Guci, Teko, Rantang
Saling bersaing menduduki kursi emas
Saling sikut menyikut, dorong mendorong
Cicitan tikus memanasi, riuh tawa puas dari si sendok
Gelas-gelas saling berdiskusi, air mulai menggenang
Bulir air mulai mengisi, mendukung jagoannya
Tawa sendok makin menggelegar
Terjingkat-jingkat dipojokkan
Teh mengisi teko
Air sungai mengisi guci
Air sabun mengisi rantang
Barang siapa yang isinya paling banyak
Ia dijanjikan untuk menduduki pring
Sekali lagi sendok tertawa keras
Terkikik kikik seakan melihat lelucon paling konyol
Tentu saja apapun hasilnya
Entah siapa yang airnya nanti paling banyak
Tentulah sendok yang berada di atas piring
KAMU SEDANG MEMBACA
Peneman Lentera Malam
PoetrySebuah pemikiran, perasaan, dan imajinasi yang muncul dikala mata mulai terpejam. Tulisan yang lahir karena kesunyian