BAGIAN 34

8.5K 1.2K 92
                                    

Halo barudak well!

Bagian 34 : Serra, dan usik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 34 : Serra, dan usik.

Serra sering bertanya-tanya pada sang Ibu waktu kecil, kenapa Ayah jarang terlihat figur-nya? Kata Mamah, Ayah sedang berlayar agar Serra dapat selalu hidup bahagia di sini bersama. Ayah selalu memberi kecup pada Serra kecil setiap datang dan pergi, namun tidak pernah membekas.

Ayah-nya seorang yang baik, sang Mamah juga seorang perempuan yang kuat. Namun sekuat-kuat nya Mamah, kadang perempuan tegar itu perlu merasa rindu. Serra juga merasa begitu, tapi Serra sadar diri bahwa kehadiran sang Ibu lebih dari cukup.

Serra punya Mamah untuk bersandar ketika sedih, tapi Mamah bersandar pada siapa ketika Serra tidak punya bahu cukup luas untuk menampung keluh-nya?

"Sudah 3 tahun kamu di Kapal? kapan kamu pulang?"

Suara sang Mamah yang berdialog dengan segenggam ponsel membuat langkah gadis tersebut berhenti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara sang Mamah yang berdialog dengan segenggam ponsel membuat langkah gadis tersebut berhenti. Niat untuk meminta uang jajan juga tertunda sebentar. Ternyata, di kehidupan Serra yang lain, Ayah juga tidak pernah berubah untuk selalu menumpuk rasa rindu keluarga ini.

"Mas, ini bukan tentang aku aja," Suara Melati Puja terdengar tercekat, "kamu ga kangen Serra?"

Hening sejenak,

"Iya aku minta maaf kalau permintaan aku jadi beban buat kamu di sana. Jaga kesehatan Mas, aku dan Serra selalu nunggu kamu pulang," gadis itu masih tidak bersuara, udah biasa juga jadi tidak terbesit rasa kecewa pada raut-nya.

"Ya, ke depannya aku akan lebih ngertiin kamu."

Sambungan terhenti bersama nafas sang Ibu yang tampak terhembus berat. Serra kembali menerbitkan senyum, melangkah riang agar perempuan nomor satu di hidup nya itu tidak sadar bahwa Serra sedari tadi mendengar percakapan tersebut.

"Kiw Mamah!" dengan semangat Serra mencolek colek lengan sang Ibu, "minta duit jajan dong, ceban aja gapapa mah ceban." suara-nya penuh rayu, nyaris membuat Melati Puja ingin melayangkan tangannya pada kepala sang Anak.

"Ceban mulu, kemaren juga mamah kasih lebih abis?" walau mengomel, tangan Melati tetap mengeluarkan dompet.

"Aku abis beli lipmask baru ih Mah, ntar kita cobain bareng ya? ya?"

Character Boyfriend'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang