bab 15. day 1

60 4 0
                                    

Hari ini adalah hari yang Lio dan teman-temannya tunggu, hari dimana misi mereka akan dilaksanakan. Semoga semua yang telah mereka rencanakan berjalan dengan lancar dan semoga saja apa yang mereka inginkan berhasil mereka dapatkan.

Hari ini hari Kamis, entah kebetulan atau bukan, semua guru-guru melakukan kegiatan di sekolah sebelah yang mengakibatkan SMA Wibrata kosong dan hanya di jaga oleh guru tata usaha juga satpam. Situasi yang pas untuk Lio dan teman-temannya menjalankan rencana mereka, tapi sepertinya mereka melupakan satu orang penting yang masih berada di lokasi tujuan Lio dan teman-teman.

"Eh, guru-guru semua pada ke SMA sebelah tapi tadi gue ga liat kepsek ada di rombongan guru-guru," ucap Pero.

"Lah iya, jangan-jangan, tuh, kepsek masih ada di ruangannya," duga Grizel.

"Ra, opsi kedua, telfon Papa lo buat ajak kepsek ketemuan bahas apa gitu," ucap Pero.

"Iya, udah otw kesini dia," jawab Maura.

"Guys, gue ke perpustakaan dulu, ya? Mau persiapan olimpiade," pamit Nadia pada mereka.

"Ga mau ikut kita nyari bukti-bukti?" Tanya Dharma.

"Duh, sebenarnya mau banget cuma harus persiapan olimpiade," ucap Nadia.

"Yaudah, semangat belajarnya, Nad." Ucap Kanaya menyemangati Nadia.

"Oke, duluan ya," ucap Nadia mulai meninggalkan mereka semua.

"Bokap gue udah dateng, ayo temuin dia di parkiran," ajak Maura.

Mereka semua bersama-sama berjalan menuju parkiran untuk menjumpai papa Maura untuk menjelaskan rencana kedua mereka. Mereka berharap Maura bisa meyakinkan papanya untuk menyetujui rencana kedua mereka.

"Papa!" Panggil Maura.

"Untung papa dateng, yaudah sesuai apa yang aku bilang tadi ya? Papa terserah mau bahas apapun sama dia tapi jangan di ruangan dia," ucap Maura.

"Terus Papa sama kepsek harus ngobrol dimana?" Tanya papa Maura.

"Di taman bisa, pokoknya jangan di ruangan dia," ucap Maura.

"Yaudah, Papa keruangan kepsek dulu. Kalian pantengin dari jauh aja," ujar papa Maura.

Setelah merasa mantap, mereka semua berpencar di sekitaran ruangan kepsek untuk melihat kemana papa Maura akan memilih tempat mereka untuk mengobrol. Setelah papa Maura dan kepsek pergi meninggalkan ruangan, Maura masuk terlebih dahulu dan di susul oleh Dharma sedangkan yang lain mengawasi keadaan sekitar.

Maura dan Dharma mulai mencari-cari petunjuk apa dokumen yang hilang itu dan apa isinya. Maura memeriksa di bagian lemari dan beberapa laci serta tempat-tempat yang berpotensi untuk menyimpan barang-barang, sedangkan Dharma mulai mencari bukti di komputer milik kepsek.

Tindakan mereka memang tidak sopan tapi demi mengetahui isi dokumen itu dan membantu mencari siapa pelakunya mereka mengambil resiko yang cukup besar. Dharma memeriksa beberapa file tapi tidak ada file yang mencurigakan, kini berpindah pada file-file cctv yang tersambung di komputer itu.

Ternyata dari cctv itu terdapat beberapa bukti perundungan yang terjadi beberapa waktu belakangan, untuk sekarang Dharma lebih fokus dengan petunjuk-petunjuk yang akan mengarahkan mereka pada dokumen itu. Maura yang sudah selesai menggeledah serta merapikan kembali kini mulai melihat apa yang Dharma lakukan dengan komputer itu.

Jari-jari Dharma dengan lincah mencari file-file yang mungkin penting tapi sayangnya, sebelum mereka mendapatkan bukti, ketukan pintu sudah lebih dulu memberikan mereka pertanda bahwa waktu mereka telah habis.

Dharma dan Maura bergegas keluar dari ruangan itu dan berlari meninggalkan sekitaran ruangan itu, semoga saja mereka tidak melewatkan sesuatu yang bisa memicu kecurigaan kepsek.

Victorious secret [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang