~Pulang sekolah~
Jam menujukan pukul 15.20 yang artinya bel pulang sekolah akan segera berbunyi.
"Baik anak-anak, pelajaran hari ini kita cukupkan sampai disini, nahh berhubung bel sudah berbunyi, silahkan kalian bersiap-siap untuk pulang" guru kimia itu segera meninggalkan kelas setelah bel pulang berbunyi.
"Guys, jadi ngak ke rumah ara?" tanya sandra.
"jadi dong" jawab tiya.
Lalu mereka beralih memandang angry yang masih membereskan buku-bukunya.
"why?" tanya angry setelah mengetahui bahwa teman-temannya memandangnya.
"Lu jadi ke rumah?" tanya ara.
"jadi" jawab angry sambil mengambil tas dan melihat ke arah ara dkk.
"mau bareng ngak ngry?" tawar sandra kepada angry.
"Ngak usah, gue mau pulang dulu" sahut angry.
"Yaudah deh kalau gitu, kita pulang deluan yah" pamit sandra kepada angry.
"Babay angry" pamit tiya.
"Deluan yah, nanti gue sharelook rumah gue" ujar ara.
"oke" jawab angry seadanya.
Ara, sandra, dan tiya pulang bersama, pasalnya mereka akan main ke rumah ara, dan seperti biasa, mereka tidak akan pulang terlebih dahulu ke rumah mereka, tapi akan langsung ke rumah ara.
Angry melangkahkan kakinya menuju pintu kelas untuk pulang, namun ada seseorang yang menahan tangannya, dan itu membuat angry kaget.
"Apaan sih" sentak angry kepada orang tersebut tanpa mau melihat orang yang menahan tangannya terlebih dahulu.
"ehh maaf sya, maa...., mana yang sakit hm?" tanya orang tersebut dengan wajah khawatirnya.
"leo ihh, lu ngagetin gue tau ngak" kesal angry dengan wajah cemberutnya.
Yahh, orang yang menahan angry tadi adalah tunangaannya, leo.
"hehehe, maaf sya, jangan cemberut gitu dong mukanya, kan gue pengen cium lu kalau gitu" ujar leo dengan tampang tengilnya itu.
"tau ahh, kenapa lu kemari sih, kalau ada yaang lihaat gimana coba?" ujar angry di iringi dengan pertanyaan.
"ngak akan ada yang lihat, orang nih sekolah dah sepi kok, teman-teman gue juga dah pada balik" ujar leo sambil kembali memegang tangan angry yang tadinya sempat lepas karena angry menyentaknya.
"ayo pulang bareng" ajak leo sambil berjalan memegangi tangan angry.
"ngak leo, gue mau pulang sendiri, gue ngak mau ada yang ngak sengaja liat kita berdua barengan, dan itu malah buat rencana gue gagal, lu pasti ngertikan" jelas angry kepada leo, pasalnya angry tidak mau leo salah faham atas penolakan angry untuk pulang bersama.
"oke deh, gue ngerti, kalau ada apa-apa secepatnya hubungi gue sya" ujar leo kepada angry.
"ay ay, siap kapten" jawab angry sambil memberi gerakan hormat kepada leo.
"ihh kok gemes banget sih tunagan gue ini, padalah kalau di depan orang banyak dinginnya melebihi kutub utara" ejek leo sambil mencubit pipi angry.
"gue kan ngak dekat sama mereka, and gue di sini juga karna angi" sahut angry sambil melepas cubitan leo dari pipiya itu.
"udah ahh, gue mau pulang, soalnya gue harus ke rumaahnya si ara buat cari tau lebih banyak tentang kejadian itu" ujar angry sambil berjalan meninggalkan leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queeleo
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang pria dingin jatuh cinta kepada gadis yang juga dingin dan misterius. Akankah pria tersebut bisa meluluhkan hati sang gadis dingin dan misterius tersebut?, ataukah nantinya pria tersebut malah menyerah? ~\\~\\~ "Gue be...