Tetaplah Hidup

88 30 12
                                    

Di tengah gemerlap malam kota yang tak pernah tidur, ada seorang pemuda bernama Ali. Hidupnya hancur karena rentetan utangnya pada mafia yang kejam dan rentenir yang tak kenal belas kasihan. Harta benda yang pernah dimilikinya kini telah sirna dan Ali menghadapi bencana finansial yang tak terhindarkan.

Namun, Ali tidak berani berbagi penderitaannya dengan orang tuanya. Ia memilih untuk membawa beban ini sendirian, bersembunyi di balik senyum dan candaan palsu untuk menjaga rahasia kelamnya. Ia tak ingin orang tua yang dicintainya tahu bahwa ia telah terjerumus ke dalam jurang keuangan yang mendalam hingga ia pun menjadi sangat stres dan hendak mengakhiri hidupnya.

Ketika berada di puncak keputusasaan, air mata Ali mengalir. Ia mulai bermimpi tentang kesempatan kedua. Dalam khayalannya, ia bersumpah untuk memperbaiki hidupnya dari kesalahan masa lalu, menahan diri dari jurang keputusasaan yang telah menghantuinya.

Ali terjebak dalam jerat utang yang membelenggunya karena atasan kejam di tempat kerjanya. Mereka selalu memaksa karyawan dengan kontrak palsu dan tidak adil. Ali terpaksa bekerja di sana karena ia butuh uang untuk biaya pengobatan ibunya yang sakit parah.

Ali meninggalkan kos-kosannya dengan pandangan kosong dan hati yang hampa. Dia melajukan motornya menuju jembatan, berniat untuk mengakhiri hidup dengan melompat ke sungai yang dipenuhi oleh bebatuan besar. Namun, ketika dia berdiri di tepi jembatan, dia mendengar bisikan lembut di telinga, "Tetaplah hidup!"

Ali tiba-tiba tersadar dan mundur ke belakang. Tanpa pikir panjang, dia berlari kembali ke motornya dan memacu gas menuju gedung kosong yang pernah terbakar.

Dalam kesedihan, Ali menghadapi semua perasaan dengan berteriak dan menonjok tembok hingga tangannya berdarah. Amarah yang meledak-ledak bercampur dengan kesedihan yang mendalam membuat Ali terlihat seperti orang yang dilanda kemarahan hebat dan tak terkendali.

Saat Ali menangis dan berteriak, tiba-tiba seorang pria misterius muncul dengan wajah tersembunyi di balik topeng. Dia memanggil Ali, "Wahai pemuda, cukuplah dengan kesedihanmu. Mari ikuti aku dan mulailah kehidupan yang baru!"

Ali terkejut. Dengan mata yang kosong dia bertanya, "Siapa kamu? Apa yang kamu lakukan di sini?"

"Jangan banyak tanya. Cepatlah ikut bersamaku!" Pria bertopeng itu menjawab dengan suara keras.

Ali langsung dibawa ke sebuah rumah oleh si pria bertopeng. Rumah itu terlihat klasik dan dipenuhi barang-barang antik yang terlihat begitu memikat hingga membuat mata Ali terpesona.

Masih terpesona dengan ruangan yang dilihatnya, Ali mendengarkan pria bertopeng itu memperkenalkan rumah ini sebagai miliknya. Lalu, pria itu memperkenalkan diri dan menyuruh Ali memanggilnya 'Mr. Zero'. Ali hanya mengangguk sebagai tanggapan.

Tiba-tiba suara cambuk menyambar udara dengan keras. Mr. Zero mengingatkan Ali bahwa pemuda itu harus menjawab "Yes, My Lord" jika ia mengatakan sesuatu.

Lantas, Ali mengikuti perintah itu dengan kaget. Ia tak mau berbuat yang tidak-tidak dengan pria yang tak dikenalnya ini.

Mr. Zero yang masih mengenakan topeng pun bertanya tentang nama dan apa yang mendorong Ali untuk mengakhiri hidup.

Ali menceritakan seluruh kejadian yang dialaminya, sedangkan Mr. Zero mendengarkan dengan serius. Lalu, pria itu mengungkapkan sesuatu yang mengejutkan. Ia mengatakan bahwa sekarang inilah tempat Ali dan ia adalah 'Tuan' barunya.

Mr. Zero berencana untuk menjadikan Ali sebagai penerusnya. Ia akan memberikan topengnya kepada Ali dan menyuruhnya untuk selalu mengenakannya.

Setelah itu, Mr. Zero membawa Ali ke sebuah ruangan rahasia yang tersembunyi di bawah tanah. Dengan hati berdebar, Ali menyaksikan Mr. Zero membuka pintu ruangan tersebut.

Project Astral Reborn [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang