0020

707 89 9
                                    

Keesokan paginya terlihat keluarga Nakamoto tengah sarapan bersama lalu melihat renjun yang keluar paling terakhir dan menuju meja makan dengan rapi bahkan jas dokter terpasang apik pada tubuh mungilnya itu.

"Kenapa?" Bingung renjun.

"Kau akan pergi bekerja Gege?" Ucap nako.

"Hmm."

"Kau baru saja keluar rumah sakit kemarin renjun, istirahat saja dirumah ya." Ucap winwin takut anaknya drop lagi.

"Aku sudah lebih baik ma. Aku tidak mau libur." Ucap renjun.

"Renjun, kali ini demi kebaikanmu sayang." Ucap dejun menatap adik keduanya itu.

"Dejun benar njun, kau harus istirahat di rumah apalagi tak lama lagi kau akan menikah dengan jaemin." Ucap Samuel datar.

"Ini demi kebaikanmu nak." Ucap yuta tapi renjun tetap kekeh.

"Kau memang tak mau dibilang soal ini sama sekali." Ucap Kun.

"Aku mohon. Aku ingin kerja." Ucap renjun memohon bahkan dengan wajah menggrmaskan miliknya.

"Baiklah kau bisa bekerja tapi jika terjadi sesuatu aku ataupun Kun ge akan mengantarkanmu pulang."Ucap dejun.

"Ne." Angguk renjun semangat lalu diapun duduk dan sarapan dengan lahap.








At. Mansion utama keluarga seo.

Haechan tengah sarapan dengan Dery dan johnten.

"Bagaimana sidang kemarin Chan?"

"Lancar mom, mereka sekarang sudah resmi berpisah." Ucap Haechan.

"Syukurlah." Ucap ten.

"Bagaimana dengan pekerjaan untuk sahabatmu itu, apa dia sudah ada?" Ucap Johnny.

"Belum, aku malah ingin bertanya pada Daddy dan Hyung, apa ada salah satu posisi kosong untuk sahabatku itu?"

"Daddy tidak tahu sayang, lagian Daddy tak bisa mengeceknya karena hari ini Daddy harus pergi ke Thailand bersama dengan mommy karena ada acara disana." Ucap Johnny.

"Berapa lama kalian akan pergi?"

"Mungkin 3 hari."

"Apa kalian tak akan menghadiri acara pernikahan renjun?"

"Kami akan datang kok sayang." Ucap ten dan haechan hanya mengangguk tanda mengerti lalu diapun melihat Dery.

"Apa?" Ketus Dery.

"Hyung? Bisakah kau melihat posisi yang kosong di kantor? Ayolah untuk sahabatku ini." Ucap Haechan bergelayutan manja pada Dery yang memang duduk disebelahnya.

"Baiklah." Ketusnya dan Haechan langsung tersenyum senang.

"Makasih Hyung, nanti aku akan bantu agar kau dekat dengan dejun ge."

"Kau harus serius kali ini."

"Hmm. Aku akan pastikan." Ucap Haechan tersenyum.

Ting!

Injunie😘

Bisakah aku menumpang padamu ke rumah sakit?

Kau akan masuk sekarang?

Ne. Aku sudah baik-baik saja.

Baiklah.

Setelah membayar itu diapun langsung melihat orangtua dan hyungnya.

"Siapa?"

"Renjun, aku akan berangkat sekarang mom, dad." Ucap Haechan dan diapun langsung pergi begitu saja membuat dery mendumal pada adiknya karena adiknya itu seperti tak mengganggap dia berada disana.










At. Jung hospital.

Renjun dan haechan sampai di rumah sakit itu, bersamaan dengan Yangyang disana lalu merekapun langsung berjalan masuk bersama.

"Kau benar-benar sudah baikan njun?" Ucap Yangyang dan renjunpun menganggukkan kepalanya itu.

"Apa jaemin tahu kalau kau bekerja sekarang?" Ucap Yangyang dan Haechan langsung melihat kearah renjun juga karena dia sungguh malas melihat tatapan tajam jaemin itu. Apalagi auranya itu.

"Anio."

"Wae?"

"Aku tidak ingat."

"Kalau begitu kau beritahu saja karena aku malas menghadapi tatapan tajam dari calon suamimu itu." Ucap Haechan dan rennun hanya menganggukkan kepalanya saja. Lalu merekapun melihat beberapa suster yang mendekat pada mereka berdua.

"Ada apa?"

"Dokter Nakamoto, ada operasi darurat sekarang, bisakah kita segera keruangan operasi?"

"Ayo." Ucap renjun lalu diapun berlari meninggalkan sahabatnya itu untuk menuju ruangan operasi. Sedangkan Haechan dan Yangyang hanya menatap sembari menggelengkan kepala karena sahabat mereka itu.

Saat akan berjalan kembali, keduanya berhenti karena melihat kembaran dari jaemin.

"Ada apa seorang pengacara Jung kemari? Ah, tapi tak perlu bertanya karena kau juga anak dari pemilik rumah sakit ini." Ucap Yangyang.

"Aku ada urusan dengan dokter Seo. Dokter Seo bisa kita bicara sebentar?" Ucap jeno dan Haechan hanya menganggukkan kepalanya itu.

"Baiklah aku akan duluan." Ucap Yangyang lalu diapun membungkuk pada jeno sebagai tanda profesional pada pria itu.

"Kita ingin bicara dimana pengacara Jung?" Ucap Haechan yang cukup bingung kenapa jeno ingin berbicara dengannya.

"Bagaimana jika di ruanganmu?"

"Oke, mari pengacara Jung." Ucap Haechan berjalan lebih dulu diikuti oleh jeno.

Di ruang operasi.

Renjun masuk dan semua suster yang ikut langsung membungkuk lalu renjunpun melihat pasiennya dan diapun langsung memulai operasi dengan sangat tenang.

"Pisau." Salah satu suster lantas memberikan dan renjunpun mulai menyayat salah satu tempat yang akan di operasi saat ini, dan diapun dapat melihat masalah yang terjadi lalu mengambil sesuatu yang menjadi penghambat dan penyebab pasien itu.

"Jarum." Ucap renjun dan diapun langsung mendapatkannya lalu mulai menjahit dengan rapi bekas itu dan diapun langsung menyelesaikannya dengan cepat.

"Sisanya saya serahkan pada kalian." Ucap renjun dan diapun langsung membungkuk lalu keluar dari ruang operasi itu.

Saat dia keluar, matanya lantas membulat karena melihat jaemin berdiri dengan wajah datar juga aura gelapnya.

"Na Jaemin?"






























∆∆∆







Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🤔
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

Raining (jaemren)🌿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang