🍎 Paint My Love 🍊 [END]

936 38 124
                                    

⟵(๑¯◡¯๑)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⟵(๑¯◡¯๑)

Warning: 🔞

Luffy baru selesai mandi. Dia mengenakan celana pendek selutut seperti kebiasaannya tepat saat seorang tukang koran melempar koran ke halamannya.

Luffy turun sedikit malas untuk mengambilnya.

Rumahnya terasa begitu sepi. Rasanya hanya dia sendiri yang ada di sana karena semua pengawal serta pelayan diliburkan oleh Nami. Levy dan Luna juga sudah pergi sekolah sejak tadi.

Luffy membuka koran yang baru saja diambilnya setelah menutup pintu menggunakan kaki.

Dia melihat-lihat berita penting di sana, sementara kakinya mengikuti aroma enak dari suatu tempat tanpa melepaskan pandangannya dari koran di tangannya.

RAJA MAFIA YANG BARU!
Monkey D Luffy lagi-lagi melakukan aksi heroik. Setelah menumbangkan kekuasaan Doflamingo, dia bekerja sama dengan kakeknya yang seorang kepala kepolisian untuk menjatuhkan mafia Kaido yang sudah menindas rakyat selama bertahun-tahun. Dengan begitu, Luffy resmi naik pangkat menjadi Raja Mafia. Namun karena orang-orang lebih menganggapnya sebagai pahlawan, harga buronan untuknya dihentikan. Bounty terakhir sebelum dihapus, 7.000.000.000,- Berry, atau bisa disebut sebagai bounty tertinggi sepanjang sejarah, bahkan lebih tinggi dari Raja Mafia sebelumnya, Gol D Roger.

Luffy menghela pelan setelah membaca berita itu. "Sialan! Aku bukan pahlawan!"

"Ada apa?"

Suara lembut itu memasuki telinga Luffy. Dia meletakkan koran di atas meja dan duduk di salah satu kursi.

"Jii-chan dan Ossan Roger pasti bekerja sama untuk membuat berita itu. Membuatku menjadi Raja Mafia, tapi menyebutku sebagai pahlawan juga dan menghentikan bounty-ku. Menyebalkan!" keluh Luffy.

Nami yang sedang memasak itu tersenyum tipis. "Bukankah itu bagus? Dengan begitu tidak ada lagi polisi yang akan mengejarmu."

"Itu membosankan, Nami. Dan aku bukan pahlawan! Aku ingin memakan daging milikku sendiri!" katanya egois.

Nami heran kenapa pemikirannya tentang pahlawan tetap saja tidak pernah berubah.

"Kau tidak harus berbagi daging untuk jadi pahlawan," kata Nami.

Luffy cukup bersemangat mendengar itu. "Benarkah?"

"Tapi kalau aku yang memintanya, apa kau akan memberikannya?" tanya Nami jahil.

Luffy memeluk pinggangnya dari belakang dan menghirup dalam-dalam aroma jeruk dari tubuh Nami yang baru selesai mandi itu. "Hmm...boleh. Tapi hanya satu gigitan saja. Oke?" katanya, masih egois tentang perdagingan ini.

Breakeven (Sequel 10.000.000.000 Berries) [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang