0007

1K 102 5
                                    

Renjun kembali keruangannya dan saat dia membuka pintu ruangannya dia telah melihat dua sahabatnya yang menunggu.

"Kau kemana saja dokter Nakamoto?" Ucap keduanya ketus.

"Wae?" Ketus renjun kembali lalu menutup pintu dan duduk di sofa yang ada di ruangannya itu dan menyandarkan tubuhnya pada sofa itu.

"Kenapa kau jadi ketus begitu? Kami kan hanya bertanya." Kesal Haechan pasalnya renjun dan Haechan adalah orang yang sama-sama memiliki sumbuh pendek satu sama lainnya. Yangyang saja bingung karena keduanya bisa bersahabat satu sama lainnya. Bahkan dengannya juga.

"Aku dari ruangan jung jaemin." Datar renjun.

"Wah, jadi dia benar-benar bersandiwara dengan baik?" Ucap Yangyang tak menyangka karena salah satu anak keluarga Jung itu benar-benar terkenal sangat datar dan dingin sekali seperti kulkas berjalan.

"Hmm. Saking baiknya aku jadi sangat muak sekali. Ditambah baju ini sangat berat sekali." Kesal renjun.

"Namanya juga kita membantu sahabat kita njun. Apa sekarang kau keberatan?" Ucap Haechan menatapnya.

"Tidak. Hanya saja aku kesal pada pria itu." Ucap renjun datar.

"Sudahlah, sebentar lagi akan masuk waktu makan siang, kita makan siang dimana?" Ucap Yangyang.

"Bagaimana jika di cafe biasa?" Ucap haechan.

"Kalau begitu dengan mobil salah satu dari kalian saja." Ucap renjun.

"Wae?" Bingung Yangyang dan Haechan langsung menggeplak belakang kepala Yangyang.

"Bodoh. Sudah jelas-jelas tadi renjun pergi dengan Jung Jaemin." Ucap Haechan kesal.

"Yasudah. Tidak perlu memukulku juga. Lagian, apa kau dendam padaku karena mengatakan dihadapan semuanya kalau kau menyukai direktur Jung?" Ucap Yangyang.

"Ya, aku sangat dendam sekali padamu." Kesal haechan.

"Baiklah, aku menyesal. Puas? Lagian aku kan membantumu." Ucap Yangyang.

"Membantu apa? Memperlakukanku? Begitu?" Kesal Haechan.

"Bukan bodoh. Biar direktur Jung peka. Kau ini sangat menyebalkan." Ketus Yangyang.

"Sudahlah, kalian berhenti bertengkar." Ucap renjun kesal karena melihat pertengkaran antara sahabatnya itu.

"Habisnya dia menyebalkan." Ucap keduanya.

"Jika kalian masih ingin bertengkar, maka keluar dari ruanganku." Ucap renjun datar. Hingga keduanya diam dan meminta maaf pada sahabat mereka itu.
















At. Firma hukum.

Jeno melihat-lihat berkas milik baejin dan berusaha menyelesaikan masalah juga membuat kliennya berpisah dari suaminya itu. Karena dia tidak mau sampai kemungkinan lainnya terjadi, apalagi sampai melihat kembarannya menikah tanpa cinta. Dia cukup tau bagaimana kembarannya itu, dia hanya tidak mau renjun menjadi korban karena harus menikahi kembarannya yang tidak percaya pada cinta setelah semua hal yang terjadi padanya dulu.

Ceklek.

Jeno menatap datar pintu ruangannya yang terbuka dan hampir mengumpat tapi tidak jadi karena dia harus menahannya mengingat yang datang adalah orang yang digugat kliennya. Lai Guan Lin.

"Ada apa tuan lai?" Datar jeno.

"Saya menolak perpisahan dengan istri saya. Saya rasa kau mengerti pengacara Jung. Atau aku akan mengatakan sahabatku?" Ucap Guan Lin.

Raining (jaemren)🌿Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang