Matahari sedang berada tepat dipuncak kepala. Terlihat dua perempuan yang sedang berjalan menuju gerbang kampus. Padahal jam telah menujukkan pukul tiga sore, tapi mengapa rasanya masih sangat terik?
Nadia dan Kiska berjalan sambil menutupi wajah mereka dengan buku agar sinar matahari tidak langsung mengenai wajah cantik mereka. Silau!
Jam sore mereka berdua kosong, sehingga mereka memutuskan untuk pulang bersama.
Seperti yang dikatakan Zia kemarin, jalanan menuju gerbang kampus dipenuhi bendera dari masing-masing unit kegiatan mahasiswa atau yang biasa disebut UKM dan organisasi yang ada di dalam atau pun luar kampus sedang mencari anggota baru.
Sudah menjadi tradisi tahunan, setiap organisasi akan menargetkan mahasiswa baru untuk bergabung menjadi anggota baru dengan cara membuka stand kecil sebagai tempat registrasi bagi mahasiswa yang ingin bergabung dengan organisasi mereka.
"Buset banyak banget bendera partai disini" celetuk Kiska sambil memandang jalanan.
Nadia tak memperdulikan ucapan temannya dia fokus melihat jalanan yang terbilang cukup ramai, banyak mahasiswa yang berlalu lalang mengenderai sepeda motor, dan juga segerombolan pejalan kaki yang sedang sibuk dengan aktivitasnya sendiri.
"Eh Nad, ikut UKM itu yuk, katanya banyak cowo ganteng disitu. Siapa tau kita ketemu jodoh" ujar Kiska sambil menunjuk salah satu stand yang berada dibawah pohon sawit, terlihat segerombolan orang yang sedang duduk sambil bermain gitar dan menyanyi.
"Gak mau ah, banyak cowonya" tolak Nadia
"Ya emang itu tujuannya."
"Aku risih, kalau banyak cowo kayak gitu"
"Nah itu tujuan kedua kita, ikut UKM biar kamu gak takut lagi sama cowo. Lagian kamu aneh banget, takut tuh sama tuhan, ini takutnya sama manusia. Kalau kamu takut sama cowo, terus kalau kamu nikah nanti gimana? Kan gak mungkin kamu nikahnya sama perempuan" ucap Kiska
Nadia pun menyentil bibir temannya, agar berhenti bicara. Sungguh hubungan persahabatan yang kejam.
"Sakit bego" ujar Kiska sambil mengelus bibirnya yang sakit akibat kelakuan sahabatnya itu. "Sebagai balasannya, ayuk ikut gabung itu" sambungnya sambil menarik lengan Nadia kearah stand yang betuliskan 'UKM Lingkungan Hidup Kampus'
"Ayo mari gabung mari" Terdengar teriakan dari gerombolan orang yang sedang duduk dibawah pohon sawit ketika melihat Nadia dan Kiska berjalan mendekat.
"Kak, kami mau gabung" ujar Kiska
Seorang perempuan berhijab dengan menggunakan kacamata, memberikan kertas dan pulpen kepada mereka.
"Silahkan isi formulir ini dulu ya dek" Ujar perempuan itu sopan. Kiska dan Nadia pun mengambil kertas dan pulpen itu dan mulai mengisi data diri mereka.
"Pas banget ini hari terakhir kita buka stand. Nanti kita akan mengadakan temu ramah dek, untuk mekanisme akan dijelaskan ketika rapat anggota hari sabtu nanti. Jangan lupa datang ya"
Setelah menyelesaikan pendaftaran dan mendengarkan sedikit penjelasan dari perempuan berkacamata itu. Mereka berdua mengembalikan kembali formulir dan pamit meninggalkan stand.
Semoga keterpaksaan dari teman laknatnya untuk gabung di UKM ini tidak salah. Semoga keputusannya tepat.
***
Kampus dan kos adalah rutinitas Nadia setiap hari. Sangat membosankan, namun Nadia dengan senang hati melakukannya.
Tak terasa sudah dua minggu Nadia menyandang status sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Aceh. Dan ternyata menjadi mahasiswa tidak semenakutkan berita yang dilihatnya di sosial media, dan tidak pula seindah ftv yang ditontonnya.
Setelah selesai kelas, Nadia dan Zia memilih untuk makan siang di kantin kampus. Nasi soto dan teh manis dingin adalah menu yang mereka pilih untuk mengisi perut.
"Sabtu ke pantai yuk, Nad. Bosen di kos terus" ajak Zia disela makannya.
"Gak bisa zi, besok aku ada rapat UKM"
Sontak Zia yang mendengar jawaban Nadia langsung terbatuk. Nadia pun menyodorkan gelas yang berisi air ke Zia.
Sejak kapan gadis ini mau ikut organisasi? Bukankah terakhir kali dia bilang gak tertarik? Lalu kenapa tiba-tiba ia mau rapat? Ya begitulah kira-kira isi pikiran Zia.
"UKM apa?" Tanya Zia penasaran
"UKM lingkungan hidup kampus" Ucap Nadia dengan mulut penuh.
"Sejak kapan kamu ikut UKM? Bukannya kamu bilang gak tertarik?"
"Kemarin aku dipaksa sama temen kosku. Dia mau gabung UKM. Cuman gak ada temen. Makanya dia ngajak aku, biar ada temen katanya. Lagian kamu sendiri yang bilang jangan jadi kupu-kupu, jadi kura-kura"
"Aku yang ngomong gitu, malah aku yang gak ikut organisasi apapun"
"Di depan gerbang masih banyak organisasi yang masih open recruitment kalau kamu mau ikut"
"Enggalah, aku mau jadi mahasiswa kupu-kupu aja, setelah ku pikir pikir lebih enak bebas tanpa beban"
"Aku juga sebenarnya gak tertarik"
"Ya siapa tau abis gabung kamu malah jadi tertarik. Have fun mahasiswa kura-kura!"
Setelah menghabiskan makan siang mereka berdua memutuskan untuk pulang ke kos masing-masing.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Karet Gelang
Teen FictionJangan terlalu benci, nanti cinta. Mungkin pribahasa ini cocok dengan Nadia dan Syahrul. Si gadis introvert yang tidak sengaja bertemu dengan si manusia ekstrovert melalui sebuah insiden. Semakin Nadia ingin mencoba menghindar, semakin ada saja keb...