shela benar benar bingung, ia harus kemana? hari semakin gelap, ia tak tahu harus kemana
hotel? ah, sepertinya ide buruk.
menginap di rumah teman shidou akan membuat keadaan semakin memburuk, ia ada di depan sungai dan sesekali melempar batu batu kecil ke dalam sungai
apakah perkataan nya menyakiti shidou? ntah lah, perkataan shidou saja membuat nya sakit hati
ia tak tahu, ia tak apal wilayah sini. batre ponselnya hanya dua puluh persen, ia harus menghemat batre nya untuk berjaga jaga
sekarang, ia harus bagaimana?
angin semakin berhembus kencang, membuat shela semakin kedinginan. ia melihat sekitar, tak ada satupun
"ah ini gimana nasib gue, kayaknya gue jalan ga jauh jauh amat deh" monolog shela, perasaan ia tak berjalan sejauh itu mengapa rasanya ia pergi jauh sekali
"ih gimana dong?! kalau gelap gue takut! apa balik aja ya? tapi gue ga apal jalan"
"tapi kalau disini mulu gue takut"
"mau main hp, tapi mereka pada nelponin gue muluu.."
shela kesal, ia harus bagaimana? mana ia lapar lagi!
"aaaa guee takutt"
satu ide terlintas di benak nya, mengapa ia tak menyuruh eita menjemput nya? ah tetapi seperti nya itu buruk, shidou pasti masih bersama eita
setelah beberapa menit merenung, hari sudah gelap. ia memutuskan untuk pergi mencari tempat lain, di danau malam malam kan serem
kaki nya melangkah melewati jalanan sepi, tampak tak ada satupun seseorang disana kecuali diri nya
"ah sialan, pegel dong gue jalan tanpa arah gini" shela merengut, ia benar benar kesal namun tak ingin kembali menemui shidou untuk saat ini
"gada kucing atau hewan lucu gitu? biar nemenin gue" jujur, semakin berjalan shela semakin merasa takut
seperti ada yang mengawasi?
"setel musik? jangan deh, kalau ada yang keganggu gimana terus nyamperin gue gimana?!! ihh gamau!" pekik shela
ia memutuskan mencari toko makanan terlebih dahulu, mungkin ramen atau sushi. ia sudah lapar pokoknya
"kalau ada nana kan setidaknya gue ga sendiri, ini apa? gue sendiriann"
"ih beneran gue males pake banget nget nget"
"kenapa yang lain ga ngejar gue coba? setidaknya kan kalau gue pergi, terus mereka ikut gue ga sendiri
asal bukan shidou aja si yang ikut!"
"gue kayak orang gila ngomong sendiri kayak gini deh!"
jalanan masih panjang, belum ada tanda tanda manusia disekitar sana. walaupun sudah melihat rumah rumah, tetap saja tidak ada manusia!
belum melihat toko makanan juga, perut nya sudah merengek ayolah. hawa dingin seperti ini enak nya makan ramen, membuat ia membayangkan sedang memakan mie itu bersama..
shidou.
"apasih! kok mikirin tuh anak! gatau ah, gue laperrr" shela celingukan mencari toko, siapa tau ada tapi dia nya ga ngeliat
"kayak nya hari ini gue berani banget ga sihh!! gue biasa nya kan ga berani keluar sendiri apalagi malem!
sekarang gue keluar sendiri, malem lagi! apalagi di jepang, behh nana pasti puji gue sih!
tapi takut.."
malam itu hanya diisi oleh celotehan tidak jelas milik shela, shela hanya bermonolog sembari berjalan dan sesekali melirik ponsel nya
KAMU SEDANG MEMBACA
obsessed.
Teen Fictionbelum revisi, banyak typo dan kesalahan kata jadi mohon maaf. "ryu! ini berlebihan!" "mereka ngeliat aset gue! gue ga terima!"