dinner berkedok permintaan maaf

115 6 2
                                    

Jefryy pulang dari Canada. Baru saja empat hari ia disana kecebongnya sudah banyak buat masalah. Mulai dari Mahen dan Reno yang kelahi disekolah sampai dengan Azka yang tidak sengaja meracuni semua ikan di kolam sekolahnya.

Aduh kepala Jeffry rasanya mau pecah, punya anak tiga saja serasa punya anak se-RT.

Jeffry meminta supirnya menjemput. Sengaja ia tidak meminta tolong kepada Mahen karena ia mau membuat surprise untuk  tiga kecebong itu. Biar jantungan ketiga anak itu karena disamperin tiba-tiba.

Setelah perjalanan hampir satu jam dari bandara, sampailah Jeffry didepan rumahnya.

"Eh Jepri, bilangin anak lu jangan suka nyolong mangga di depan rumah gue! Awas aja kalau gue tangkep" teriak tetangga depan rumah Jeffry saat menyadari kedatangan Jeffry.

Jeffry hanya bisa tersenyum sambil mengucap maaf. Awas saja tiga tuyul itu.  Bisanya cuman porotin duitnya aja.

Reno menyadari kedatangan ayahnya langsung membuka lebar pintu rumahnya. Jeffry jadi heran kenapa tiga anaknya ini tak dirumah nenek mereka, padahal Jeffry meminta mereka menginap disana.

"welcome homeeee ladang duitkuu, ATM berjalanku, cintaku, semestaku, duniaku!!" Teriak Reno.

Jeffry melirik anak itu lalu mendorongnya kesamping. " Lu ngehalangi jalan gue" ucapnya.

Setelah menyingkirkan Reno, maka kelihatanlah dua tuyul lainnya. Siapa lagi kalau bukan Azka dan Mahen dengan wajah sok polosnya.

"Dad.." panggil Mahen dengan wajah sok manis. Reno menyusul mereka sambil memegangi lehernya yang keseleo akibat didorong daddynya. Untung ATM berjalan.

"Kita kenal ya?" Tanya jefrry melenggang masuk kedalam rumah. Lelaki itu langsung duduk disofa dengan nyaman.

"Repot, nih bapa tua kalau ngambek. kaya anak perawan" ujar Reno seolah tak menyesali perbuatannya.

"Bujuk gih, lu tuh bang suka cari masalah disekolah" sindir Azka pada Reno.

"Heh bokem ngaca ya, ikan disekolah pada mabok gara-gara ulah lu," Reno membalas tatapan sindir Azka tak mau kalah.

Yang belum tau kepanjangan dari bokem kata Reno lu pada kurang paham trand. Karena berhubung Reno ganteng, baik hari dan disukai banyak cewek jadi Reno kasih tau kepanjangan dari bokem itu bocil kematian.

"Kita bertiga bujuk sama-sama oke? Yang merasa paling benar gue masukin dalam got depan rumah Bu Ajeng." Mahen menepuk pundak dua  adiknya.

Mahen berjalan mendahului kedua bocil itu. Azka dan Reno berlari kecil mengikuti Mahen. Mana mau mereka dimasukan kedalam got Bu Ajeng yang baunya kaya bau neraka lapisan paling bawah. E

Ketiga anak itu duduk rapi didepan Jeffry. Jeffry hanya melirik saja tanpa ada niat membuka pembicaraan.

"Aurahnya kaya lagi dalam rumah hantu njir" bisik Reno pada Azka yang mengangguk setuju.

"Dad, kita mau bicara sebentar, boleh?" Ujar Mahen memulai pembicaraan.

"Kalau gue ngga mau? Mau apa lu pada?" Jawab Jeffry. Lelaki merubah posisi dari yang rebahan di sofa menjadi duduk sambil melipat tangan.

"Buset pake lu-gue, aku-kamunya manaa?" Ucap Reno dengan muka ditekuk. Apa dia bilang, Jeffry kalau marah kaya anak perawan yang lagi ngambek ke pacarnya.

"Emang kita sedekat itu?" Tanya Jeffry menyindir.

"Kupikir kita sedekat nadi," tambah Azka.

Sudahlah yang paling waras disini hanya mahen. Selamatkan Mahen.

Duda Anak TigaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang