Karina, mendekatkan wajahnya ke wajah Zergan, sesaat setelah Zergan, memarkirkan mobilnya.

Zergan, menatap wajah Karina, yang terlihat begitu dekat hampir saja nafas keduanya bertukar dan saling merasakan.

Melihat begitu dekat wajah Karina, lelaki itu sadar jika wanita di hadapannya saat ini memang cantik, imut, dan satu lagi sungguh menggoda.

"Sejak kapan aku, terkena virus mesum karina?" bingungnya dalam hati.

"Bagaimana?" tanya Karina, masih menunggu jawaban.

"Iya, kau punya." jawab Zergan, menekan kepala Karina, supaya menjauh darinya.
.
.
.
.
#TBC.
Terus sport novel aku yang guys, makasih ya yang udah vote sama baca😘😘😘

🌚ADEK MESUM🌚💦 (Selesai)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang