Jingga mulai melukis langit
Mataharip kembali tertidur
Meninggalkan rembulan menebarkan cahayanya sendirian
Kalabu, seakan bintang tak sudi menemani malam
Suara merdu mulai terdengar dari sela-sela rumput
Memecahkan malam yang sepi
Jalan setapak mulai gelap
Menyamarkan warna merah disekitarnya
Sayang, bau anyir tak dapat disembunyikan
Juga kumpulan jasad di alun-alun
Air mata langit mulai menghujami bumi
Seakan tau ada hal menyedihkan terjadi
Para hewan malam mulai menynyikan lagu kematian
Turut berduka akan tragedy
Tak ada lagi canda tawa anak anak sehabis mengaji
Tak ada lagi canda tawa petani di warung pojok pasar
Tak ada lagi suara benturan piring dan sendok dari rumah-rumah
Lampu dan lentera juga tak ada
Hari itu semuanya menghilang
Yang tersisa hanyalah tanah kosong
Tanah yang menjadisaksi bisu akan tragedi
KAMU SEDANG MEMBACA
Peneman Lentera Malam
PoezjaSebuah pemikiran, perasaan, dan imajinasi yang muncul dikala mata mulai terpejam. Tulisan yang lahir karena kesunyian