Happy Reading!
Salsa saat ini tengah duduk di kantin bersama Melinda, namun kedatangan lima most wanted sekolah membuat suasana meja mereka tampak mencekam entah kenapa. Tapi warga kantin sadar, suasana itu disebabkan oleh ketua dan wakil ketua geng Scorpions yang saling menatap tajam.
"Sa udah ini mau nonton abang kamu tanding?" Setelah teguran di rumah sakit saat itu, Melinda pun menggunakan aku kamu ketika berbicara didepan Salsa.
"Iya, nanti kalo aku ga kelihatan di lapangan, bisa-bisa bang Alzhe ngambek" jawab Salsa sambil menyeruput jus buahnya.
"Kita ikut ya" ujar Deon setelah mendengar perkataan kedua gadis tersebut.
"Hemm boleh" jawab Salsa santai.
Setelah makanan mereka selesai, mereka pun berniat pergi ke lapangan. Tapi tindakan mendadak dari Adrian membuat mereka yang ada di sana terdiam dan menyisakan seorang pemuda yang mengepalkan tangan melihat itu.
"Eh!" Salsa terkejut ketika tiba-tiba Adrian menarik tangannya tanpa sepatah kata hingga meninggalkan kelima manusia di belakang.
"Wah gercep juga si bos" celetuk Jauzan.
Mereka pun ikut menyusul kepergian Salsa dan Adrian ke lapangan.
Sesampainya di lapangan, suasana sudah ramai. Banyak terlihat siswa-siswi baik dari sekolah mereka maupun dari luar sekolah sudah mengambil tempat duduk untuk melihat pertandingan.
Adrian membawa Salsa ke tempat duduk di barisan kedua. Adrian juga memberikan sebotol minuman dan berbagai snack yang ia dapatkan setelah memerintahkan salah seorang siswa di perjalanan tadi.
Salsa hanya diam melihat perlakuan kakak kelasnya itu. Yang memang akhir-akhir ini seakan tak pernah absen dari pandangannya.
"Salsa!" Panggilan itu berasal dari Melinda yang nampak ngos-ngosan mencari keberadaan Salsa dan Adrian.
Dibelakang juga terlihat keempat pria yang mengikuti dengan langkah santai.
"Akhirnya ketemu, dari tadi dicari juga hos" Melinda mengambil tempat duduk di samping kiri Salsa, karena di kanan sudah ditempati Adrian.
"Capek juga, mana rame banget lagi" Melinda sesekali mengelap tetesan keringat akibat berlari mencari Salsa.
Tadi mereka sempat ketinggalan jejak karena Deon mengatakan dompetnya tertinggal di kantin, hingga terpaksa mereka menunggu.
"Eh sa boleh minta minum kamu? Haus banget sumpah"
Salsa melihat botol minum yang ia pegang dan Melinda bergantian. Sebenarnya Salsa tak enak karena minuman itu pemberian Adrian, namun ia juga tak tega melihat Melinda yang nampak sangat haus.
"Boleh" Salsa pun memutuskan memberikan minuman itu.
Melinda meminum air botol itu hingga tandas dan membuangnya di tempat sampah.
Adrian memerhatikan botol minum yang sudah terkapar di tempat sampah setelah isinya habis oleh gadis yang bernama Melinda itu.
Matanya menatap tajam Melinda yang tak sadar masih mengipasi wajah karena kepanasan.
Salsa berusaha pura-pura tak tau akan reaksi Adrian disampingnya.
Tak lama kemudian pertandingan pun di mulai, terlihat Alzhe yang lengkap dengan kaos olahraga diikuti anggota se tim nya. Alzhe terlihat berkali-kali lebih tampan seperti biasanya, bahkan Salsa pun sempat terpesona dibuatnya.
"Ganteng banget bang Alzhe" batinnya.
Pertandingan berlangsung dengan sengit, tim Alzhe berhasil mencetak gol berkali-kali, namun lawan mereka juga tak menyerah. Hal itu tentu membuat semangat Alzhe membara, ia suka lawan yang kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGURAN NOVEL
Teen FictionDinda, gadis yang berusia 15 tahun, hidup sebatang kara dan diharuskan untuk menjalani kehidupan ditengah-tengah kerasnya kota. Dinda merupakan gadis yang hobi membaca novel, sifatnya yang pendiam dan penurut menjadi sasaran siswa-siswi disekolah ny...