Happy reading
.
.
.
.
" Kenapa kau tak menanyakan semua itu langsung padaku phi?".
Gulf kembali melontarkan pertanyaan itu saat di lihatnya Mew hanya diam di tempatnya, bahkan pria dengan rahang tegas itu hanya menunduk tanpa sedikitpun menatapnya.
" Sudahlah lebih baik aku pergi jika memang tak ada yang ingin kau bicarakan lagi phi...lagipula kita tak akan menyelesaikan apapun saat kau hanya mencoba menghakimiku".
Gulf beranjak dari duduknya, pria itu sudah akan pergi sebelum akhirnya langkahnya harus terhenti saat Mew tiba tiba saja memeluknya dari belakang.
" Khotot...bukannya aku ingin menghakimi mu nong Gulf, hanya saja aku takut jika semua yang ku dengar ternyata sebuah kebenaran".
" Lalu bagaimana kau tahu jika itu benar atau tidak jika kau tak menanyakan hal itu langsung pada yang bersangkutan? Kau seorang polisi phi, dan seharusnya kau tahu itu bukan. Kau tak akan mendapat informasi jika kau tak bertanya pada orang yang kau curigai bukan, dan saat ini kau mencurigaiku".
" Ya ku akui jika aku memang mencurigaimu tak lagi mencintaiku".
" Lalu?".
" Lalu...sekarang katakan apa kau benar benar tak mencintaiku lagi nong Gulf? Tak bisakah kita bersama lagi? Tak bisakah kau membatalkan pertunanganmu dengan pria itu?".
" Jadi itu yang kau inginkan?".
" Krab...batalkan pertunanganmu dan menikah denganku".
" Maaf tapi aku sangat mencintai tunanganku itu phi meski dia seorang pengecut yang hanya bisa terus bersembunyi".
" Aku mohon Gulf, kembalilah padaku na krab. Aku memang melakukan kesalahan padamu, tapi tak bisakah kau memberiku kesempatan kedua?".
" Kau bisa mendapatkan itu jika kau berani mengatakan kau akan merebutku dari pria itu pada calon ayah mertuaku...kau bisa melakukan itu phi?".
" Hah...kau memintaku berbicara dengan calon mertuamu?".
" Hmm...karena dia yang memintaku menerima lamaran untuk anaknya, jadi apa kau berani melakukan itu?".
" Aku...".
Mew terdiam, menculik Gulf lebih mudah dia lakukan di banding harus bicara dengan sosok pria yang akan menjadi calon mertua Gulf yang bahkan tak dia kenal sebelumnya.
" Sudahlah jika kau tak berani melakukan itu phi, aku anggap kau tak benar benar menginginkanku".
Gulf melepaskan pelukan Mew dari tubuhnya dan akan kembali beranjak dari sana.
" Tunggu...akan aku lakukan nong Gulf, berpisah denganmu lebih menakutkan dibanding aku harus menelpon calon mertuamu".
" Baiklah...".
Gulf mengambil benda pipih di sakunya, pria itu menghubungi sebuah nomor dari benda itu bertuliskan calon mertua. Gulf tersenyum tipis kala dilihatnya Mew kini mulai menghela nafas berulang kali mencoba membangun keberanian.
" Cihh...pengecut, kau bahkan berani berhadapan dengan penjahat dan sekarang kau bahkan tak berani menghadapi calon mertuaku?".
" Sudahlah diam...cepat sambungkan saja".
KAMU SEDANG MEMBACA
Numbers ( End)
Gizem / GerilimBerawal dari sebuah mayat yang ditemukan di sebuah pasar tradisional di Bangkok, membuat seorang polisi yang juga ahli forensik bertekad menyelidiki alasan di balik pembunuhan gadis itu. Benarkah mayat itu akan menjadi satu satunya mayat yang dia t...