Free Gift 1

436 79 25
                                    

Halo Guys 🤗🤗

Semoga Free Gift ini bisa menyenangkan hati kalian ya, bab ini author buat untuk kalian yang sudah mampu membuat author merinding 🤣🤣

Reuni comeback...seneng amat reuni, padahal mereka dah bahagia dengan kehidupan masing masing lho 🤭😚😚

Happy reading

.

.

.

.

" Tunggu aku datang duniaku".

Bermodalkan sebuah keyakinan di dalam hatinya itu, serta beberapa ceramah kalbu yang Praew berikan padanya kemarin. Kini Mew melangkahkan kakinya menuju ke sebuah tempat kelahiran Gulf, pria itu terlihat sangat bersemangat bahkan di saat matahari masih enggan bangun dari tidur nyenyaknya.

Mew mengendarai mobil di tengah angin pagi hari yang dingin dengan kabut yang masih sedikit menebal, namun sepertinya keadaan itu tak membuat pria tampan dengan rahang tegasnya menyurutkan niatnya.

Mew melaju menembus kabut kabut pagi hanya untuk menuju kabut kabut cinta di dalam hatinya, di sepanjang jalan Mew menatap sebuah kota yang sangat dia kenali. Banyak bangunan yang masih belum berubah setelah dia pergi dari tempat itu hampir 15 tahun.

Citt

Mew menghentikan mobilnya mendadak di sebuah tempat yang tak asing baginya, sebuah tempat yang menjadi alasan  perpisahannya dengan Gulf sang kekasih pujaan hatinya "Taman Hiburan".

Entah mengapa pria itu seakan melihat sebuah sosok kecil dengan mata penuh rasa iri sedang berdiri tegap menatap seorang anak dan pria paruh baya yang sedang tertawa lebar.

" Hah...andai saja aku bisa memutar waktu, maka aku akan sangat bersyukur jika tak bertemu dengan pria itu. Tidak...andai saja aku tak serakah mungkin nong Gulf akan berada di pelukanku saat ini".

Mew masih menatap tempat itu sembari terus menghela nafas, rasa bersalah masih saja ada di hatinya saat ini. Hingga sebuah suara klakson mobil membuat Mew mengalihkan atensinya dan kembali melajukan mobilnya segera menuju ke sebuah rumah.

Tak lama Mew menatap sebuah rumah kecil di depannya, tidak bisa di bilang kecil saat rumah itu termasuk yang paling besar di antara rumah rumah sebelahnya. Ya keluarga sang nenek Gulf adalah salah satu orang kaya di desa itu meski tak sekaya keluarga Mew dan Tay, namun sepertinya rumah itu tak lagi menampakkan keangkuhannya kala tak terlihat siapapun di sana.

Mew masih berdiri tegap menatap rumah itu hingga seseorang melintas dan menyapanya.

" Sawadee krab khun...sedang apa khun di sini?".

" Sawadee krab...aku sedang mencari seorang teman khun, tapi sepertinya dia tak ada di sini".

Pria itu mengernyit heran, diikutinya arah pandang Mew pada sebuah rumah di depannya.

" Akhh jadi khun teman nong Kana?".

Kana, sebuah nama yang masih terasa sakit saat Mew dengar. Entah mengapa rasa bersalah seakan kembali merayap saat nama itu di ucapkan, namun rasa sakit itu tak sebanding rasa sakit yang Mew alami karena perpisahannya dengan pria itu.

" Krab khun...tapi di mana Kana? Kenapa rumah ini terlihat sepi?".

" Nong Kana sudah meninggalkan rumah ini sejak kematian Yaa 4 tahun lalu khun".

Numbers ( End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang