2

14 3 0
                                    

"Aku harus menghidupkan mama dan papa kembali. Mereka, para mutan keparat itu tidak akan ku biarkan tertawa terlalu lama. Kalian yang menyebabkan Ibuku mati!"

Kini Kenshin sudah berada di ruang laboratoriumnya. Di sana, dia tengah sibuk menguji hasil penelitiannya mengenai pembuatan hasil kloningan dari DNA tulang ayah dan ibunya yang sudah meninggal.

Dengan tujuan untuk menciptakan replika kedua orangtuanya. Kenshin merasa dia harus membuat dua replika kedua orang tuanya sekaligus untuk mengobati rasa rindunya kepada mendiang ke-dua orang tuanya.

Ayah Kenshin adalah seorang jenius muda yang berpotensi dalam bidang meracik racun. Sayangnya, disaat Khenshin masih bayi, ayahnya meninggal karena kanker otak. Hidup bersama sang Ibu dengan damai dan penuh suka cita, membuat Kenshin menjadi anak Mama.

Dan ketika Kenshin berusia 20 Tahun, Laboratoriumnya meledak karena ada sabotase dari seorang ilmuwan yang telah berhasil mencuri hasil penelitian yang Kenshin lakukan selama bertahun-tahun. Yaitu, Metode kloningan Genetik yang menggunakan DNA orang yang telah mati. Ledakan tersebut membuat sang Ibu tewas di tempat.

"Papa, Mama, aku akan menghidupkan kalian kembali apapun caranya. Aku tidak akan peduli dengan konsekuensinya. Yang aku tahu, aku merindukan kalian," gumam Kenshin penuh tekad.

Kenshin tahu, menghidupkan orang yang telah mati, sesuatu yang telah melanggar ketentuan takdir, kode etik dan meletakkan dua Embrio dalam satu rahim adalah pemikiran yang gila. Karena ayah-ibunya akan menjadi saudara satu rahim.

Namun obsesi dan ambisi Kenshin yang ingin menciptakan keluarga utuh membuat dirinya tidak peduli akan ketentuan-ketentuan tersebut. Dalam keterpurukkan atas kehilangan Ibunya, sifat dan sikap Kenshin menjadi berubah. Dia menjadi seorang pria yang berhati beku.

Kenshin juga sedang meneliti berbagai macam wabah penyakit yang akan dikombinasikan dengan berbagai racun untuk menciptakan sebuah kejutan melawan "Banteng Tua Balacosta" ilmuwan yang telah berhasil mencuri hasil penelitiannya.

****

Di ruangan berbeda, Valerie merasa tubuhnya begitu segar seperti mendapatkan air di padang pasir setelah terkurung di menara penjara selama 3 tahun. Kini, dia merasa terbebas dari belenggu mimpi buruk.

"Nona, bagaimana bisa, tuan memilih wanita sepertimu?"

Valerie menatap wajah pelayan yang tengah menyisir rambutnya itu dari arah pantulan cermin di depannya. "Aku tidak tahu." jawabnya singkat.

"Cih, lihatlah rambutmu ini, Nona, sudah mirip seperti sarang tawon. Bahkan satu liter shampoo dan conditioner pun tidak dapat membuat rambut Nona lembut. Bagaimana bisa anda melayani tuan seperti ini," ucap pelayan itu.

Valerie memutar tubuhnya. Mendengar kata "melayani" membuat dia sedikit trauma. Dengan wajah yang begitu panik, Valerie pun bertanya, "Apa maksudmu?"

Pelayan itu menunjukkan gelagat panik. Ketika dia salah berucap. "Ti---tidak ada apa-apa, Nona," ucapnya kikuk. "Mari, aku antar untuk menemui tuan."

Valerie berdiri dari kursi riasnya dengan perasaan tidak enak. Perasaannya tiba-tiba gelisah dan rasa takut kini menyerang dirinya saat pelayan itu menuntun tangan Valerie menuju ke arah pintu.

***

Kenshin duduk dengan tenang di meja makan yang terlihat begitu megah dan mewah, seperti meja makan para bangsawan.

Meja itu dihiasi dengan segala jenis makanan lezat yang terpampang di atasnya. Kenshin menunggu dengan sabar kedatangan Valerie.

"Tuan, apakah anda ingin sesuatu?" Felix menanyakan.

The Violet Infected (Sequel Of Clones)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang