5

18 4 0
                                    

Sudah 4 bulan berlalu, di ruangan Eksperimen yang sudah dihuni oleh para tim penelitian sedang menangani Valerie yang akan memasuki proses kelahiran. Dimana hari ini adalah hari yang sudah ditunggu-tunggu oleh Kenshin.

“Aduh… sakit…!” Valerie menjerit dengan tubuh yang menggeliat hebat di atas meja  operasi.

Peluh kini membanjiri dahi Valerie dia begitu kesakitan saat mengalami kontraksi dari dua janin kloningan yang akan dilahirkannya. Kenshin bergegas mempersiapkan segala alat-alat yang akan diperlukan untuk melakukan operasi caesar karena Valerie belum pernah melahirkan, sudah pasti akan sangat beresiko.

Seorang yang mengenakan baju operasi dengan sebuah suntikan yang ia pegang berjalan ke arah Valerie yang kesakitan. “Nona Valerie, kami akan memberikan Anestesi. Jadi, tenangkan diri anda,” ucap seorang ahli.

Valerie tidak menjawab dia hanya menggeliat dengan rasa sakit yang dia derita. “Akkhhh! Kalian memang biadab. Kalian tega membuat eksperimen kepada wanita lemah sepertiku, Bedebah!” Valerie menjerit dengan hebatnya.

Beberapa orang kini mencoba menahan pergelangan tangan Valerie yang meronta agar tenang. Dan mereka pun segera memberikan suntikan bius itu kepada Valerie. Tubuh Valerie yang tadinya menggeliat, meronta dan menjerit kesetanan, pelan-pelan melemah  dan pandangannya mulai berkurang.

Para ahli genetika berkumpul di ruang operasi, bersiap untuk membantu Valerie melahirkan dua bayi kloningan. Mereka mengenakan pakaian steril dan memastikan semua peralatan siap digunakan.

Kenshin, duduk di layar. Dia menatap layar monitor yang menunjukkan gambar Ultrasonografi dari rahim Valerie. Jantungnya berdebar kencang saat dia melihat bayi-bayi itu dikeluarkan, Kenshin begitu gelisah dan harap-harap cemas. Dia menggenggam tangannya, berbicara pada dirinya sendiri, "Semoga semuanya berjalan lancar. Aku tidak sabar untuk melihat wajah mereka."

Sementara itu, di atas meja operasi, Valerie terbaring tanpa kesadaran diri. Dan para ahli genetika kini sibuk mengiris-ngiris beberapa lapisan kulit perut Valerie, itu artinya, proses caesar sedang berlangsung. "Tenang, Valerie. Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu Anda melahirkan bayi ini dengan selamat." seorang ahli Genetika berbicara kepada Valerie yang masih tidak sadarkan diri itu.

Setelah beberapa jam yang melelahkan, akhirnya terdengar tangisan bayi. "Itu dia! Bayi pertama sudah lahir!" seru salah satu ahli genetika. Tak lama kemudian, bayi kedua pun mengeluarkan tangisan.

Kenshin dengan cepat memutar tubuhnya dan berlari ke arah meja operasi dengan perasaan campur aduk. Disela gelisahnya terdapat sebuah kebahagiaan saat mendengar suara tangisan itu.

Para ahli Genetika segera membersihkan dua bayi itu lalu berjalan  ke arah Kenshin untuk menyerahkan kedua bayi yang baru lahir tersebut kepada Kenshin. "Tuan, Bayi ini memiliki jenis kelamin yang berbeda.  Wajah mereka juga sangat berbeda. Yang satu, seperti Asia dan yang satunya mirip seperti kami," ucap Seorang ahli yang menyerahkan dua bayi itu kepada Kenshin.

Kenshin tidak menjawab pertanyaan seorang ahli itu. Dia meraih Bayi tersebut dengan air mata haru mengalir di pipinya saat dia memeluk bayi-bayi tersebut. "Selamat datang di dunia, Leona dan Leon," bisik Kenshin pada kedua bayi itu.

Kenshin memeluk erat dua bayi tersebut sambil memejamkan matanya. Merasakan hangatnya kulit kedua orang tuanya yang sudah tiada. "Mama… Papa, Ken rindu. Walaupun kalian terlahir kembali seperti ini, Ken tidak akan mempermasalahkannya. Yang terpenting, aku dapat melihat Mama dan Papa kembali," desisnya lirih.

Setelah berpuas diri memeluk tubuh Leona dan Leon, Kenshin Kenshin meminta seorang Ahli untuk membawa bayi-bayi itu. Kenshin berjalan ke arah Valerie yang masih terbaring dengan kondisi perut terbelah. Ditatap wanita itu dengan sendu.

The Violet Infected (Sequel Of Clones)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang