7.🐈‍⬛

124 15 0
                                    























Zeline terbangun dari tidur karena mimpi buruk, ia juga kaget dirinya sedang memeluk Jiwangga. Jiwangga yang merasa sedikit terganggu membuka sedikit matanya dan mengeratkan pelukannya.

"Masih tengah malam, tidur lagi aja" ucap Jiwangga berbisik. Zeline kaget, karna hari sudah malam, ia ingat ketika ia memindahkan Darren jam 4 sore. Zeline melihat Darren yang sudah ganti baju dan wangi, dan Agam yang berada di belakang Jiwangga.

"Kamu lapar?" Ucap Jiwangga, Zeline menggeleng. Entah setan apa yang merasuki Zeline, Zeline membalas pelukan Jiwangga dengan erat, dan mencari posisi ternyaman di dada bidang Jiwangga dan kembali tertidur.

"Selamat malam cantik" Jiwangga mengecup pucuk kepala Zeline dan ikut tertidur.







_____










4,5 bulan sudah di lewati Jiwangga. Ia berhasil meyakinkan gadisnya. Hari ini, Jiwangga ingin mengantarkan Zeline menuju kampung halamannya di Solo.

"Pah, mau ikut kak Zel" pinta Agam.

"Ga boleh, kamu sekolah" tolak Jiwangga. Agam kembali cemberut. Zeline yang sedang menggendong Darren yang sudah setahun lebih terkekeh kecil, dan mengusap lembut kepala Agam.

"Sekolah yang rajin ya? Kakak cuma seminggu kok di sana, mau ngambil surat-surat punya kakak" ucap Zeline.

"Beneran kan cuma seminggu?" Ucap Agam.

"Iyaa beneran" ucap Zeline menyodorkan jari kelingkingnya, Agam pun menautkan jari kelingkingnya.

"Udah siap, ayo berangkat!" Zeline berpamitan dengan kedua orang tua Jiwangga. Dan pergi.

Memakan waktu 10 jam untuk menempuh perjalanan dari Jakarta-Solo. Sesampainya di kampung halaman Zeline, Zeline mengetuk pintu rumah orang tuanya, lalu dibukakan oleh ibunya.

"Owalah ndok, ibu kangen banget" ucap ibu Zeline sambil menangis memeluk anaknya.

"Sopo Ki, ndok?" Ucap bapa nya Zeline melihat Jiwangga di belakang anaknya.

"Iki lho pak, yang sering Zeline ceritakan ke kita" ucap ibunya Zeline.

"Owalah nak Jiwangga thoo" ucap bapa nya Zeline. Jiwangga menyalami tangan kedua orang tua Zeline.

"Ayo masukk" ucap ibunya Zeline.

Kedatangan Jiwangga disambut baik oleh keluarga besar Zeline. Mereka terus berbincang-bincang dan bercanda. Hingga mereka memutuskan untuk duduk di luar rumah sambil menikmati angin malam.

"Mas.." ucap Zeline.

"Iyaa?" Jawab Jiwangga.

"Makasih ya? Makasih udah hadir di hidup Zeline" ucap Zeline.

"Mas, inget ga tanggal berapa sekarang?" Lanjut Zeline.

"Maaf zel, mas lupa" ucap Jiwangga. Zeline memakluminya.

"Sekarang tanggal 21, tepat waktu itu aku ngasih kesempatan buat mas ngeyakinin Zeline.. mas, kamu berhasil ngeyakinin Zeline" ucap Zeline menatap Jiwangga. Jiwangga menatap Zeline dan menggenggam tangan Zeline.

"Mas.. mas boleh minta izin ke orang tua Zeline buat nikahkan Zeline" ucap Zeline.

"Makasih, makasih udah percaya sama mas. Minggu depan, mas bawa orang tua mas ke sini" ucap Jiwangga. Mereka menikmati suasana malam yang di selimuti kebahagiaan.



































Vote dan komennya juseyooo!
Tysm~


[2] Duda || Kim Jiwoong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang