Bazar Kampus

0 0 0
                                    

Matakuliah pagi ini telah selesai, hari ini Nadia hanya ada satu kelas. Ia sedang menimbang mau kemana ia sekarang? Karena sejujurnya ia sedang malas untuk pulang ke kos sendirian, sedangkan Kiska masih berada di kampus dan masih ada kelas sampai sore.

Ia pun memutuskan untuk pergi ke bazar yang sedang diadakan oleh jurusan teknik, walaupun ragu untuk kesana karena teknik identik dengan mahasiswanya yang mayoritas lelaki. Namun Nadia memberanikan diri untuk sekedar jalan-jalan. Kebetulan UKM Lingkungan Hidup Kampus sedang membuka stand disana. Ia penasaran apa yang akan ditampilkan oleh UKM itu.

"Hey Nadia sini" ucap Nanda yang kebetulan sedang duduk disebuh tenda yang didepannya terletak meja yang diatasnya berisi kerajinan tangan yang terbuat dari sampah sedang dipajang.

Mendengar namanya dipanggil, Nadia pun menghampiri stand tersebut.

"Ada apa kak?" tanya Nadia lembut.

"Gabung sini duduk-duduk sama yang lain. Biar kita lebih kenal lagi, kan waktu temu ramah kemarin kita belum sempat ngobrol" ujar Nanda sambil menyuruh duduk diatas karpet yang telah disediakan.

Kondisi stand saat ini cukup ramai, banyak anggota yang lain sedang duduk disana, dan kebanyakan yang duduk disana adalah anggota senior yang pada saat temu ramah kemarin bertugas sebagai panitia.

Dengan ragu, Nadia duduk disebelah lelaki yang ia ketahui bernama Fajar yang sedang asik mengscroll hp nya mencari kunci gitar yang akan mereka nyanyikan bersama.

"Baru pulang kuliah dek?" tanya Fajar sekedar basa basi

"Iya kak"

"Gak biasa dipanggil kakak, panggil abang aja" ujar Fajar. Nadia hanya mengangguk paham, dulu ketika masih sekolah menengah ia sudah terbiasa memanggil seniornya baik itu perempuan atau lelaki dengan sebutan kakak. Namun sepertinya dunia perkuliahan itu berbeda.

"Mana temannya yang lain?"

"Gatau kak, eh bang maksudnya. Mungkin masih ada kelas" jawab Nadia.

"Adek nanti masih ada kelas?"

Nadia hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Nah bagus kalau begitu, adek sampai sore ya disini, temenin kak Nanda disini, sebentar lagi abang ada kelas" jelas Fajar.

Mendengar penjelasan dari seniornya itu, Nadia terdiam sebentar ia tak tahu harus merespon apa. Tapi tidak mungkin ia menolak permintaan seniornya itu. Namun disatu sisi, ia tidak ingin berlama-lama di tempat ini. Lalu harus apa dia?

"Gimana dek, mau?" pertayaan Fajar membuyarkan lamunannya.

"I-iya uda boleh bang" jawab Nadia dengan sedikit terpaksa

Setelah dirasa sudah mendapat persetujuan, Fajar pun langsung berteriak memanggil Nanda.

"Nanda" panggil Fajar

"Apaan" sahut Nanda

"Aku bentar lagi ada kelas sampai sore, kamu ditemenin sama adek ini ya. Nanti selesai kelas aku datang kesini lagi" ucap fajar

"Yaudah" respon singkat Nanda

Tidak lama setelah mengatakan itu Fajar izin pamit dan kemudian pergi meninggalkan stand itu.

Nadia nampak canggung duduk diantara tiga senior yang tidak ia kenali siapa namanya, mereka sedang asik bermain gitar membelakangi Nadia, sehingga gadis itu tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Gadis itu membuka ponselnya untuk sekedar melihat pesan yang masuk melalui whatsapp. Namun tidak ada satu pun pesan disana, ia pun beralih ke instagram untuk sekedar melihat hiburan disana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Karet GelangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang