Breakeven (Sequel 10.000.000.000 Berries) [✓]

🍎 Levy 🍊

⟵(๑¯◡¯๑)

Harusnya cerita ini sequel dari 10.000.000.000 Berries. Tapi aku ingat cerita ini ngegantung banget pas di akun sebelumya. Jadi aku bakal nyelesaiin yg ini dulu biar yg udah keburu baca nggak nunggu kelamaan.

Cerita 10.000.000.000 Berries bakal aku posting lagi setelah yang ini selesai.

Maklum, naskah yang dikirim sama Mangkidi itu berupa screenshot dari akun lamaku yang udah hilang, jadi aku harus scan ulang lagi naskahnya biar bisa disalin di sini.

Aku usahakan update secepat mungkin. Maaf kalo kalian nunggu agak lama ya 🙏😊

👒💰🍊

"Untuk menghadiri pesta ulang tahun sekolah, kalian boleh membawa kedua orang tua sekaligus," Levy menirukan ucapan gurunya saat di sekolah tadi.

Adiknya_Luna tertawa kecil.

"Hei! Ini tidak lucu, Luna! Siapa yang harus kita ajak sekarang? Kita tidak punya Papa!" gerutu Levy.

"Habisnya ekspresi Levy-onii-chan sangat lucu," Luna menarik kedua pipi kakaknya itu. "Tapi kau punya Mama kan?" Robin tersenyum gemas seraya mengacak rambut Levy.

"Kuina-onee-chan sangat beruntung karena punya keduanya," Levy menggembungkan pipinya.

"Ya! Papa Zolo yang terbaik!" sahut Kuina dengan suara sedikit cadel.

Robin geleng-geleng kepala melihat itu. Dia mengalihkan pandangannya
dan langsung tersenyum. "Mama pulang!"

Levy dan Luna berteriak girang.

"Mama!" teriak keduanya dan segera memeluk Nami.

"Bagaimana sekolahnya, Sayang?" tanya Nami seraya menatap keduanya bergantian.

"Sensei meminta agar kedua orang tua hadir untuk perayaan ulang tahun sekolah besok," jawab Levy.

"Sokka! Kalau begitu besok kita
pergi bersama-sama," kata Nami.

"Tapi Sensei bilang kedua orang tua," ulang Levy.

Nami tersenyum lembut. "Bagaimana dengan satu orang tua dan dua anak? Sama-sama tiga orang kan?"

"Benar juga! Mama jenius!" Luna memeluknya penuh sayang.

Levy menggembungkan pipinya lagi. "Itu sama sekali tidak sama!"