1

126 18 0
                                    

Sejak dulu Seina selalu penasaran bagaimana rasanya jatuh cinta. Bukan hanya sekedar suka, tapi benar-benar cinta. Jika dirinya belajar dari buku-buku romantis yang selalu dibaca kakaknya, katanya jika kita jatuh cinta, maka setiap melihat orang itu jantung akan berdebar-debar, rasa senang tiba-tiba menyelimuti diri, dan katanya perasaan itu seperti kupu-kupu terbang di perutmu.

Awalnya Seina merasa aneh ketika orang-orang mengungkapkan perasaan kupu-kupu berterbangan di perut. Agak jijik membayangkan ulat yang dewasa itu berterbangan kesana kemari dalam perutnya.

Rupanya bukan itu maksud dari ungkapan itu.

Seina benar-benar merasakannya. Wajah tampan yang sesekali terhalang oleh helaian rambut itu benar-benar menjadi candu untuknya. Jantungnya berdegup kencang ketika mendengar suara merdu keluar dari mulutnya, bernyanyi sesuai irama musik.

Jika dulu Seina merasa suara Surya, si vokalis Nayanika adalah salah satu candunya, maka sekarang posisi Surya telah terganti. Suara pemuda yang tidak ia ketahui namanya itu benar-benar terdengar indah.

Terlalu fokus menelisik pemuda di depannya, ia bahkan tidak sadar jika musik telah terhenti bersamaan dengan high note merdu dari Surya.

"Yuhuuu dunia pada Seina... Apakah arwah mu masih di tempatnya?" seru Jae pada adiknya yang tengah melamun.

Seina tersadar, ia langsung bertepuk tangan yang dibalas dengusan oleh Hansel yang sedari tadi duduk di sampingnya.

"Tepuk tangannya telat Sei. Keburu tangan Hidan kapalan pegang stick drum."

Setelahnya, stick drum melayang di kepala Hansel.

"Hehehehe sorry kak!"

"Lagian lo mikirin apa?"

"Gak mikirin apa-apa kok.."

Jae menyipitkan matanya, tidak puas dengan jawaban Seina. Tapi ia tak ambil pusing. "Gimana lagunya? Jangan bilang lo gak denger sampai habis karna sibuk melamun?"

"Bagus kok. Selera gue banget. Ini kak Surya sendiri yang tulis?"

Surya mengangguk. "Gimana? Ada yang kurang gak?" tanyanya penuh harap.

"Udah bagus kok, gak ada masalah. Kayaknya lagu ini lebih bagus daripada lagu yang kemarin-kemarin." Seina mengacungkan jempolnya.

"Dengerin tuh, Hansel. Yang gue butuhin itu pujian, gak kayak lo. Belum dengerin setengah lagu udah protes." Surya menatap sinis Hansel.

"Hansel 'kan sukanya dangdut. Orang biasnya aja Rita Sugiarto." imbuh Hidan, membuat teman-temannya tertawa.

Jae memegang perutnya yang keram karena tertawa. "Hahaha gue ingat pas kita MOS dulu, waktu games tebak lagu, Hansel langsung nebak lagunya Rita Sugiarto yang musiknya aja baru diputar sedetik. Mana pas jawabannya bener, dia langsung naik terus joget ala bapak-bapak."

Hansel yang mendengar itu langsung beranjak dan memiting leher Jae. Surya dan Hidan langsung bersorak melihat keributan di depan mereka.

Tak mempedulikan keributan di depannya, Seina beranjak dan berdiri di samping gitaris yang sibuk mengguncang gitarnya. Sepertinya pick gitarnya masuk.

"Kakak anggota baru yah? Kenalin, gue Seina adiknya Jaelani." Seina mengulurkan tangannya.

Pemuda itu diam. Dia meletakkan gitarnya, lalu mengelap tangannya dengan sapu tangan. "Wildan." ucapnya sambil menjabat tangan Seina.

Wildan kembali mengambil gitarnya, lalu kemudian berbalik menatap Seina. "Oh iya, panggil gue kakak. Gue satu tingkat di atas lo."

Wahh, sepertinya Seina benar-benar tertarik dengan si gitaris.

Wahh, sepertinya  Seina benar-benar tertarik dengan si gitaris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu muka kenapa merah? Mikirin yang jorok yah?"

"Itu mah elo."

Hani mendengus. Yah, gak salah sih. "Jadi lo mikirin apa?"

"Band Nayanika akhirnya dapat gitaris baru setelah kak Jero keluar. And, you know? The guitarist is very handsome."

Mendengar kata tampan, Hani segera merapatkan dirinya ke arah Seina. "Namanya siapa?"

"Wildan."

"Kelas berapa?"

Seina menggaruk tengkuknya. Ia lupa menanyakan kelas. "Hehehe gue gak tanya. Tapi dia katanya satu tingkat di atas kita, jadi dia kelas 11."

"Kalau gitu, bisa aja ntar dia yang jadi ketua klub kalau semua anggota band Nayanika udah lulus?"

Ah, Seina lupa kalau kakaknya sudah kelas 12. Band yang dibuat 2 tahun yang lalu oleh Surya dan kakaknya sebenarnya tidak terlalu terkenal meski semua anggotanya sering disebut sebagai 'wajah SMA Cakrawala'.

Kalau Seina tidak salah ingat, kakaknya hanya punya 4 kesempatan lagi untuk manggung, di ulang tahun sekolah, pentas seni, porseni, dan pesta kelulusan.

Setelah itu Nayanika nantinya akan dipegang oleh angkatan baru, atau mungkin jika tidak ada yang mengambil alih, maka Nayanika akan bubar.

Sebenarnya, dari segi suara dan musik semuanya sudah bagus. Hanya saja dari pembawaan lagunya agak tidak terasa. Singkatnya, mereka masih belum merasakan emosi dari lagu-lagu mereka.

Mungkin Seina sudah beberapa kali mengatakan hal ini kepada kakaknya, tapi pemuda jompo itu sepertinya agak bodoh.

Mungkin Hansel benar jika mengkritik lagu Nayanika tidak ada yang bagus. Cuman Ketua OSIS itu tidak tahu cara memberi nasihat kepada Nayanika, karena mereka berempat sudah lama berteman. Hansel itu denial.

Terlalu asik melamun, Seina tidak sadar jika Hani telah pergi menjauh. Dia lapar, tapi sepertinya Seina sedang asyik dengan dunianya.

 Dia lapar, tapi sepertinya Seina sedang asyik dengan dunianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Law Of First Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang