3.🐈‍⬛

123 19 0
                                    

HAPPY READING GUYS!!!



















Zeline kini sudah selesai memasak, ia memutuskan untuk memandikan Brian dan anaknya Jiwangga. Setelah memandikan keduanya, ia mempersiapkan meja makan. Ketika sedang mempersiapkan meja makan, ia melihat notifikasi dari kakaknya.

Dek?

Yaa kak?

Kakak kayaknya ga pulang hari ini, masih ada rekaman juga. Kakak nitip Brian ya?


Oh iya kakk, gapapa. Brian di aku ajaa


Makasih dek, besok pulang kakak bawain martabak deh


Ku tunggu martabaknya besokk

Ketika sedang membalas chat Hugo, pintu rumahnya ada yang mengetuk. Zeline tau itu Jiwangga.

"Masuk aja mas, ga dikunci kok" ucap Zeline agak keras. Jiwangga pun masuk dan tak lupa mengucapkan salam.

"Ayo makan dulu mas" ucap Zeline, ia mengambilkan nasi untuk Jiwangga.

'serasa punya istri, zel ayo jadi istri saya' batin Jiwangga.

"Terima kasih zel, serasa punya istri saya hahaha" ucap Jiwangga.

"Mas belum punya istri?" Tanya Zeline kaget.

"Saya sudah cerai, dia selalu menyiksa anak-anak, apalagi Agam. Dia paling parah daripada Darren, Agam pernah masuk rumah sakit karna ibunya sering menghukum dia. Kalo nilai Agam tidak sesuai ekspektasi dia, dia bakal nyiksa dengan mencabuknya dan menguncinya di kamar mandi. Hati saya sakit, darah daging saya di lakukan seperti itu. Sampai ia pernah trauma dan sering berteriak tidak jelas akibat siksaan ibunya. Waktu itu saya menitipkan Darren ke kamu, saya ingin menghentikan aksi mantan istri saya yang sedang menyiksa Agam karna nilai ulangan dia. Saya tidak ingin, ketika saya menjauhkan Agam dari wanita itu, dia malah menyiksa Darren. Sekali lagi saya minta maaf" ucap Jiwangga sambil menunduk.

"mas.. maaf ya udah ngungkit masa lalu, mas gausah minta maaf. Seharusnya saya yang minta maaf.." ucap Zeline menatap Jiwangga dengan rasa bersalah. Jiwangga menatap mata Zeline dan sedikit tersenyum.

"Gapapa zel, biar kamu ga salah paham aja. Ayo makan" mereka berdua akhirnya makan. Selesai makan, Jiwangga menawarkan diri untuk mencuci piring, Zeline pun mengiyakan. Zeline izin untuk ke kamarnya untuk mandi, dan menitipkan Brian yang sedang di ruang tamu. Selesai mencuci piring, ia menuju ruang tamu untuk menjaga Brian dan anaknya sambil mengerjakan kerjaan kantornya. Zeline yang sudah rapi, menghampiri ketiganya.

"Ngerjain kerjaan kantor mas?" Tanya Zeline. Jiwangga menoleh.

"Iyaa zel, dikit lagi beres kok" beberapa menit setelahnya, Jiwangga membereskan barang-barangnya dan menggendong Darren yang sudah tertidur.

"Zel saya pulang ya, terimakasih makanannya, saya suka" ucap Jiwangga kepada Zeline.

"Iyaa mas, jangan lupa istirahat ya, selamat malam" ucap Zeline di depan pintu.

"kamu juga zel, assalamu'alaikum" Jiwangga meninggalkan rumah Zeline dan pergi ke rumahnya.

"Waalaikumsalam" Zeline menutup pintu rumahnya, dan segera beristirahat.






___

Sudah 1 bulan lamanya, Zeline tinggal di rumah barunya. Dan saat itu juga hubungan antara Jiwangga dan Zeline semakin dekat dan tidak canggung lagi.

Kini Zeline berada di rumah sehabis pulang dari butik, di rumahnya ada Brian dan kedua anak Jiwangga, Agam, Darren. Agam dan Darren di titipkan oleh Jiwangga ke Zeline. Karena Jiwangga ada keperluan di luar kota bersama kedua orangtuanya untuk tiga hari. Zeline dengan senang hati menerima permintaan tolong tersebut.

"Agam, adik-adiknya udah di suapin?" Tanya Zeline.

"Udah Agam suapin kok kak, cuman Agam yang belum makan hehehe Agam mau nunggu kakak aja" Ucap Agam. Zeline hanya terkekeh kecil mendengar ucapan Agam.

"Lucunyaaa, Agam mau kakak masakin apa?" Tanya Zeline lagi.

"Ada cumi-cumi ga kak? Agam mau cumi sambal ijo" Zeline mencari cumi-cumi di kulkasnya, dan ia menemukannya.

"Ada gam, mau bantu kakak potong cabe nya ga? Kakak cuci cumi nya" Ucap Zeline.

"Boleh kak, Agam potong yaa" Zeline hanya mengangguk. Selesai memotong, Zeline memasak, sementara Agam, Zeline suruh untuk menjaga Darren dan Brian.

"Agamm, ayo makan dek!" Panggil Zeline ke Agam, Agam langsung menghampiri Zeline lalu mereka makan. Selesai makan, Zeline bertanya kepada Agam.

"Tadi mama kamu ke rumah ga?" Tanya Zeline.

"Iya kak, tadi ke rumah papa, karna tidak ada yang menjawab, mama pergi. Mama belum tau aku menginap di sini" ucap Agam.

"Bagus lah kalo begitu. Agam?" Ucap Zeline.

"Iya kak?" Ucap Agam.

"Kamu kalo ada apa-apa jangan di pendam sendiri ya? Kalo kamu butuh teman cerita kakak bisa kok jadi teman cerita Agam, Agam juga boleh minta tolong sama kakak, kakak bakal usahakan bisa. Agam jangan diam aja, kakak akan selalu ada buat Agam. Jangan sungkan sama kakak yaa? Kalo kamu belum makan, boleh minta sama kakak, nanti kakak belikan atau masakkan buat Agam" ucap Zeline dengan panjang lebar.

"Kak makasih ya udah perhatian sama Agam, Agam senang sekali" ucap Agam, Zeline tersenyum dan mengelus kepala Agam dengan penuh kasih sayang.

"Kak, mending jadi mama ku aja yuk? Temenin papa, aku, sama Darren di rumah hehe" ucap Agam, Zeline terdiam.




























Garing sekalii..
Jan lupa vote dan komennya, tysm!!

[2] Duda || Kim Jiwoong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang