Novel ini berisikan moral yang bertentangan!
***
Helikopter mengudara di atas pulau tersembunyi di wilayah Dreake. Dimana pulau itu adalah tempat para narapidana yang terpapar virus harus diasingkan. Pulau dengan julukan "Hell Island In The World" pulau yang di kelilingi oleh pagar jaring listrik bertegangan tinggi dengan berbagai binatang buas yang tersebar di dalam hutan pulau tersebut.
Kenshin Xaverio 28 Tahun. Pria berdarah campuran Italia-Jepang-Indonesia. Pria Dengan julukan: The Violet Infected (si ungu mematikan), mempunyai senjata yang bernama: Defiant Sweetheart (kekasih pembangkang) merupakan sebuah tombak Kosmik yang dapat mengeluarkan wabah, mempunyai kekuatan dari level 1-7. Julukan lain yaitu, Mad Scientist.
Kenshin kini berdiri di pintu helikopter yang sedang mengudara, dia menatap para sekumpulan narapidana yang sedang melakukan aktivitas di pulau tersebut dari atas ketinggian.
"Tembak mereka semua! Jangan ada yang tersisa!" seru Ken.
Senjata mesin otomatis mulai berputar menembaki orang-orang yang berada di bawah sana dan mereka pun tumbang di tempat.
Valerie Eden wanita yang berusia 20 tahun, menengadahkan wajahnya ke atas dimana helikopter itu berada. Saat itu, wanita tersebut berada di atas bangunan menara rapuh dia sedang duduk di atas jendela beton. "Mereka melakukan pemusnahan masal lagi?" gumam wanita tersebut sambil memainkan rambutnya yang kusut tak terurus.
Helikopter itu mendarat. Dengan langkah tegap nan angkuh, Ken berjalan melangkahi mayat-mayat tersebut dengan kedua tangannya dimasukan ke saku celananya. Wajah yang seperti gunung es tersebut berjalan menuju ke sebuah ruangan.
"Kejutan apa lagi yang kau berikan, Kenshin? Aku hanya mengundangmu kemari, bukan untuk menyuruhmu merusak pulau ini, bedebah!" Sentak Gabriel saat melihat Kenshin telah berdiri di ambang pintu.
"Katakan dimana wanita gila yang tidak terpapar oleh virus yang kau maksud itu, Gabriel?" tanya Kenshin terdengar begitu dingin.
"Apa kau yakin, ingin menanam hasil Embrio penelitian mu kepada gadis yang gila itu?"
"Berhenti membuang waktu. Jika aku sudah kemari, tentu aku sudah sepakat dengan informasi yang kau berikan. Aku tidak punya waktu menjawab 'yakin atau tidak', karena saat ini, aku hanya menginginkan rahim seorang wanita!"
Gabriel beranjak duduk dari kursinya. "Oke, aku mengerti. Namun... Bagaimana dengan bayarannya?"
"Akan ku transfer!"
Gabriel menepuk pundak Kenshin. "Ikut denganku!" ajak Gabriel melangkah.
Kenshin mengikuti kemana kaki Gabriel melangkah. Kini, Kenshin melangkah dengan hati-hati menuju menara penjara yang terlihat begitu tua dan angker. Bangunan itu terlihat seperti penjara zaman Romawi yang telah terabaikan oleh waktu. Setelah melewati lorong-lorong gelap dan sempit, Kenshin akhirnya mencapai puncak menara.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Violet Infected (Sequel Of Clones)
Science FictionKenshin, yang memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang kloning DNA, mengambil risiko besar dengan menciptakan dua replika kloningan dari orangtuanya yang sudah meninggal. Dia berharap dapat menciptakan keluarga yang lengkap dan mempertahankan hubu...