Sang Kasih

37 23 6
                                    

Ali membawa mobil menuju tempat  Mr. Zero. Mereka merasakan ketegangan di udara. Tidak hanya karena misi mereka yang gagal membawa para dewi, tetapi juga karena mereka tidak berhasil menemukan informasi apa pun.

Saat mobil memasuki lift rahasia, mereka disambut oleh para pengawal yang berjaga di pintu masuk. Ali dan Crystal keluar dari mobil dengan langkah mantap, diikuti oleh Robert dan Rozak yang tampak agak canggung.

Mereka segera dihadapkan pada seorang pria berjubah hitam yang sedang duduk di ruangan rahasia dengan seorang wanita.

Mereka tampaknya sedang tertawa dan berbicara dengan santai. Saat Ali dan Crystal memasuki ruangan itu, Mr. Zero berhenti tertawa, menoleh, dan menyapa dengan nada yang agak santai.

"Hei, kenapa kalian begitu lama?"

Ali dengan tenang melangkah maju. "Mr. Zero, kami minta maaf karena misi ini tidak berhasil seperti yang diharapkan. Kami tidak berhasil membawa salah satu dewi."

"Jadi, mengapa kalian membawa dua orang asing ini bersama kalian?" Mr. Zero bertanya dengan tenang. Ia menatap Ali dan Crystal dengan mata dingin.

Crystal menjawab dengan nada rendah, "Mereka adalah Robert dan Rozak. Mereka datang dari luar dan tanpa sengaja terlibat dalam kekacauan ini."

"Kami bersedia bertanggung jawab atas tindakan kami, Tuan," ucap Ali dengan tegas.

Suasana dalam ruangan itu begitu tegang, tetapi tiba-tiba Mr. Zero tertawa dengan nada riang. "Bicara apa kamu ini?" ucapnya membuat semua orang terkejut.

"Kamu sudah melakukan tugas dengan baik. Yang sedang berbicara denganku ini adalah Dewi Zeita."

Ketegangan pecah dalam kejutan besar. Semua mata tertuju pada Dewi Zeita yang hadir di hadapan mereka. Ali dan Crystal sama-sama terdiam, tak percaya bahwa mereka telah berhasil membawa salah satu dewi.

Semua orang dalam ruangan itu terkejut mendengar kata-kata Mr. Zero. Dewi Zeita yang mereka cari selama ini tiba-tiba muncul di sana. Ali dan Crystal lagi-lagi terdiam dan tidak tahu bagaimana merespons berita ini. Sama halnya dengan Robert dan Rozak yang hanya bisa terpatung dengan penuh kebingungan.

Dewi Zeita tersenyum manis kepada mereka semua, menghentikan segala ketegangan. "Kalian semua telah melakukan pekerjaan yang baik. Saya telah berhasil kabur dengan memanfaatkan kerusuhan yang kalian buat di klub si Hong itu."

Mr. Zero tersenyum lebar. "Ya! Aku juga tak sengaja berjumpa dengannya di pinggir jalan. Jadi, aku ajak saja dia ke mari dan aku sudah mendengar semuanya dari dia."

Ali merasa lega. "Syukurlah kita tidak melakukan pekerjaan yang sia-sia," katanya sambil menghela napas dalam-dalam. Wajahnya dipenuhi dengan ekspresi lega dan rasa puas.

Dewi Zeita tersenyum. "Kalian telah membantuku tanpa kalian sadari dan itu adalah tugas yang sangat hebat. Aku berterima kasih atas bantuan kalian."

Crystal terpaku memandang Dewi Zeita. Betapa luar biasa dan cantiknya Dewi Zeita. Terpapar dengan dunia yang begitu besar dan tak terduga, kini Dewi Zeita ada di hadapannya.

Mr. Zero dengan penuh rasa terima kasih mengucapkan apresiasinya kepada Ali dan Crystal atas kerja keras mereka. Kemudian, dengan tegas ia menyuruh mereka untuk segera beristirahat.

Mr. Zero memandang Robert dan Rozak dengan serius. "Kalian berdua sekarang akan bekerja di bawah perintahnya," ucapnya dengan menunjuk ke arah Ali. Suasana ruangan pun terasa penuh ketegangan dengan perubahan yang tiba-tiba ini.

"Yes, My Lord," ucap mereka berempat dengan tegas lalu melangkah keluar ruangan. Suara langkah mereka menggema, menandakan awal dari perubahan yang signifikan dalam hidup Robert dan Rozak.

Project Astral Reborn [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang