The Zero

31 23 7
                                    

Ali dan Rozak meluncur ke tempat Mr. Zero dengan kecepatan tinggi, mendekati tujuan mereka dengan cepat. Namun, tiba-tiba hujan peluru menghujam mobil mereka. Peluru-peluru itu menghancurkan kaca mobil, bersarang di dalam, dan memicu kepanikan. Meskipun begitu, Ali dan Rozak tetap tenang dan harus bertahan.

Mobil mereka dikejar oleh segerombolan bersenjata. Semuanya membawa senjata api yang mematikan, seperti senapan serbu AK-47 dan pistol semi-otomatis.

Dengan keahlian mengemudi yang luar biasa, Rozak mempertahankan kendali mobilnya dan mengelabui para pengejar dengan manuver berani.

Mobil mereka terus terhantam, kaca pecah di sekeliling mereka, tetapi Ali tidak tinggal diam. Dengan ketenangan yang impresif, ia mengambil senjata dan membalas tembakan kepada para pengejar yang berani itu. Tembakan-tembakannya melesat dengan tepat, membuat para pengejar merasa terancam.

Aksi kejar-kejaran ini terjadi di jalan yang penuh bahaya. Namun, Ali dan Rozak tak pernah kehilangan fokus mereka.

Ali dan Rozak menyadari urgensi untuk mengubah tujuan mereka, menjauh dari lokasi rahasia Mr. Zero agar para pengejar tidak mengetahuinya. Ali mencoba menelepon seseorang untuk meminta bantuan, tetapi sebelum ia berhasil menghubungi siapa pun, tiba-tiba muncullah sebuah mobil Rubicon. Mobil itu langsung saja menabrak segerombolan penyerang yang mengendarai motor.

Mobil tersebut ternyata dikemudikan oleh Robert dan di sampingnya ada Crystal. Mereka telah mengikuti Ali dan Rozak sejak awal secara diam-diam dan kini tiba di saat yang tepat untuk membantu.

Crystal dengan girang melambaikan tangannya kepada Ali sambil teriak-teriak, "Woy, Bocah Bucin! Aku dewi cinta datang untuk membantumu!" Ia pun tertawa lepas dan Robert pun turut tertawa.

Rozak yang masih fokus mengemudi hanya bisa menahan tawa, sementara Ali memberikan wajah kesal karena ia sedang diledek oleh Crystal dan anak buahnya.

Mobil Rubicon itu terus melaju dengan kecepatan tinggi, meninggalkan para pengejar yang terkejut dan kewalahan. Rozak masih berfokus pada kemudi, sementara Ali mencoba menenangkan diri setelah ledekan Crystal.

"Kau tahu, Crystal? Aku cukup baik-baik saja tanpa bantuan dewi cinta sepertimu!" elak Ali.

"Oh, tentu saja, Bocah Bucin! Tapi kapan lagi aku punya kesempatan untuk menjadi penyelamatmu?" Crystal membalas percakapan Ali sambil tertawa

"Dia memang suka mengada-ngada, Tuan. Jangan terlalu serius," sahut Robet yang sedang menyetir dengan wajah senang.

"Memangnya aku ini apa? Tukang antar jodoh?" Rozak pun bergabung ke dalam komedi mereka.

"Hei, Rozak! Jangan beri mereka ide-ide bodoh!" Ali memelototi anak buahnya itu dengan kesal.

Mereka tertawa bersama-sama dalam momen yang penuh humor. Namun, kegembiraan mereka segera terputus saat terdengar suara tembakan dari para pengejar yang masih mencoba mengejar mereka kembali.

"Kita belum aman. Ayo siap-siap!" ucap Ali dengan nada serius.

Mobil mereka terus melaju cepat dalam kejaran yang makin seru. Senyuman di wajah mereka menandakan bahwa mereka telah siap menghadapi apa pun yang menantang di depan.

Tiba-tiba Ali memiliki ide untuk mengecoh para pengejar. "Crystal, kita harus berpencar! Mereka tidak akan bisa mengikuti kita semua jika kita terpisah."

Crystal mengangguk setuju dan segera memberitahu Robert untuk berpencar dengan mobil Ali.

Mobil Ali dan mobil Crystal yang besar itu mendekati persimpangan jalan. Saat mereka sampai di pertigaan jalan, Ali dan Crystal tiba-tiba membuka pintu dan melompat keluar. Ali berlari ke arah salah satu sisi jalan, sementara Crystal ke arah yang berlawanan.

Project Astral Reborn [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang