⟵(๑¯◡¯๑)
"Dia sudah tidur?" tanya Wapol saat melihat Luffy menuruni tangga menuju ruang tamu.
"Ya. Seperti yang kau katakan sebelumnya, dia adalah tipe orang yang perlu diberi dongeng sebelum tidur," jawab Luffy. Dia duduk di depan Wapol yang sedang meminum whiskey itu.
"Kenapa kau melepaskan topengmu?"
"Anak itu mudah curiga. Jadi aku perlu jujur tentang segalanya," Luffy bersandar di kursi, mencoba merilekskan tubuh dan pikirannya yang sudah cukup lelah.
"Wajah kalian agak mirip," Wapol baru menyadari hal itu setelah Luffy membuka topeng kulitnya.
"Benarkah? Aku pernah dengar kalau kita memiliki kurang lebih 7 kembaran di dunia. Kalau kami memang semirip itu, berarti Levy adalah salah satu kembaranku. Sekarang aku penasaran dengan 6 kembaranku lagi. Shishishi..."
"Bisa jadi," Wapol tidak terlalu memikirkannya. "Ngomong-ngomong..."
"Hm?" Luffy menatapnya.
"Aku sudah sangat lama tidak mendengar kabarmu. Apa yang terjadi?"
Luffy melipat kedua tangannya di depan dada. Wajahnya sedikit murung saat mendengar pertanyaan itu.
"Soal wanita?" tanya Wapol seakan bisa membaca pikirannya.
"Ya," Luffy menghela nafas berat. "Gila bukan?"
Wapol mengangguk-angguk. "Itu adalah hal wajar. Cinta terkadang membutakan segalanya. Tapi kita tidak bisa menghindari itu karena kita diciptakan dengan memiliki hati."
"Mungkin aku yang terlalu kekanak-kanakan. Untuk orang yang baru pertama kali mengenal yang namanya cinta, hal itu cukup rumit untukku. Dan kehilangannya benar-benar membuatku gila," Luffy menatap kosong ke depan.
"Wanita memang seberbahaya itu. Namun faktanya, kita sangat membutuhkan mereka." Wapol tertawa kecil. "Carilah wanita lain. Itu akan membuatmu cepat move on."
Luffy menatapnya sedikit konyol. "Tidak, terima kasih."
"Dengan tampang itu, kau pikir berapa banyak wanita yang bisa kau dapatkan? Tidak terhitung!"
"Sebelumnya kau bilang kalau wanita tidak suka dengan orang yang malas mandi. Aku tidak suka mandi kecuali dengan mantan kekasihku," kata Luffy. Di dalam ingatannya, mandi bersama Nami memang semenyenangkan itu.
"Cabul!"
Luffy menyengir kecil.
Wapol meletakkan botol whiskey-nya yang sudah kosong. Dia benar-benar
menghabiskannya sendiri tanpa membaginya pada Luffy. Tapi Luffy memang tidak ingin minum banyak sekarang. Dia harus tetap sadar sepenuhnya untuk melindungi Levy."Ngomong-ngomong, aku sudah bosan dengan istriku yang sekarang," kata Wapol yang sudah agak mabuk.
Luffy sudah tidak jarang bertemu dengan orang-orang seperti ini. Saat seseorang mabuk, kata-kata yang mereka keluarkan biasanya terdengar lebih jujur ketimbang saat masih normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakeven (Sequel 10.000.000.000 Berries) [✓]
FanfictionLuffy x Nami Love Story ❤️🧡 17+ "Kau tak boleh membalikkan wajah saat ada anak kecil menangis dan meminta pertolongan." - Nami (One Piece) ˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙˙˚ʚɞ˚˙ Sinopsis: Luffy mendapatkan misi untuk menyelamatkan seorang anak kecil dari k...