18

292 23 0
                                    

"Giamana? "Tnya bible

"Gua udah lacak plat mobil yang bawa rian trnyata no nya gak kedaftar! Sialan! bakal gua bunuh kalo sampe rian terluka meskipun cuma goresan! " Amarah galaxi menggebu gebu

Mereka bertiga juan bible dan galaxi kini sedang berada di markas, kabar  mnghilangnya rian benar benar membuat galaxi berubah 180°.rahang yang mengeras dan sorot mata yang tajam itu kini selalu ia tampilkan pada siapapun hingga untuk menatapnya saja mungkin orang itu akan lari.

Suasana semakin setelah galaxi mengucapkan hal tersebut

"Tenang gal,kita harus cari rian dengan kepala dingin. Kalo lu emosi gini yang ada malah gak kelar kelar" Ucap juan menenangkan sekaligus mngubah atmosfer yang sangat panas di ruangan ber ac tersebut

"Orang itu benar benar tidak meninggalkan jejak apapun" Tmbh bible

"Saya akan bantu" Ucap seseorang yang sedari tadi berada di depan pintu mndengarkan mereka bertiga berbicara

"Kak? Ap yang kau lakukan  disini? " Tnya bible

Raffen berjalan menuju kearah mereka lalu mendudukan dirinya di samping bible

"Itu tidak penting, saya akan mencoba melakukan penelusuran di tempat hilangnya rian"

"Apa ini ulah pria itu? " Tnya juan

"Entahlah,terlalu banyak orang yang ingin menjatuhkan kita" Balas bible

Disisi lain galaxi hanya melihat langit dari jendela yang terbuka, hembusan angin yang terasa dingin menusuk kulitnya. Ia sedang kalut, bagaimana dia disana, apa dia sudah makan?

Bible melihat galaxi yang hanya diam menatap kearah luar jendela, ia menghampiri galaxi dan berdiri disampingnya

"Tenanglah, kita akan menemukanya" Ucap bible penuh yakin

"Aku merindukan ocehannya" Galaxi ternsenyum masam

"Kau tahu dia yang paling lincah dari kita, dia juga orang yang cerdas, dia kuat kau harus percaya itu. Aku yakin dia baik baik saja"

Galaxi hanya diam mendengan penuturan bible, helaan nafas berat kini ia keluarkan
Dan di tempat itu mereka ber empat menghabiskan malam dengan mecari cara untuk menemukan keberadaan temannya yang hilang













21.56

"Lepasin gua brengsek"

"DIAM!"

"lu siapa sih anjir, gua kaga kenal ama lu ya bangsat"

Pria itu berjalan menuju kearah laki laki yang kini terikat di kedua tangannya dan di tautkan di  tiang yang berada di setiap sisi tubuhnya tersebut

Pria itu semakin mendekat ke arah rian dan berhenti pada jarak 1 meter sehingga menampakkan wajahnya yang di terangi oleh sorot lampu di atas

"Lo?"

Pria itu memiringkan kepalanya, alisnya terangkat

"Kau mengenalku? , hmm kurasa menganggap kalian sebagai bocah adalah suatu kesalahan"

"Apa yang lo mau hah! "

"Tenang saja saya gak bakal apa apain kamu,karna yang  saya mau itu orang lain"jawab pria itu tidak lupa smirk nya

Rian berdecak menatap remeh pria itu

" Kau meremehkanku? "

"Gua gk ngomong apapun"

"Yahh, pikirkan apapun yang kamu mau. Kau tahu apa yang saya mau pasti saya dapatkan tidak peduli jika saya juga harus menghilangkan nyawa seseorang"

Setelah pria itu mengatakan hal tsb dia pergi meninggalkan rian yang masih dalam keadaan diam merenung













Love and War | BIBLEBUILD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang